Jakarta, CNBC Indonesia - Angkatan Udara Taiwan mengerahkan jet tempur untuk kedua kalinya saat mengidentifikasi munculnya pesawat China yang melintasi pulau dan jalur Selat Taiwan.

Mengutip CNBC Internasional, Minggu (20/9/2020), pemerintah Taiwan mendesak Beijing untuk mundur dari lokasi tersebut.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan setidaknya ada 19 pesawat China yang berkeliling di area pulau, lebih banyak dari yang diperkirakan pada hari sebelumnya sebanyak 18 pesawat.

Mereka melintasi garis tengah Selat Taiwan serta terbang ke zona yang teridentifikasi sebagai wilayah pertahanan udara negara tersebut.

China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri mengirim 12 pesawat tempur J-16, dua pesawat J-10, dua pesawat J-11, serta dua bom H-6 dan satu kapal selam bertipe Y-8.

Berdasarkan peta yang dimiliki pemerintah, tidak ada satupun pesawat yang mendekati daratan Taiwan atau terbang tepat di atasnya.

"ROCAF melacak pesawat tempur dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas," sebut kementerian dalam sebuah unggahan di Twitter, yang mengacu pada Angkatan Udara Republik China.

Taiwan sendiri telah mengeluhkan insiden tersebut pada tahun ini dan harus menerjunkan F-16 dan jet lain untuk mencegat kehadiran pesawat tersebut.

China, pada akhir pekan ini mengumumkan bahwa hadirnya pesawat tersebut merupakan bagian dari latihan tempur sebagai salah satu upaya penjaga perdamaian PBB. China bahkan mengecam atas stigma yang menyebut ada kolusi antara pulau tersebut dan Amerika Serikat.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi Keith Krach tiba di Taipei pada Kamis lalu. Ini merupakan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pertama yang datang dalam empat dekade terakhir.

Situasi ini yang akhirnya membuat China panas, menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan.