Saya mendengar nama ini sejak masih kecil. Tepatnya melalui cerita yang saya peroleh saat mengikuti sekolah minggu.

Naomi! Seorang sosok perempuan tangguh, sabar dan peka di sepanjang hidupnya.

Belakangan, orang dengan nama Naomi sering saya jumpai dalam lintasan waktu kehidupan.

Paling tidak dalam dua pekan terakhir, ada tiga Naomi yang mengusik hati saya.

Pertama, Rey Naomi Namalo. Dia seorang sepupu dari istri saya. Kebetulan, ayahnya adalah adik kandung Ibu Mertua saya.

Sejak tahun 2012, Naomi tak lagi memiliki sosok ayah. Padahal usianya saat itu baru dua tahun.

Kebetulan lainnya, ayahnya yang juga paman kami itu seharusnya merayakan ulang tahun di akhir Agustus lalu.

Berjuang melawan kanker getah bening, akhirnya beliau 'pergi' dan dimakamkan di Tanah Kusir, dimana kami berziarah di hari lahirnya yang belum lama lewat.

Naomi selanjutnya baru berusia dua tahun lebih tiga bulan. Naomi Jane Satyawan demikian nama lengkapnya.

Dipanggil Nomi, saya mengenalnya karena kebetulan Ibunya adalah teman sekantor saya. Perilaku yang lucu dan menggemaskan yang biasa saya lihat melalui media sosial Ibunya yang juga sosok mengagumkan ini membuat saya penasaran untuk bisa bertemu dengan 'batita' yang satu ini.

Dan di awal September lalu saya akhirnya berhasil menggendongnya, saat sedang berkunjung ke rumah mereka. Walaupun saat pertemuan pertama kami itu, Nomi kecil ini masih gamang karena mungkin memang belum kenal sama saya, hahaha..



Nah, yang terakhir, ialah Naomi Osaka !!

Dua pekan terakhir, salah satu ajang Grand Slam yakni US Open digelar.

Dan selama dua pekan di Flushing Meadows New York tersebut, Naomi Osaka sukses mencuri perhatian saya.

Puncaknya terjadi pada 12 September 2020 waktu New York atau 13 September 2020 dini hari WIB.

Melangkahkan kaki menuju Stadion Arthur Ashe, Naomi Osaka akan memainkan laga final menghadapi petenis asal Belarusia, yaitu Victoria Azarenka.

Dalam sejarahnya, laga final tersebut ialah kali ketiga bagi Naomi Osaka bermain di final Grand Slam.

Sebelumnya Naomi Osaka sudah dua kali bermain untuk final Grand Slam.

Pertama terjadi di US Open 2018, dan kedua kalinya saat bermain di Australia Open 2019.

Menariknya petenis yang akan genap berusia 23 tahun pada 16 Oktober mendatang sukses menjadi keluar sebagai juara pada dua kesempatan final tersebut.

Naomi Osaka mengalahkan dua senior tenis putri dunia dengan predikat juara Grand Slam.

Mengalahkan Serena Williams sang petenia dengan gelar Grand Slam terbanyak di US Open 2018 serta menjungkalkan juara Wimbledon 2011 dan 2014, yaitu Petra Kvitova, petenis asal Ceko pada final Australia Open 2019.

Bermain penuh motivasi, Naomi Osaka akhirnya meraih gelar ketiganya di Grand Slam.

US Open 2020 menjadi saksi bagaimana Naomi Osaka merebut titel pemenang usai mengalahkan Victoria Azarenka yang juga punya dua trophy Australia Open (2012 dan 2013) lewat pertandingan tiga set, 1-6; 6-3 dan 6-3.

Rupanya motivasi Naomi Osaka selama mengikuti US Open 2020 tercermin dari masker hitam yang ia kenakan setiap memasuki dan meninggalkan stadion.

Bermain tujuh kali untuk menjadi juara di US Open 2020, tujuh nama terpatri secara bergantian di masker tersebut.

Ketujuh nama itu mewakili tujuh warga kulit hitam, yang konon menjadi korban kekerasan rasial oknum polisi di negara adikuasa yang kini dipimpin Donald Trump.



Setelah sebelumnya sempat ada nama George Floyd, maka Tamir Rice menjadi nama terakhir yang tertera di masker sang petenis sesaat sebelum dan sesudah laga final.



Tamir Rice adalah seorang anak berusia 12 tahun yang terpaksa kehilangan nyawanya akibat tembakan brutal polisi di Cleveland, negara bagian Ohio pada tahun 2014 silam.

Naomi Osaka benar-benar telah mencuri perhatian saya. Tak sekadar juara di lapangan tetapi juga di hati banyak orang.

Lalu apa hubungannya antara Naomi Osaka dan dua Naomi yang saya ceritakan sebelumnya.

Semoga saja, dua Naomi yang masih kecil ini, juga menjadi juara dengan segala peran kehidupan mereka di kemudian hari, Amin.

Kalaupun dipaksakan, benang merahnya adalah saat saya menulis artikel ini, baik Naomi Namalo maupun Naomi Jane rasanya sama-sama sudah pernah berkunjung alias berlibur ke Osaka, Jepang.

Hal tersebut tentu saya ketahui melalui akun media sosial mereka. Ternyata, kecil-kecil begitu mereka juga update diri loh.

Last but not least, Osaka adalah kota alias tempat dimana Naomi Osaka dilahirkan. Sementara Jepang ialah kewarganegaraan petenis yang kini sudah mengoleksi tiga gelar Grand Slam.

#RinganJari