Perkembangan game selama 10 tahun ini terbilang cepat. Dengan semakin banyaknya game yang beredar di berbagai macam platform, membuat developer harus memeras otak untuk membuat suatu game yang bisa laris. Mereka harus memikirkan jawaban untuk pertanyaan "mengapa orang mau bermain gameku?" dengan begitu akan lahir game-game yang inovatif dan menambah luasnya dunia game.



Salah satu jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah mengenai shooting mechanic--sebenernya ane sendiri nggak tahu gimana nyebutnya, tapi pokoknya ada lah. Berbicara soal shooting mechanic berarti membicarakan interaksi kita sebagai pemain dengan senapan yang dibawa karakter kita. Namun semakin berkembangnya game shooting baik FPS maupun TPS, pengertian shooting mechanic ini semakin luas. Ini akan meliputi interaksi senapan dengan musuh--dalam hal ini bagaimana senapan milik karakter kita menghabisi bar nyawa musuh--, recoil, cara berjalan dan berlari karakter ketika membawa senapan, dan juga ketika karakter kita tertembak musuh.



Shooting mechanic menjadi suatu alasan sebuah game dimainkan. Game-game seperti Call of Duty, Titanfall, Battlefield, dapat memberikan suatu shooting mechanic yang mudah dan nyaman bagi pemain-pemainnya, terutama untuk para newbie. Sementara shooting mechanic untuk game-game lawas seperti Halo classic dan Half Life, ane sendiri merasa tidak nyaman dengan shooting mechanicnya. Namun dibalik semua itu tentunya adalah suatu keunikan dan membuat suatu game menjadi inovatif dan ke lima game yang ane sebutkan tadi memiliki komunitas yang cukup besar dan berkembang menjadi franchise-franchise populer hanya dengan keunikan shooting mechanic mereka masing-masing. 



Suatu shooting mechanic tidak akan bisa kamu identifikasikan kecuali kamu bermain banyak game segenre tepi berbeda, yakni perbedaan shooting mechanic itu sendiri. Contohnya Titanfall dan Call of Duty. Kedua game itu seolah-olah memiliki shooting mechanic yang sama, seperti adanya ADS, posisi membawa tembak ketika berlari, dan slading. Tetapi ketika ane bermain CODM dan Apex Legends yang notabene kedua-duanya adalah versi multiplayer only dari kedua game yang ane bahas, ane merasa ada perbedaan dari keduanya, yakni ketika ane menembak musuh. Ane lebih cocok ke CODM dari pada Apex. Begitu pula jika kamu bermain Counter Strike Global Offensive, jelas perbedaannya dengan CoD maupun Titanfall, tetapi kamu harus bermain lebih lama atau mungkin lebih banyak game multiplayer FPS untuk tahu perbedaannya dengan Valorant. 



Mengenal shooting mechanic bisa menjadikan kita lebih paham akan sejarah pengembangan game tersebut. Contohnya kesamaan shooting mechanic Half Life dan Counter Strike, akan membuatmu penasaran dengan kedua game ini dan kamu akan mencari sejarahnya di Google, lalu kamu pun sadar jika Counter Strike berasal dari mod game Half Life. Contoh real ada ane sendiri yang sadar jika Titanfall dan Apex itu shooting mechanicnya banyak kesamaan. Ane pun mencari tahu dan menemukan jika Apex itu adalah satu universe dengan Titanfall bahkan bisa disebut sequel. Selain itu ada juga PUBG yang berasal dari game ARMA, memiliki shooting Mechanic yang sama dimana kamu dan musuh terasa sangat rapuh, beberapa tembakan saja sudah mati. Itu karena ARMA adalah game yang dibuat serealistis mungkin sehingga dapat disebut simulasi tentara.  



Perbedaan shooting mechanic suatu game selain menjadi suatu harga jual bagi developernya, juga menjadi tantangan tersendiri bagi para playernya. Para player perlu beradaptasi dengan shooting mechanic yang berbeda dari game-game yang biasa mereka mainkan. Shooting mechanic akan berpengaruh kepada caramu bersikap dihadapan musuh. Seperti pada PUBG Mobile dimana jika kamu terkena tembakan senjata apapun itu, akan mengurangi bar nyawamu dengan sangat cepat tanpa peduli berapa angka damage tembak tersebut, berbeda dengan Free Fire yang mengurangi barmu sesuai dengan angka damage yang muncul setelah menembak. Pada akhirnya musuh di PUBG Mobile terasa lebih lunak dan lebih cepat mati dari pada di Free Fire.



Perbedaan sikap dalam berhadapan dengan musuh mempengaruhi juga taktik dalam mengalahkan kelompok musuh. Pengaruh perbedaan ini akan merambat dan mempengaruhi cara bermain suatu game sepenuhnya dan seperti pada judul, akan berpengaruh juga dengan playstyle kamu. Ujung-ujungnya playstyle yang harus kamu terapkan setiap game akan berbeda, dan semua ini disebabkan oleh shooting mechanic. Jika saja playstyle yang kamu sukai tidak cocok dengan playstyle yang harus diterapkan pada suatu game, kamu akan kalah pada game tersebut.

Pada tahap inilah sebenarnya kamu bisa mengidentifikasikan dirimu terutama tentang playstyle apa yang cocok untuk mata dan tanganmu. Jika di suatu game kamu merasa terlalu noob bahkan rasanya membunuh satu musuh sama halnya dengan mendapatkan Chicken Dinner di PUBG, maka game tersebut tidak cocok dengan playstyle kamu, dan jika di suatu game kamu selalu menang bahkan sampai membuatmu bosan bermain, maka playstyle mu cocok dengan game tersebut dan itulah playstyle kamu selama ini.