ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
[COC. Reg. Tegal] Warteg, Kesederhanaan yang Membawa Kesejahteraan


Indonesia memang pantas mendapat julukan surga bagi pecinta kuliner. Selain rasa, aroma, dan keunikannya, kuliner Indonesia juga sangat beraneka ragam. Hal ini juga membuktikan bahwa penduduknya memiliki selera dan kreativitas yang luar biasa.

Warung nasi yang berasal dari kota Tegal-Jawa Tengah atau biasa dikenal dengan sebutan Warteg merupakan salah satu yang membuat kuliner Indonesia semakin diperhitungkan dunia.

Image-nya yang terkenal dengan masakan rumahan yang sederhana dengan harga merakyat, namun cita rasa tidak kalah dengan rasa restaurant. Hal demikian membuat Warung Tegal (Warteg) selalu dicari dan dirindukan. Terutama oleh anak-anak kost, buruh bangunan, serta berbagai profesi yang kebanyakan dari golongan berpenghasilan menengah ke bawah.



Meski sagat terkenal, namun jarang sekali yang mengetahui sejarah terbentuknya Warung nasi yang berasal dari kota Tegal tersebut.

Konon, Warteg mulai ada di Jakarta sekitar tahun 1960-an. Kala itu terjadi perpindahan ibukota Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta. Hal ini bermula dari keisengan seorang istri warga Tegal yang ber-profesi sebagai buruh bangunan.

Beliau merasa kasian dengan buruh yang merantau sendirian alias tidak berkeluarga dan kesusahan mendapatkan makanan. Selain lokasi yang menyita waktu karena jauh dari tempat kerja, harganya juga cenderung tidak sesuai kantong buruh alias kemahalan. Lalu tercetuslah ide untuk menjual nasi Ponggol khas Tegal yang murah namun lezat dan mengenyangkan.

Pada awal mulanya memang ditujukan untuk rekan buruh sang suami. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah bedeng-bedeng persegi khusus, tak hanya Nasi Ponggol tetapi juga masakan rumah lainnya.

Kepopuleran Warteg tersebut kemudian disebar ke berbagai pelosok nusantara. Siapa sangka, masakan sederhana khas rumahan yang lezat dan bisa kantong lebih hemat itu kemudian diminati banyak kalangan hingga kemudian mendunia.


Warteg di Berlin




Warteg di Korea


Warung nasi dari Tegal yang mencerminkan kesederhanaan dan kedermawanan, mengajari kita bahwa, sesuatu yang dilakukan dengan hati pasti bisa diterima oleh hati.

Warung Tegal yang dipandang simbol makanan murah telah membuktikan tidak selamanya yang sesuatu yang dianggap rendah itu memang rendahan.

Warteg juga telah banyak membuka mata hati bahwa kesederhanaan itu tak hanya menawan, tetapi juga bisa membuat kesejahteraan semakin meningkat alias mapan.


:terimakasih:terimakasih


Narsum : Opini pribadi
Referensi : Ini aja
Pict : Google






bedypopAvatar border
cheria021Avatar border
ecdavid23Avatar border
ecdavid23 dan 35 lainnya memberi reputasi
36
5.2K
286
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan