

TS
Kris24
Luar Biasa! Modal Gerobak Bisa Omset 1,8 Juta dari Jualan SIomay
Siomay adalah jenis jajanan khas Indonesia yang sangat disukai oleh segala kalangan dan usia. Tak heran jika di berbagai tempat terdapat banyak penjaja camilan yang satu ini. Tidak hanya dijual di pinggir-pinggir jalan, beberapa restoran besar juga turut menjual aneka jenis siomay. Tertarik untuk berbisnis jajanan ini? Simak tips sukses jualan siomay yang akan kami bagikan berikut.
Belakangan ini, di beberapa kota sedang muncul trend usaha siomay yang menjadikan siomay dalam empat gaya hidangan. Diantaranya adalah seperti siomay bumbu kacang, siomay kuah, siomay goreng bumbu kacang dan terakhir siomay goreng kuah.
Dengan menghadirkan varian yang beragam, siomay ini memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar jajanan siomay biasanya. Ragam varian membuat konsumen bebas memilih hidangan siomay mana yang mereka suka. Cara Ini bisa menyiasati selera konsumen yang berbeda-beda.
Seperti yang dilakukan oleh Lukman, pria berusia 33 tahun ini sukses jualan siomay hanya dengan bermodalkan 2 juta rupiah. Ia mencoba peruntungan dengan membuka kedai kecil dengan gerobak di salah satu sudut kota Gombong, Kebumen.
Modal 2 Juta Rupiah Hasilkan Omset Jutaan Per Bulan

sumber gambar: youtube
Siapa yang percaya jika modalnya benar hanya 2 juta rupiah? Ia percaya diri dan mengalokasikannya untuk biaya pembelian gerobak bekas, renovasi gerobak, pembelian peralatan masak, sewa tempat dan pembelian bahan baku. Modal 2 juta tersebut ternyata ia dapatkan dari program bantuan UKM dari desa tempat tinggalnya.
Ide membuka usaha kecil modal 2 juta rupiah ini tak sengaja Lukman dapatkan begitu saja. Awalnya seorang tetangganya menceritakan rencananya untuk menjual sebuah gerobak jualan yang selama ini digunakan sebagai gerobak gorengan. Ia berkesempatan mendapat harga yang cukup murah, hanya 600 ribu rupiah. Lukman langsung mencari akal mendapatkan modal demi bisa membeli gerobak tersebut.
Selain karena hal tersebut, alasan ia memilih usaha siomay adalah karena ide sang istri. Istrinya pernah menjadi karyawan sebuah kedai siomay di kota Bandung. Istrinya mengatakan kepada Lukman bahwa sekarang sedang tren siomay kuah yang memanfaatkan kuah serupa dengan bakso sebagai pengiring sajian siomay.
Beruntung beberapa kali pria beranak satu ini bisa menemukan penyedia bahan baku yang sekiranya bisa memenuhi kebutuhan produksinya. Namun ia sempat dibuat bingung untuk menentukan lokasi berjualan. Setelah mendatangi beberapa lokasi, beliau mendapat ide untuk membuka kedai siomaynya tepat di depan sebuah supermarket lokal di kotanya.
Karena sudah tentu bila Lukman harus mendirikan usahanya di dalam kawasan supermarket, dia pasti akan dikenakan biaya sewa yang berat. Itulah sebabnya, Lukman memilih menjual siomaynya tepat di seberang supermarket ini. Di sebuah pekarangan dari sebuah perkantoran skala kecil di depan area supermarket.
Beruntung pemilik kantor tidak mengenakan biaya apapun. Untuk sementara Lukman menggunakan pekarangan kantor tersebut di malam hari sebagai usaha. Lukman hanya membantu iuran listrik dan iuran keamanan sekedarnya saja.
Untuk harga Lukman juga membandrol siomay buatannya dengan harga yang tergolong murah. Satu potong siomay dibandrol dengan harga hanya seribu saja. Padahal, Lukman tetap memanfaatkan jenis ikan laut untuk memberi rasa dan aroma khas pada siomay buatannya. Hidangan siomay kaki lima ala Lukman tetap nikmat sekalipun murah meriah.
Lukman akui tidak melakukan banyak upaya strategi pemasaran. Bisa dikatakan pemilihan lokasinya yang sangat strategis dan penataan tampilan gerobak yang menarik menjadi kekuatan dari pemasaran Lukman. Sisanya tidak ada langkah promosi langsung yang Lukman jalankan demi meningkatkan penjualan.
Dalam pekan pertama Lukman sudah bisa mencatat penjualan yang memuaskan. Omset penjualan Lukman sudah mencapai angka Rp 180 ribu per malam dalam tempo dua minggu.
Dari satu pembeli yang terpuaskan datang pembeli baru yang datang dari rekomendasi rekan mereka. Selain itu banyak pula pembeli lama yang selalu datang dalam beberapa kali untuk menikmati siomay milik Lukman. Kadang beberapa pelanggan memesan siomay buatan Lukman dalam jumlah besar untuk sajian syukuran, ulang tahun sampai acara pertemuan.
Kini usaha Lukman sudah berjalan 5 bulan dan Lukman akui usahanya mulai menunjukan hasil yang memuaskan. Keuntungan relatif fluktuatif, tetapi secara rata-rata dapat mencapai nilai omset 250 ribu per harinya. Angka ini termasuk margin pada kisaran 25%. Bisa Anda bayangkan, dari usaha modal 2 juta ini Anda bisa hasilkan sekitar 1,8 juta perbulan.
0
3.2K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan