- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
SEDEKAH TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT ANDA JATUH MISKIN


TS
8caseofdeath
SEDEKAH TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT ANDA JATUH MISKIN
WELCOME TO MY THREAD
SEDEKAH TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT ANDA JATUH MISKIN

Spoiler for Nasihat Bijak:
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya




Spoiler for Sebuah Kisah Inspiratif:
Sedekah tidak akan membuat anda miskin!
Saya tidak pernah mendengar kalau sedekah justru akan membuat anda miskin. Coba anda cari berita bombastis mengenai sedekah yang akan membuat seseorang miskin, ada tidak?
KISAH ini datangnya dari seorang sahabat.
Namun sahabat saya ini justru merasa bersyukur dengan kejadian yang dialaminya kala itu.
Sahabat saya ini bernama Budiman dia dulu kurang suka sedekah.
Namun begitu ini adalah kisah bagaimana sang pengemis “menampar” nya tepat di hati Budiman yang kemudian tersadar betapa kurang bersyukurnya dia dengan takdir rejeki yang ia dapatkan dari Allah.
Jadi kisahnya begini, berawal pada suatu sore ia pergi ke toko swalayan bersama dengan istri dan seorang putrinya berbelanja.
Usai membayar, mereka pun membawa sejumlah tas plastik belanjaan.
Namun begitu, baru saja keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.
Wanita pengemis itu kemudian berkata kepada istri Budiman, “Bu tolong bu”
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu menyodorkan selembar uang kertas berjumlah Rp 1.000.
Wanita pengemis itu menerimanya. Matanya sedikit berkaca – kaca. Kemudian Kembali menatap istri Budiman sambil menguncupkan jari-jari mengarah ke mulutnya.
Kemudian wanita pengemis itu memegang kepala anaknya dan sembari menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulut, seolah wanita pengemis ingin berkata, “Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan”
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, “Tidak… tidak”
Selanjutnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Budiman melihat hal ini namun ia kemudian justru berjalan ke arah ATM center guna mencek saldo rekeningnya.
Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mencek saldo rekeningnya.
Di depan ATM, Budiman memasukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol 'informasi saldo', kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman tersenyum.
Ternyata uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya.
Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu rupiah yang ia tarik dari dompet.
Uang itu Kemudian dia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadinya meminta tambahan sedekah. “Bu ini sedekah tambahan ya” Ucap Budiman.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Matanya mulai berkaca – kaca sambil memeluk sang putri yang ada disebelahnya.
Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan
“Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Terima kasih Mas! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat, kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga”
Budiman sontak kaget.
Ia tidak pernah menyangka akan mendengar respon yang begitu mengharukan.
Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu.
Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, “Nak, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga” sambil meneteskan air mata.
Mendegar ucapan sang wanita pengemis tersebut, hati Budiman tergedor dengan begitu kencang.
Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Melihat hal ini Budiman kemudian tergerak untuk mengikuti pengemis dan putrinya itu hendak pergi kemana setelah mendapatkan uang darinya.
Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu.
Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman.
Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. “Ada apa Pak?” Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: “Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah”
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis.
Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
“Bu…, aku memberi sedekah kepadanya Cuma 10.000. namun aku kaget dengan respon balasan dari pengemis itu” Tenggorokan Budiman mulai sakit seperti habis ditohok sesuatu.
“Ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!” Lanjut Budiman.
“Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mencek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah” Lanjut Budiman.
“Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah.”
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes.
Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.
Dari kisah ini, kita bisa melihat, apakah sedekah kemudian akan membuat Budiman dan keluarganya miskin? Tidak bukan?
Saya tidak pernah mendengar kalau sedekah justru akan membuat anda miskin. Coba anda cari berita bombastis mengenai sedekah yang akan membuat seseorang miskin, ada tidak?
KISAH ini datangnya dari seorang sahabat.
Namun sahabat saya ini justru merasa bersyukur dengan kejadian yang dialaminya kala itu.
Sahabat saya ini bernama Budiman dia dulu kurang suka sedekah.
Namun begitu ini adalah kisah bagaimana sang pengemis “menampar” nya tepat di hati Budiman yang kemudian tersadar betapa kurang bersyukurnya dia dengan takdir rejeki yang ia dapatkan dari Allah.
Jadi kisahnya begini, berawal pada suatu sore ia pergi ke toko swalayan bersama dengan istri dan seorang putrinya berbelanja.
Usai membayar, mereka pun membawa sejumlah tas plastik belanjaan.
Namun begitu, baru saja keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.
Wanita pengemis itu kemudian berkata kepada istri Budiman, “Bu tolong bu”
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu menyodorkan selembar uang kertas berjumlah Rp 1.000.
Wanita pengemis itu menerimanya. Matanya sedikit berkaca – kaca. Kemudian Kembali menatap istri Budiman sambil menguncupkan jari-jari mengarah ke mulutnya.
Kemudian wanita pengemis itu memegang kepala anaknya dan sembari menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulut, seolah wanita pengemis ingin berkata, “Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan”
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, “Tidak… tidak”
Selanjutnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Budiman melihat hal ini namun ia kemudian justru berjalan ke arah ATM center guna mencek saldo rekeningnya.
Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mencek saldo rekeningnya.
Di depan ATM, Budiman memasukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol 'informasi saldo', kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman tersenyum.
Ternyata uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya.
Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu rupiah yang ia tarik dari dompet.
Uang itu Kemudian dia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadinya meminta tambahan sedekah. “Bu ini sedekah tambahan ya” Ucap Budiman.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Matanya mulai berkaca – kaca sambil memeluk sang putri yang ada disebelahnya.
Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan
“Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Terima kasih Mas! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat, kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga”
Budiman sontak kaget.
Ia tidak pernah menyangka akan mendengar respon yang begitu mengharukan.
Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu.
Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, “Nak, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga” sambil meneteskan air mata.
Mendegar ucapan sang wanita pengemis tersebut, hati Budiman tergedor dengan begitu kencang.
Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Melihat hal ini Budiman kemudian tergerak untuk mengikuti pengemis dan putrinya itu hendak pergi kemana setelah mendapatkan uang darinya.
Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu.
Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman.
Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. “Ada apa Pak?” Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: “Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah”
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis.
Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
“Bu…, aku memberi sedekah kepadanya Cuma 10.000. namun aku kaget dengan respon balasan dari pengemis itu” Tenggorokan Budiman mulai sakit seperti habis ditohok sesuatu.
“Ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!” Lanjut Budiman.
“Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mencek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah” Lanjut Budiman.
“Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah.”
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes.
Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.
Dari kisah ini, kita bisa melihat, apakah sedekah kemudian akan membuat Budiman dan keluarganya miskin? Tidak bukan?
Spoiler for Nasihat Bijak:
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya. Sebarkanlah kebaikan maka kebaikan akan berbondong - bondong menolongmu
0
1.1K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan