ALOHA GANSIS
WELCOME TO MY THREAD
Mempelajari sejarah dan budaya Indonesia, seolah tak ada habisnya. Beberapa orang menganggap mempelajari sejarah dan budaya merupakan kegiatan yang sangat seru. Apalagi ketika mereka berhasil mengetahui ilmu baru dan kemudian bisa berkata, “Oh, jadi begitu toh ceritanya”.
Namun, tak sedikit pula orang yang menganggap belajar sejarah itu kuno dan membosankan. Padahal, belajar sejarah itu bisa dengan cara yang menyenangkan. Misalnya saja lewat cerita legenda atau cerita rakyat yang beredar di masyarakat sekitar.
Salah satunya adalah Legenda Desa Panyalahan di Tasikmalaya yang akan ane ceritakan ini. Yups, Legendaadalah cerita rakyat yang menceritakan asal-usul suatu tempat atau daerah. Sudah penasaran, kan, bagaimana ceritanya? Langsung aja simak ceritanya, berikut ini~
Quote:
Quote:
“Si Loreng, Harimau Panyalahan.”
Alkisah, hiduplah sepasang suami istri di daerah Tasikmalaya. Mereka berdua hidup bahagia sebagai petani, meskipun keduanya merasa hidup mereka kurang lengkap tanpa kehadiran seorang anak.
Suatu ketika, pasangan suami istri tersebut menemukan seekor harimau kecil yang hidup sebatang kara. Ternyata, harimau kecil tersebut ditinggal mati oleh sang induk. Merasa iba, keduanya pun memutuskan untuk membawa pulang harimau kecil tersebut dan memeliharanya. Mereka bahkan menganggap harimau tersebut sebagai bagian dari anggota keluarga.
Harimau itu mereka beri nama “Loreng”. Si Loreng dibesarkan dengan penuh kasih sayang layaknya seorang anak oleh pasangan tersebut. Ikatan emosional yang terjalin menjadikan Si Loreng memahami apa yang dikatakan pasangan suami istri itu. Kerap kali, Loreng diminta untuk melakukan sesuatu dan harimau itu mampu menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dengan sangat baik.
Waktu berlalu, anak yang pasangan itu dambakan sejak lama akhirnya hadir juga. Seorang bayi laki-laki telah melengkapi keluarga kecil itu. Tentu saja pasangan itu sangat menyayangi bayinya dan sangat menjaga keselamatan bayi tersebut.
Hingga suatu siang, sang istri harus mengantarkan makanan bagi suaminya yang sedang bekerja di ladang. Sang istri kemudian berpesan pada Si Loreng agar menjaga bayinya selama dia meninggalkan rumah. Merasa Loreng dapat dipercaya, sang istri kemudian pergi menyusul suaminya dengan perasaan ringan.
Sang istri meninggalkan rumah hingga suaminya selesai makan. Saat sedang membenahi bekas makan siang mereka, pasangan suami istri tersebut dikejutkan dengan kedatangan Si Loreng. Harimau itu berlari kencang ke arah keduanya, lalu menggosokkan seluruh tubuhnya pada sang pemilik.
Merasa tingkah Si Loreng sangat aneh, sang suami kemudian mendekati Si Loreng dan memeriksa keadaan harimau itu dengan seksama. Saat itulah dia menemukan noda darah segar di sekitar mulut Si Loreng. Seketika pikiran buruk memenuhi kepala sang suami. Dia menyangka harimau itu telah menerkam bayi kesayangannya.
Dengan penuh amarah, sang suami berteriak menuduh Si Loreng. Harimau itu pun kebingungan dengan tingkah majikannya. Tanpa pikir panjang, sang suami kemudian mengeluarkan golok dan mengibaskannya tepat di leher Si Loreng. Harimau itu kemudian mati dengan kepala terpenggal.
Suami istri itu kemudian berlari pulang untuk melihat kondisi bayi mereka. Namun, alangkah terkejutnya mereka ketika melihat bayi itu tengh tertidur pulas dengan tenangnya. Belum selesai rasa terkejut mereka, keduanya kembali dikejutkan dengan bangkai ular besar yang berlumuran darah tepat di bawah ayunan sang bayi.
Pasangan suami istri itu pun tertegun dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi mereka lega bayinya selamat, tapi di sisi lain mereka juga menyadari bahwa telah salah menuduh Si Loreng yang ternyata telah menyelamatkan nyawa bayi mereka.
![[Coc Reg. Tasikmalaya] Legenda Asal-Usul Desa Panyalahan, Tasikmalaya. Gansis Tau?](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/9941673_20200915071334.jpg)
Sumber: dongengceritarakyat
Konon katanya, pasangan suami istri tersebut tinggal di daerah yang kini bernama Desa Panyalahan. Kata “Panyalahan” sendiri diambil dari kisah ini dan berasal dari kata berbahasa Sunda yaitu “Nyalahan” yang artinya “Menyalahkan / Salah Menuduh”. Bahkan kini beredar pula kepercayaan masyarakat sekitar yang menyebut bahwa senjata apa pun tidak akan mempan untuk membunuh harimau di sana.
Gimana gansis ceritanya? Cukup seru, kan? Terlepas dari apakah gansis percaya cerita rakyat tersebut benar-benar terjadi atau tidak di masa lalu, tapi cerita-cerita seperti inilah yang semakin menambah warna asal-usul suatu tempat di Indonesia. Nah, cerita rakyat apa yang pernah gansis ketahui atau bahkan gansis yakini benar terjadi hingga saat ini?
:terimakasih



Quote:
Thread created by Kaskus ID kaniarf
Sumber Gambar : Tercantum (via Google Image)