[COC Reg.Tasikmalaya] Makna Struktur Rumah Kampung Naga yang Perlu Agan Ketahui!

Beranda
Komunitas
Regional
Tasikmalaya
[COC Reg.Tasikmalaya] Makna Struktur Rumah Kampung Naga yang Perlu Agan Ketahui!

anna1812

15-09-2020 16:29

[COC Reg.Tasikmalaya] Makna Struktur Rumah Kampung Naga yang Perlu Agan Ketahui!

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman. Mulai dari keberagaman agama, suku bangsa, budaya, dan adat istiadat. Di samping itu, banyak juga destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Mengunjungi suatu tempat yang dinilai memiliki keunikan tersendiri, merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu, karena nggak semua orang memiliki kesempatan yang sama.

Di Tasikmalaya, Jawa Barat pun banyak terdapat pesona alam yang begitu memanjakan mata. Mulai dari curug, wisata air, dan maaih banyak lagi. Namun, di antara tempat yang ane sebut, ada satu tempat dengan keunikan tersendiri.

Bagi masyarakat asli Tasikmalaya, pasti nggak asing dengan yang namanya Kampung Naga. Kampung Naga merupakan daerah pemukiman dengan masyarakat yang masih memegang teguh adat leluhur. Rumah-rumah warga juga masih tergolong sangat tradisional. Struktur bangunan hunian di sana, berupa rumah panggung tahan gempa beserta fasilitas umum yang dibangun sejak tahun 1956.

Kawasan pemukiman tersebut, memiliki sekitar 112 bangunan dengan total jumlah penduduk 294 orang, dari 101 Kepala Keluarga. Dari keseluruhan bangunan, tiga di antaranya adalah fasilitas umum. Seperti masjid, bangunan bernama Bumi Ageung yang digunakan untuk upacara adat, serta Bale Kampung yang berfungsi sebagai tempat musyawarah warga.

Ada yang unik dari rumah mereka, GanSis. Bangunan dari hunian tersebut bukan terbuat dari bata, semen, atau pun bahan bangunan pada umumnya. Dinding-dinding serta pintu, terbuat dari bahan baku bambu yang dianyam berbentuk kepang dan sasag.

Ada yang tau kenapa struktur bangunan rumah mereka dibuat sedemikian rupa? Mungkin kita sama sekali nggak menduga, jika penggunaan bahan baku bambu tersebut memiliki tujuan. Rupanya, selain sebagai ventilasi supaya pergantian udara tetap lancar, ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Dengan dinding beranyam bambu, masing-masing warga jadi tau kondisi tetangganya. Sebab, rumah yang dibangun saling berhadapan, tentu memudahkan memantau rumah tetangga yang ada di hadapan dan sebelahnya. Jika ada warga yang nggak masak karena nggak punya beras, maka warga lain segera membantu. Dengan demikian, silaturahmi antar warga tetap terjalin dengan baik. Bahkan semakin kuat karena rasa empati yang mereka miliki begitu tinggi dan patut diacungi jempol.

Selain itu, ada manfaat lain dari penggunaan anyaman bambu berbentuk sasag ini sebagai pintu bagian depan. Warga bisa melihat keadaan luar, tanpa diketahui orang yang ada di baliknya. Jadi, jika ada orang yang mau berbuat jahat, maka warga bisa tau.

Keistimewaan lain dari struktur rumah warga Kampung Naga, yaitu dari pondasinya. Batu-batuan yang dibuat dengan tinggi minimal satu meter ini, menjadikan rumah-rumah di sana aman dari gempa, karena dengan posisi rumah menempel di atas batu tersebut, ketika ada getaran besar maka kedudukan rumah menjadi fleksibel.

Memang, keunikan suatu hal, pasti memiliki tujuan dan makna tersendiri. Bagi orang yang nggak tau, bisa jadi bangunan rumah di Kampung Naga dianggap aneh atau bahkan terkesan ketinggalan zaman. Selain karena memang warga di sana masih memegang teguh adat leluhur, ternyata yang mereka lakukan bukan tanpa makna dan tujuan.

Yang paling ane salut dari mereka adalah rasa solidaritas warganya yang menggunakan anyaman bambu sebagai dinding. Meskipun di zaman modern sekarang ini, masih banyak orang yang memiliki rasa solidaritas tinggi, tapi rasa kekeluargaan warga Kampung Naga memang patut dicontoh.

Yuk, tetap berbuat baik pada orang lain, GanSis. Sebab, sejatinya kebaikan yang kita lakukan, akan kembali lagi pada kita. Terima kasih untuk kalian yang masih setia membaca trit ane. Tetap semangat, salam damai, dan sampai jumpa di trit ane selanjutnya.