Kaskus

Female

informan.forumAvatar border
TS
informan.forum
Sharing Pengalaman Hamil & Melahirkan (by: blackred44)
Halo (calon) bapak-bapak dan (calon) ibu-ibu di Reddit!

Baru 1-2 jam lalu aku post di DCT tapi aku rasa lebih baik bikin postingan tersendiri. Walaupun mayoritas komodos masih muda-muda, aku rasa gak ada salahnya untuk saling sharing persiapan kehamilan, melahirkan, dan kehidupan setelahnya.

Sharing di sini lingkupnya saat rencana (atau gak sengaja) hamil, situasi hamil (prosedur di fasilitas kesehatan gimana, standarnya apa), dan kehidupan setelah anak lahir (apakah masih fasilitas kesehatan atau pemerintah ada perhatian, atau malah dari keluarga, kantor, teman, dsb. Atau sbg orangtua baru apa yang harus dipersiapkan). Termasuk juga, apakah biaya sendiri, asuransi, BPJS kesehatan (dan setaranya di negara masing-masing), atau mungkin dapat subsidi dari kantornya. Info juga prosesnya ini di kota mana atau negara mana ya.



----------- U P D A T E -----------

Terima kasih untuk antusiasme para redditor untuk sharing pengalamannya, dari pengalaman praktis sampai emosional, di Indonesia sampai luar negeri. Gak disangka bakal rame apalagi dapet awards. Karena antusiasme yg besar, gk ada salahnya aku bikin rekap dari hasil sharingnya.

Persiapan Kehamilan. Ini agak hampir gak ada yang share sih, tapi ada yang nanya gimana proses bisa hamil. Ya teknisnya gak perlu dijelaskan lah ya, yakin gue redditor di sini udah paham betul. Tapi perlu diingat ada pasangan yang memang mudah untuk hamil dan ada pula yang kesulitan sampai harus minta bantuan profesional. Sudah hamil pun belum tentu tidak ada komplikasi, bisa aja ada komplikasi tertentu atau keguguran dengan sendirinya. Jadi boleh lah kadang kita berkaca sedikit dengan para pejuangan di luar sana yg struggling untuk punya anak. Sebagai referensi (mon maap ya mod, ini gk maksud promosi sub lain), boleh coba cek r/TryingForABaby dan cek flair vent/rant untuk bisa empati sedikit dengan contoh2 nyata di sekitar kita.


Proses, Perkembangan Kehamilan, & Melahirkan
. Ini variatif banget, sharingnya ada yang di Indonesia, Jepang, Australia, bahkan US. Tentu tiap negara pasti punya beda-beda standar, satu negara aja kadang bisa beda regulasi sedikit. Nah bagian ini akan dibagi jadi beberapa kategori:

1.Finansial.

Di Indonesia, justru tidak disarankan beli premi asuransi kehamilan secara pribadi (lain cerita kalau itu asuransi dari kantor ya, gapapa, justru pake aja). Biaya pribadi ada menyebutkan habis 9 juta utk biaya melahirkannya saja & disarankan siap dgn BPJS Kesehatan jikalau ada komplikasi. Ada juga yang pakai BPJS Kesehatan. Ada yang bilang BPJS tidak ribet, ada yang merasa antriannya panjang bukan main. Tips BPJS Kesehatan, usahakan bayar untuk kelas 1 (kelas itu utk pembeda kamar saja, fasilitas lainnya sama aja); daftarin calon anak ke BPJS Kesehatan, jika ada komplikasi tertentu setelah anak lahir bisa segera dicover BPJS Kesehatan; mulai familiarisasi dgn prosedur BPJS Kesehatan biar gak kagok saat hari H.Di Jepang, saat ini pemerintah sdg menggalakkan program kehamilan. Kebetulan sharingnya ini diawali dengan biaya pribadi kemudian dicover oleh pemerintah lewat buku kupon periksa (ada keluar uang sendiri tapi gak banyak dan tergantung daerahnya juga, semakin ke tengah kota ya semakin mahal). Range biaya melahirkan dari 350k JPY sampai jutaan tapi ada subsidi dari pemerintah, terlebih kalau anaknya kembar, bayar biaya melahirkan cukup 1 anak tapi subsidinya bisa dobel/triple dst (sesuai jumlah anak yg lahir). Penting utk belajar bahasa Jepang supaya bisa dapat obgyn yang lebih murah harganya.Di Australia, ada yang pakai medicare (ini setara BPJS Kesehatan) dan ada yang private (bayar sendiri atau asuransi). Kalau pakai medicare waktu proses awal, biasanya ada keluar uang pribadi dulu, sampai terbukti bahwa beneran hamil, langsung diambil alih sama klinik antenatal dan gak bayar apapun setelahnya. Kalau pakai medicare, secara umum sebenernya sudah cukup bagus, cuma tidak bisa pilih obgyn. Sedangkan untuk private bisa pilih obgyn dan biayanya bisa beda-beda. Kalau private tinggal nanti bayar apa yang gk dicover asuransi aja. Ada subsidi dari pemerintah juga untuk anak yg lahir.Di US, infonya untuk biaya lahiran itu asuransi chargenya per admission sebesar $250, gak masalah mau stay 1 hari atau 1 minggu.

2. Periksa, Kontrol, Tes, & Melahirkan.

Di Indonesia, periksa kandungan minimal 1 trimester sekali, kecuali trimester pertama disarankan tiap bulan. USG juga minimal 1x tiap trimester. Di trimester terakhir periksa kandungan lebih sering. BPJS Kesehatan cover kelahiran normal di bidan, kalau mau di RS harus biaya sendiri. Tes-tes biasanya tes dasar, seperti rubella, HIV, vitamin dsb. (yang tes darah, urine), tes diabetes. Tes lainnya jika tidak ada indikasi tidak ada. Di luar dari sharing ini, memang opsi2 tes tertentu ada tapi sifatnya tidak wajib, dilakukan jika memang ada indikasi, butuh, atau calon orangtuanya memang mau tes tersebut. Vitamin disarankan jika memang dibutuhkan.Di Jepang, ada standar untuk periksa USG minimal 15 kali. Tes semua gratis (tokso, rubella, hepatitis, dsb.). Cek ke dokter gigi juga memungkinkan jika berkaitan dgn kehamilan.Di Australia, periksa biasanya ke GP dulu, lalu lanjut ke obgyn. Bisa direfer ke klinik antenatal juga jika pasien umum (pakai medicare). Frekuensi pertemuan sama dokter itu diatur oleh klinik antenatal tergantung kehamilannya low risk atau high risk. Tes-tes (darah, urine, diabetes), USG biasanya sudah gk perlu bayar kalau pake medicare, termasuk genetic screening. Genetic screening ini opsional sifatnya, utk lihat resiko down syndrome, trisomy 18, neural tube defects. Ibu hamil harus divaksin dengan flu shot (gratis juga). Disarankan tambah suplemen atau vitamin jika ada kekurangan tertentu. Dikasih juga buku & brosur guidance dari klinik antenatal untuk baca-baca selama hamilDi US, rutin ada pemeriksaan ke dokter & USG. Kebetulan di RSnya sudah ada prosedur genetic screening dan tes seperti NIPT. Tes-tes lain kurang lebih sama dengan JP dan AU. Tapi utk proses lahir tidak bisa pilih mau normal atau c-section. C-section jika memang ada indikasi aja.

3. Parenting Class.
Di Indonesia, gak ada yang spesifik. Biasanya diajari oleh perawatnya atau malah belajar sendiri dari YT, tanya2 keluarga, tetangga dsb. Ada yang memang RS nya yg cukup proaktif mengajarkan, jadi ini tergantung institusi kesehatannya.Di Jepang, ada kelasnya tapi sementara ditiadakan karena situasi pandemi. Jadi ada kelas private nanti setelah lahiran di RS/klinik masing-masing.Di Australia, ada parenting class. Kalo private ya dari rumah sakitnya yg atur, kalau public dari klinik antenatal yg atur jadwalnya.Di US, ada parenting class di RS masing-masing tapi skrg bentuknya online class saja karena pandemi.

4. Situasi Pandemi.
Di Indonesia, N/ADi Jepang, ibu hamil JP harus melahirkan sendiri tanpa ditemani suami/keluarga di RS ataupun klinik. Bahkan si suami baru bisa bertemu anak setelah H+5 (jika normal) atau H+11 (jika c-section).Di Australia, cuma boleh ditemani/dijenguk 1 orang.Di US, N/A

5. Hal Lainnya.
Kehamilan itu butuh peran penting dari pasangan, jadi suami juga harus suportif, lebih baik lagi jika keluarga (orangtua, mertua, saudara) juga suportif. Untuk pros & cons kelahiran normal vs caesar, bisa refer jawaban ini. Untuk di AU berdasarkan sharing, masalah psikologis si ibu juga menjadi pertimbangan dan support secara psikologis selama hamil dan sesudah melahirkan ada, jadi tidak perlu khawatir jika (amit-amit) terkena baby blues/PPD dsb. Khususnya dari sharing di JP dan AU, jika memang calon bayi ada masalah bawaan atau memang dari si ibu atau pasangan tidak bahagia atas kehamilannya, aborsi bisa menjadi opsi.


6. Pasca Melahirkan.

Di Indonesia, biasanya diisi sesi belajar mengurus bayi baru lahir, tergantung RS/klinik/bidan setempat. Imunisasi juga penting. Jika ada asuransi dari kantor yang bagus, kalau gak harus siap2 juga untuk ini. Puskesmas setahuku gratis (atau kalau bayar pun lebih murah).

Di Jepang, ibu-ibunya bisa istirahat dulu di RS/klinik karena standar stay di RS/klinik cukup panjang untuk membantu proses penyembuhan si ibu.
Di Australia, ada midwife yang akan datangi rumah selama 2 minggu untuk cek apakah si orangtua baru ini bisa menyusui dengan benar, pola tidur, sama berat badan si anak. Cek juga kondisi si orangtua, apakah baik2 saja, stres, atau gimana. Ada penekanan untuk memperhatikan masalah psikologis.

Di US, ada newborn care. Tiap 2 minggu ke RS untuk cek perkembangan bayi baru diikuti ke dokter anak (pediatrician). Disarankan untuk cari ped yang memang teliti dalam mengecek kondisi anak.
Nah sekian kurang lebih rekapnya. Kalau ada yg ke skip, boleh tolong bantu diingatkan. Thank you semuanya, ketemu lagi di thread berikutnya setelah lahiran!

----------- E N D O F U P D A T E -----------



Berangkat dari pengalaman saat ini. Aku lagi hamil di AU, anak pertama. Belom sempet beli asuransi karena baru pindah juga, jadi pake public health scheme di sini, medicare namanya (mirip BPJS kesehatan, minus ribetnya). Karena belom lahiran jadi sharingnya berdasarkan pengalaman sampe saat ini dan "teori" dari apa yg diinfo ya. Warning, panjang nih sharingnya.

Pengalaman pribadi:

Setelah tes pake test pack dan positif, aku bikin appointment sama dokter umum (general practitioner/GP), bisa klinik/RS. Satu hal yang memorable dari GP adalah, pas pertama datang, ditanya apakah aku (khususnya) sbg calon ibu, bahagia dengan berita kehamilan ini atau tidak. Bagiku yg mengharapkan anak ya jelas bahagia, tapi gk semua orang ada posisiku dan ini small gesture yg menurutku penuh empati sih. Karena aku mengharapkan kehamilan ini, GP biasanya akan bantu hitung perkiraan usia kandungan, ditanya2 riwayat kesehatan/penyakit, diinfo makanan yg harus dihindari, termasuk dalam mengurus binatang peliharaan (misalnya kucing). Stlh itu dirujuk utk tes lab (ambil darah, urine untuk cek dasar kaya AIDS, rubella, diabetes, kondisi saat ini, kurang nutrisi apa dsb.) dan USG (untuk memastikan usia kandungan).

Biaya dokter, sebagian ditanggung Medicare (sistemnya kita bayar full dulu, lalu swipe lagi kartu debit dan dlm hitungan detik subsidi dari medicare balik masuk ke rekening kita). Lab somehow gak bayar (gak ngerti sistemnya kenapa bisa gk bayar). USG bayar full (lumayan ini sekali USG hampir 200 AUD, setara 2 juta IDR). Semua hasil lab dan USG itu udah digital dan tersentralisasi, jadi tiap dokter yg nanganin kita bisa langsung lihat di database (ini ada informed consentnya juga kok). Tapi USG tetep dikasih CD isinya foto-foto USG buat kita simpan sendiri.

Setelah hasil lab keluar, balik lagi ke dokter, dokter cuma buat rujukan ke klinik antenatal/prenatal dan kasih keputusan ini kehamilan low risk atau high risk (ini juga gak bayar, gk tau apakah karena ditanggung medicare atau bulk bill alias udah bayar di awal semua atau emang beneran gak bayar). Dokter juga info soal tes yg namanya nuchal translucency*.* Tes ini untuk cek nuchal fluid di kepala fetus, supaya bisa lihat memberikan indikasi apakah ada keabnormalan kromosom, tesnya digabung antara USG + darah dan harus dilakukan sebelom lewat minggu ke-13 5 hari. Kalo ikutin dari dokter, bayar sendiri yg harganya juga 200 AUD+ or so, atau tunggu rujukan dari klink antenatal, jadi harganya lebih murah atau malah gratis.

Hasil tesnya gak bisa definitif, cuma bisa bilang bahwa ini low risk apa high risk. Klinik antenatal itu klinik khusus ibu2 hamil. Dari situ, mulai ditangani midwife (bidan). Bidan lagi digalakkan banget oleh pemerintah di sini. Appointment pertama +/- 1 jam, interview ditanya lebih detail riwayat kesahatan orangtua masing2, situasi hidup gimana, keadaan finansial, sampe ada kuesioner utk cek stabilitas mental/emosi si calon ibu. Dikasih juga buku guidance kehamilan, kesehatan gigi, manage berat badan yg ideal selama hamil, termasuk jadwal kelas parenting. Kelas parenting langsung dibookingin mau hari apa, sesuai jadwal dari mereka (so far kasus covid di state gue udah 0, makanya di sini hidupnya udah kaya normal lagi). Buku guidancenya ini sih yg menurutku bagus untuk dibaca-baca banget! Bisa cek daftar isinya di sini.

Dari klinik antenatal, mereka yg akan manage semua jadwal appointment sama dokter/obgyn. Berhubung gue low risk, jadi jadwal ketemu dokter cuma sebulan sekali dan so far tiap bulan ada USG untuk lihat perkembangan fetusnya (krn dirujuk oleh klinik antenatal, ini semua gk ada yg bayar sama sekali, termasuk tes nuchal translucency). Ada satu waktu gue kena batuk pilek & sesuai protokol kesehatan, gk boleh kemana-mana kalo lagi bapil. Jadinya konsultasi sama obgyn hanya by phone.

Rencananya kalau sudah masuk minggu ke-20 akan ada kelas parenting, tes diabetes diulang lagi dan tes lanjutan dari nuchal translucency lagi. Jujur gue belom sampe sini sih, tapi appointment udah dibooking semua, aku tinggal go show aja.
Saat mau lahiran, secara teori aku tinggal telepon ambulance dan nanti langsung ditangani dan telepon midwife yg ditunjuk untuk urusin aku, supaya dia bisa segera datang bersama dokter untuk proses lebih lanjut. Untuk lahiran normal, IIRC, waktu stay di RS cuma 24 jam dengan catatan, jika tidak ada komplikasi. Kalo ada komplikasi akan stay selama dibutuhkan. Lahiran caesar itu 3 hari, jika tanpa komplikasi. Tambahan juga, karena masih suasana pandemi, walaupun kasus aktif udah 0 di negara bagian ini, ibu hamil cuma bisa ditemeni/dijenguk maksimal 1 orang.

Jadi gk bisa tiba2 keluarga, mertua, sanak saudara datang jenguk ramai-ramai. Sampe sini sih, harusnya semua ditanggung Medicare. Semuanya itu dihandle sama RS umum/pemerintah. Dan menurutku, gk terlalu ada keperluan untuk harus bayar sendiri, so far pelayanan masih ok. Terus perlu juga sudah harus pasang car seat buat anak mendekati hari2 mau lahiran. Karena saat bawa pulang anak dari RS pakai mobil sendiri, harus ada child car seat yg hadap belakang untuk bayi 0-6 bulan. Kalo gak.. ya ditilang emoticon-Smilie)
Setelah pulang dari RS, akan ada bidan yang datang ke rumah untuk beberapa waktu. Make sure, kita sbg orangtua baru bisa urus si anak dengan benar. Bisa menyusui dengan benar.

So far ya baru ini info dan pengalamanku. Jujur aku belom cek apakah ada subsidi tertentu di sini kalo anak sudah lahir. Teorinya sih ada, tapi gak tau yang mana karena buanyak banget informasinya sampe bingung sendiri.

Karena ini anak pertama, gue banyak kekhawatiran/kebingungan tersendiri sih. Walaupun di sini kesannya udah cukup terstandar se-nasional, tetap aja kadang ada bingung, nanti kalo gini gimana, kalo gitu gimana. Maka dari itu, ada sesi sharing ini supaya bisa saling mengisi kalau di tempat lain ada plus poin tertentu yg bisa kita ambil.




SUMBER TAUTAN:

https://www.reddit.com/r/indonesia/c...m_source=share
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
303
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan