- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kritik Xi Jinping, Taipan Real Estate Dipenjara 18 Tahun


TS
perojolan13
Kritik Xi Jinping, Taipan Real Estate Dipenjara 18 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Peribahasa mulutmu, harimaumu cocok menggambarkan keadaan Ren Zhiqiang, mantan taipan real estate yang dijatuhi hukuman 18 tahun penjara atas tuduhan korupsi setelah, dengan vokal, mengkritik Presiden China Xi Jinping.
Menurut laporan media pemerintah Global Times, yang dikutip BBC International, pengadilan di Beijing memutuskan Zhiqiang "bersalah atas korupsi, penyuapan dan penggelapan dana publik".
Selain hukuman penjara, Zhiqiang juga harus membayar denda sebesar 4,2 juta yuan atau setara Rp 9,1 miliar (asumsi Rp 2.176/yuan).
Pengadilan Rakyat Menengah No. 2 Beijing mengatakan Zhiqiang telah menerima suap senilai 1,25 juta yuan dan menggelapkan hampir 50 juta yuan. Zhiqiang juga secara sukarela mengakui semua tuduhan dan tidak akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Zhiqiang, yang merupakan mantan ketua perusahaan properti Hua Yuan bukan hanya seorang taipan bisnis. Ia adalah putra seorang pejabat kementerian, dan dikenal memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin senior partai, yang membuat kritikannya lebih mudah didengar.
Sebelum dijatuhi hukuman, Zhiqiang sempat menghilang pada Maret 2020 lalu, tak lama setelah ia menulis esai yang mengkritik pemerintahan Xi. Meskipun tidak secara langsung menyebut nama Xi, esai Zhiqiang diyakini membicarakan presiden tersebut.
Di luar dari tuduhan kepada Zhiqiang, kelompok hak asasi manusia secara konsisten menuduh Pemerintahan Xi menggunakan tuduhan korupsi sebagai cara untuk menekan perbedaan pendapat.
Esai buatan Zhiqiang sendiri membicarakan soal penanganan Beijing terhadap wabah virus corona (Covid-19), dan muncul setelah pidato Xi yang disiarkan televisi.
"Saya juga dengan penuh rasa ingin tahu dan teliti mempelajari pidato [itu] ... apa yang saya lihat ... [adalah] bukan Kaisar berdiri di sana memamerkan 'pakaian barunya', tetapi seorang badut yang menelanjangi dan bersikeras untuk terus menjadi kaisar," ujar tulisan esai Zhiqiang, yang dilaporkan Digital Times.
Tak lama setelah esai itu diterbitkan, diumumkan bahwa Zhiqiang diinvestigasi atas "dugaan pelanggaran disipliner yang serius". Beijing kemudian mengumumkan bahwa dia telah diusir dari Partai Komunis.
link
"Saya juga dengan penuh rasa ingin tahu dan teliti mempelajari pidato [itu] ... apa yang saya lihat ... [adalah] bukan Kaisar berdiri di sana memamerkan 'pakaian barunya', tetapi seorang badut yang menelanjangi dan bersikeras untuk terus menjadi kaisar," ujar tulisan esai Zhiqiang, yang dilaporkan Digital Times.
0
568
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan