Satu hari satu malam ada 24 jam. Berapa jam kita gunakan untuk berkarya? Jangan sampai kebanyakan tidur, gosip, bermalas-malasan dan melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, Kak^-^

Hidup Kaya Karya, topik ini cocok untuk orang yang masih bernapas. Betul? Kalau meninggal kan tidak perlu belajar lagi. Ya, kan?

Oke, apa yang dimaksud hidup? Hidup adalah masih ada, bergerak, berlangsung, dan bekerja sebagaimana mestinya.

Lalu, yang dimaksud kaya ialah mempunyai banyak harta. Sedangkan karya adalah pekerjaan, hasil perbuatan, atau ciptaan. Kita masih hidup kan? Maka, jangan pasif! Kita harus bergerak, melakukan banyak hal yang penting dan bermanfaat.

Mari, perbanyak karya selama masih bernapas, Kak!

Jangan seperti sebagian orang yang menggunakan waktu hanya untuk berfoya-foya, mabuk-mabukan, bergosip, bermalas-malasan dan hal yang cenderung negatif lainnya.

Apa yang sudah Kakak lakukan selama ini?
Kira-kira, apa yang akan kakak jawab jika ada pertanyaan semacam ini?

Lalu, bagaimana agar hidup kaya karya menurut Wayan S. Putra?
1. Menulis
2. Mengarang
3. Menulis dan Mengarang
4. Ikut Lomba

Apakah sudah melakukan hal-hal ini?
“Sudah, Kak.”
“Belum yang nomor 4.”

Ada banyak kesempatan menulis dan mengarang. Buatlah karya sebanyak-banyaknya mumpung masih hidup. Kalau sudah meninggal kan tidak ada kesempatan lagi. Ya, kan?

Sekarang ada banyak lomba di dunia maya. Ikutlah! Bila perlu cari yang berhadiah uang banyak.

Yang sudah melakukan 4 hal tadi, bisa mencoba hal berikutnya.

Apa, tuh?

5. Membuat produk
6. Menawarkan jasa

Siapa yang sudah pernah membuat produk?
Siapa yang pernah menawarkan suatu jasa?

“Produk itu apa, Kak?”
“Produk itu tentang hal yang kita produksi. Kita membuat sesuatu hal. Misalnya membuat alat peraga pembelajaran, sandal, buku, atau lainnya dan dijual.”

Penulis dan pengarang tidak harus menunggu penghasilan dari karya tulisnya. Mereka bisa membuat produk yang lain. Baik yang berkaitan kepenulisan atau tidak.

Selain produk, kita bisa menawarkan jasa. Misalnya jasa edukasi, antar jemput atau lainnya.

"Kak, ane dah melakukan 6 hal tadi."

Satu hari satu malam ada 24 jam. Berapa jam kita gunakan untuk berkarya? Jangan sampai kebanyakan tidur, gosip, bermalas-malasan dan melakukan hal- hal yang kurang bermanfaat.

Jika enam hal tadi sudah kakak lakukan. Maka, bisa ke tahap 7.

Apa itu? Menjadi pengurus organisasi/komunitas/grup.

Siapa yang sedang menjadi pengurus di antara kalian? Mungkin sebagai ketua, wakil, sekretaris, bendahara, admin atau lainnya.

“Ane, Kak.”
“Ane belum.”

Menjadi pengurus grup, komunitas atau organisasi juga ada manfaatnya, loh.

Cobalah bergabung dan aktif di grup. Biasanya akan ada kesempatan untuk menjadi pengurus.

Lalu, apakah ada lagi yang bisa kita lakukan agar kaya karya? Tentu banyak, ya. Yang penting jangan berdiam diri. Cari dan temukan peluang yang ada!

"Apakah Kak Wayan termasuk orang yang sudah kaya karya?"

Terus terang, saya belum kaya karya. Namun, sedang berusaha menuju ke sana.

Siapa saya? Perkenalkan, saya Wayan S. Putra. Pendiri dan direktur di Mudilan Group.

Pernah menjadi guru di sekolah berlevel internasional dan beberapa sekolah lainnya.

Sejak 2016 memberi materi di Kursus Menulis Online (KURMON), BPN (Bimbingan Penulisan Novel) dan Bimbingan Karya Nonfiksi (BKN) serta mengurus penerbitan buku indie.

Kebanyakan materi fiksi dan nonfiksi yang pernah dibagikan di sosmed sudah diterbitkan menjadi buku berjudul
1. Arsitek Kata (panduan menulis fiksi dan nonfiksi)
2. 107 Tanya-jawab tentang Puisi
3. 117 Tanya-jawab tentang Novel dan Cerpen 4. Bimbingan Karya Nonfiksi
5. Menulis Pangkal Kaya

Program yang dirintis ialah Mudilan School. Sebuah program pendidikan pendek selama 1 tahun. Semuanya berbasis literasi dan pengembangan (online).

Yang terbaru SKO (Seminar Kepenulisan Online)

Demikian perkenalan singkatnya, ya. Tentu selain itu, ada hal-hal yang saya lakukan. Yuk, semangat berkarya!