- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Film Pendek “KUYUP”, Terobosan Baru Dunia Perfilman Indonesia


TS
abbecede
Film Pendek “KUYUP”, Terobosan Baru Dunia Perfilman Indonesia
Film pendek yang tayang di Youtube mendadak “naik daun” semenjak viralnya film “Tilik” karya Ravacana Films di akhir Agustus lalu. Bahkan film-film pendek ini jadi alternatif hiburan untuk mereka di masa pandemi COVID19 ini. Selain karena isi ceritanya yang simpel dan relate dengan kehidupan sehari-hari, unsur “menghibur”nya juga ada untuk kita menaikkan imunitas di situasi dan kondisi seperti ini.
Ketiga alasan itulah, mungkin, yang membuat film “Kuyup” menjadi viral bahkan bisa mengobrak-abrik film-film pendek yang sudah ada. Isi ceritanya simpel dan “dekat” dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dan tentu saja, film ini sangat menghibur karena “Kuyup” dibuat oleh Make Creative dan GJLS Channel. Menghibur untuk mereka yang satu frekuensi. Iya satu frekuensi.

Film “Kuyup” bercerita tentang seorang keluarga yang terdiri dari ayah dan anak (ibunya nggak tau kemana), yang terhimpit ekonomi karena pandemi. Sang anak yang entah kelas berapa dan sekolah dimana, mengeluhkan belajar online harus menggunakan handphone, sedangkan dia nggak punya. Sang ayah yang berprofesi sebagai tukang ojek, sampai harus basah kuyup untuk bisa membelikan ponsel pintar untuk si anak. Relate sekali, bukan?
Dari awal cerita, kita sudah diberitahu kenapa film ini diberi judul kuyup. Saat sang anak protes gak punya smartphone, si anak yang diperankan oleh Arif Alfiansyah, langsung menendang punggung sang ayah beberapa kali, hingga Rispo si ayah merenung kebingungan. Kita pun akan dibuat kebingungan, karena tiba-tiba muncul tangan di frame, memegang gayung yang menyirami tubuh Rispo hingga basah kuyup. Absurd tapi ngakak online! Wkwkwkwk…

Adegan-adegan dalam film ini makin GJLS di scene-scene berikutnya. Mulai dari adegan pake baju basah, handphone ditaruh di jalan terus bilang ketinggalan, moonwalk saat kehilangan motor, naik motor bertiga bertelanjang dada, hingga dadah-dadah ke drone saat adegan moontage menuju ke rumah Rispo. Jujur, pas nonton film ini, ane ngikik terkekeh-kekeh.
Dari segi akting para pemain pun wajib diacungi jempol, mereka berperan sangat natural. Saking naturalnya saat adegan disiram, ada orang ketawa pun sang director tidak meng-cut-nya. Bahkan saat Rigen keribetan memakai baju basah bekas Rispo, ada suara (mungkin sang director), tapi dijawab oleh Rigen dengan santainya “udah lo diem aja”. Sungguh ini diluar ekspektasi.

Komedi emang mematahkan ekspektasi. Ketika komedian membuat film pendek, benar-benar menghancur leburkan ekspektasi. Tapi karena film ini dibuat untuk menghibur, sudah sangat jelas, film ini benar-benar menghibur. Bahkan untuk ane yang baru menonton satu kali, jadi ingin nonton yang kedua kalinya.
Satu pelajaran yang bisa diambil dari film ini, bikin aja dulu, urusan viral mah belakangan. Patahkan aturan-aturan yang ada, asal ada yang bantu dari teman-teman berfollower banyak, Insya Allah viral! Selamat untuk temen-temen Make Creative dan GJLS Channel yang udah membuat film terbaik di masa pandemi ini. Ane doain kalian mendapatkan Piala Citra lewat jalur Corona. Begitu aja ulasan ane kali ini. Buat Gansis yang udah nonton, adegan mana yang menjadi favorit kalian? Komen ya!
Ketiga alasan itulah, mungkin, yang membuat film “Kuyup” menjadi viral bahkan bisa mengobrak-abrik film-film pendek yang sudah ada. Isi ceritanya simpel dan “dekat” dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dan tentu saja, film ini sangat menghibur karena “Kuyup” dibuat oleh Make Creative dan GJLS Channel. Menghibur untuk mereka yang satu frekuensi. Iya satu frekuensi.

Film “Kuyup” bercerita tentang seorang keluarga yang terdiri dari ayah dan anak (ibunya nggak tau kemana), yang terhimpit ekonomi karena pandemi. Sang anak yang entah kelas berapa dan sekolah dimana, mengeluhkan belajar online harus menggunakan handphone, sedangkan dia nggak punya. Sang ayah yang berprofesi sebagai tukang ojek, sampai harus basah kuyup untuk bisa membelikan ponsel pintar untuk si anak. Relate sekali, bukan?
Dari awal cerita, kita sudah diberitahu kenapa film ini diberi judul kuyup. Saat sang anak protes gak punya smartphone, si anak yang diperankan oleh Arif Alfiansyah, langsung menendang punggung sang ayah beberapa kali, hingga Rispo si ayah merenung kebingungan. Kita pun akan dibuat kebingungan, karena tiba-tiba muncul tangan di frame, memegang gayung yang menyirami tubuh Rispo hingga basah kuyup. Absurd tapi ngakak online! Wkwkwkwk…

Adegan-adegan dalam film ini makin GJLS di scene-scene berikutnya. Mulai dari adegan pake baju basah, handphone ditaruh di jalan terus bilang ketinggalan, moonwalk saat kehilangan motor, naik motor bertiga bertelanjang dada, hingga dadah-dadah ke drone saat adegan moontage menuju ke rumah Rispo. Jujur, pas nonton film ini, ane ngikik terkekeh-kekeh.
Dari segi akting para pemain pun wajib diacungi jempol, mereka berperan sangat natural. Saking naturalnya saat adegan disiram, ada orang ketawa pun sang director tidak meng-cut-nya. Bahkan saat Rigen keribetan memakai baju basah bekas Rispo, ada suara (mungkin sang director), tapi dijawab oleh Rigen dengan santainya “udah lo diem aja”. Sungguh ini diluar ekspektasi.

Komedi emang mematahkan ekspektasi. Ketika komedian membuat film pendek, benar-benar menghancur leburkan ekspektasi. Tapi karena film ini dibuat untuk menghibur, sudah sangat jelas, film ini benar-benar menghibur. Bahkan untuk ane yang baru menonton satu kali, jadi ingin nonton yang kedua kalinya.
Satu pelajaran yang bisa diambil dari film ini, bikin aja dulu, urusan viral mah belakangan. Patahkan aturan-aturan yang ada, asal ada yang bantu dari teman-teman berfollower banyak, Insya Allah viral! Selamat untuk temen-temen Make Creative dan GJLS Channel yang udah membuat film terbaik di masa pandemi ini. Ane doain kalian mendapatkan Piala Citra lewat jalur Corona. Begitu aja ulasan ane kali ini. Buat Gansis yang udah nonton, adegan mana yang menjadi favorit kalian? Komen ya!
0
1.5K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan