Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JafarullAvatar border
TS
Jafarull
Cerita Fantasi Tentang Persahabatan Singkat, Padat, Jelas, dan Menarik
Hai kawan-kawan semua, kali ini saya akan berbagi sebuah cerita fantasi tentang persahabatan nih. Cerita fantasi ini biasanya ditemukan pada materi bahasa Indonesia kelas tujuh.

Apa si gunanya cerita fantasi ini? Kalian dapat menggunakan cerita fantasi ini sebagai bahan referensi tugas di sekolah. 
Oke dari pada kelamaan mending langsung saja baca ceritanya ya.


PERSAHABATAN

Sinar matahari pagi merambat masuk ke kamarku, semilir angin yang memeluk tubuh menambah keenggananku untuk meninggalkan tempat tidur. Tapi, aku baru sadar ternyata harus pergi ke sekolah karena libur semester satu telah usai. Itu artinya aku akan bertemu dengan teman-teman. Aku bergegas merapikan tempat tidurku, kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. “Kalau mandi jangan kelamaan ya, ayahmu berangkat lebih pagi hari ini” kata ibu yang sedang sibuk memasak. Aku menganggukkan kepala dan berkata “Asshiiiaaappppp”.

Aku sangat bersemangat sekali, aku datang ke sekolah lebih dulu. Suasananya sangat mengasikan, tapi pagi ini masih sepi. Belum ada tanda-tanda siswa lain berangkat. Aku hanya melihat tukang kebun yang sedang membersihkan halaman sekolah. Yah, aku berjalan saja ke kelas 7A, ku pikir akan menemukan teman-teman di sana. Eh ternyata kelas masih sepi juga. Aku putuskan untuk membaca novel yang dibelikan ayah kemarin.
Tak butuh waktu lama, satu persatu siswa-siswi mulai berdatangan. kelasku yang tadinya sepi bak kuburan, sekarang menjadi sangat ramai. Suasana ramai dari siswa yang mulai canda tawa begitu terasa. Bahkan ada sapa kangen yang menunjukkan keakraban mereka setelah dua pekan tidak berjumpa.

Setelah apel pagi siswa-siswi kembali memasuki ruang kelas masing-masing untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada awal semester dua ini. Namun karena guru pengajar belum datang, suasana kembali ramai dengan percakapan yang penuh canda tawa.
“Anak-anak saya minta perhatiannya sebentar.” Bu Ani tiba-tiba muncul dengan anak perempuan bermata coklat bulat, rambutnya terurai lurus sebahu. Kami semua belum pernah melihat dia di sekolah ini.

“Kalian kedatangan teman baru, dia pindahan dari SMP Surabaya. Silakan perkenalkan namamu dulu” perintah Bu Ani.
“Baik Bu, terimakasih. Perkenalkan nama saya Salsa Ayu Bella. Atau biasa dipanggil Ella. Saya siswa pindahan dari SMP Surabaya.” Begitu Ella memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat.

“Kamu duduk di sebelah Marina, nanti saya tambah satu bangku lagi.” Kata bu Aini.
Ella berjalan mendekatiku. “Hai…” sapaku.
“Hai juga.” Jawabnya sambil tersenyum.
Aku mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan. “Namaku Marina.” Ella membalas jabatan tanganku. “Aku Ella. Apa aku boleh duduk di sebelahmu?”

“Silakan!” Awalnya si kami begitu canggung. Tetapi dengan obrolan ringan dan menyenangkan, kami begitu akrab.
Ternyata Kami memiliki hobi yang sama, yaitu suka membaca dan mengoleksi novel. Genre novel yang sering kami baca pun sama. Terpancar begitu jelas di mata Ella, dia begitu menginginkan sesuatu. “Berarti kita bisa saling tukar novel ya, hehe.”

“Tentu saja dong, La.” Jawabku semangat sembari tersenyum pada Ella.
Ella begitu semangat dan senang ketika aku mengajaknya untuk melihat koleksi novel-novelku di rumah. Selama tiga minggu ini kami sering sekali bertukar novel di sekolah. Kebetulan ayah Ella yang mengantarkan Ella berangkat memberi tahu bahwa Ella mendapatkan izin untuk ke rumah ku. Rasa bahagia sangat terlihat jelas di wajah Ella.

Bel sekolah telah berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar di sekolah telah usai. Semua murid berhamburan keluar dari kelas. Ella bergegas sembari menarik lenganku. Ia berlari tergopoh-gopoh karena tak sabar ingin melihat Novel koleksi ku.
“Ayo Marina, cepat!” Aku tak menjawabnya karena sangat buru-buru. Kami menerobos ratusan murid-murid menuju gerbang sekolah. 

Sesampainya di gerbang sekolah, Ella mulai mencari mobil yang menjemput kami. Dia menyipitkan mata, mencari sedan civicnya dari ujung ke ujung dan akhirnya…“Nah… itu dia mobil dady.” Seru Ella.
Aku duduk di samping Ella. Sepertinya Ella sudah banyak cerita tentang aku ke orang tuanya. Hal ini terbukti ketika Ayah Ella menyapaku dengan begitu akrab, padahal kami belum pernah bertemu. Ia begitu ramah dan baik, hal ini membuatku dapat ngobrol dengan ayah Ella tanpa rasa canggung.

Sesampainya di rumah, Ternyata ibuku sudah menyambut kedatangan kami. Banyak sekali makanan ringan di ruang tamu. Ibu mempersilahkan masuk, dan bercakap-cakap dengan Ayah Ella setra Ella. Aku bergegas ganti baju, dan mengajak Ella ke kamarku.
“La, ayo ke kamarku.” Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Ella bangkit dari sofa dan berjalan mengikutiku. Dia sangat senang saat melihat beberapa koleksi novelku. Dengan cekatan Ella memilih novel yang disuakinya. Ella memilih novel bergenre romantic terbitan teenlit yang berjudul “Frans dan Sang Balerina”. Dia mulai membaca novel yang dipilhnya.


Nah demikianlah cerita fantasi tentang persahabatan. Semoga dapat menjadi referensi kalian semua. Terima kasih sudah menyempatkan membaca. 
0
714
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan