Jakarta banjir?

Ah, mungkin bukan hal aneh baca berita Jakarta banjir. Beberapa hari ini aja setelah diguyur hujan deras, banyak daerah yang terendam banjir. Portal berita Detik.com (22/9) menyebutkan bahwa ada 63 RT yang tergenang. Miris bukan? Di kala kita sedang berperang melawan virus Corona, eh ditambah juga perang melawan banjir.

Kalau mau jujur, daerah ane termasuk yang jarang banjir. Terutama perumahan tempat ane tinggal. Ane gak inget kapan terakhir banjir, sepertinya di era Foke masih jadi gubernur deh. Itupun cuma numpang lewat. Bener-bener cuma numpang lewat ya? Bukan air yang sedang mengantri masuk ke tanah!

Nah, tahun baru kemaren, pas banget tahun baru, di hari pertama tahun 2020, di saat ane dan keluarga abis bakar-bakaran, jam 3 pagi daerah ane diterjang banjir. Sebagian dari kita yang masih melek pontang-ponting nyelametin barang-barang yang ada di bawah ke lantai 2.

Saking gedenya air, pagar sebelah rumah ane jebol. Gimana dengan rumah ane? Pagar ane sih gak jebol, tapi pepohonan di luar pagar lah yang pada tumbang, rubuh, bahkan ada yang sampe terbawa banjir. Pohon yang masih kecil-kecil. Bersyukur, pagar ane ketahan pepohonan di luar pagar. Sehingga pagar gak sampe jebol. Kalau jebol mungkin air masuk ke rumah bisa sepaha kali. Gak jebol aja air masuk meski cuma semata kaki.

Di bagian luar pagar rumah memang ane tanamin tanaman. Ada kira-kira 10 tanaman berbagai jenis. Beberapa udah gede dan beberapa masih kecil saat banjir tahun baru itu. Namun, pasca banjir tak ada tanaman yang hidup karena memang rusak diterjang banjir.

Nah, di musim hujan begini ane jadi was-was datang banjir lagi. Tapi karena kemaren-kemaren dananya belum ada (maklum, jaman lagi susah seperti sekarang duit pun susah dicari gak kumpul-kumpul), baru beberapa hari ini ane tanamin lagi pohon-pohon di luar pagar. Sekalian benerin pager yang waktu itu kena banjir. Meski gak parah tapi lumayan juga, ane kuatir kalau banjir kembali datang sementara pohon di luar belum cukup kuat untuk menahan derasnya air, pagar yang sudah rapuh ambruk dan air masuk ke dalam rumah!

Pohon pengganti juga jumlahnya kurang lebih sama sekitar 10-an pohon. Jenisnya pun beragam ane gak hapal. Tapi seinget ane sih ada pohon pucuk merah, bunga soka dan Japanese holy.

Semoga banjir jangan keburu dateng sementara pohonan ane masih kecil-kecil banget nih.