Komitmen dan keseriusan kinerja. Itu yang dapat dinilai dari SKK Migas saat ini.

Saat situasi Tanah Air sedang krisis: kesehatan dan ekonomi. Akibat pagebluk virus Covid-19.

Realitanya, hasil kerja industri hulu migas tetap mampu menunjukkan capaian terbaiknya.

Kendala pagebluk: bukan jadi alasan bagi SKK Migas menjadi 'loyo' menyumbangkan prestasi dari industri hulu migas.

Lifting (produksi minyak bumi siap jual) Indonesia 'tembus' melebihi target APBN Perubahan tahun 2020!

Bahkan: ketika akhir tahun 2020 masih menyisakan waktu 4 bulan lagi.

Namun SKK Migas tidak menyiakan tanggung jawab serta kepercayaan kerja yang diberikan negara kepadanya.

Industri hulu migas tetap menunjukkan sebagai andalan prioritas untuk perekonomian nasional.

Hingga akhir Agustus 2020, realisasi lifting minyak nasional telah mencapai 706,9 ribu barel minyak per hari (BOPD). Sedangkan target APBN Perubahan tahun 2020 adalah 705 BOPD.

Apa artinya? Ada hasil yang telah dilebihi dari target sebesar 100,3 persen! Suatu kerja yang fantastis!

Ini saat akhir tahun masih menyisakan 4 bulan lagi. Berarti lifting minyak bumi nasional masih terus bakal melonjak lagi.





SKK Migas tidak sedang main-main dalam pekerjaannya.

Data-data capaian realisasi lifting minyak bumi nasional dan penyaluran gas hingga akhir Agustus lalu adalah buktinya.

Membuktikan pula bahwa SKK Migas mampu memanajerial persoalan yang muncul selama situasi pagebluk agar tak mengganggu operasional industri hulu migas.

Sehingga aset sumber daya alam Indonesia yang 'menawan' itu tetap dapat optimal hasilnya.

Realisasi lifting minyak bumi nasional dan penyaluran gas adalah bentuk strategi yang jitu diterapkan SKK Migas menyikapi keadaan sulit akibat pagebluk.

Dan 'emas hitam' tetap bisa mengalir.*