Indonesia merupakan negara yang memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan. Setiap musim pasti mempunyai berkah tersendiri bagi kita semua, seperti musim kemarau ini adalah berkah untuk para petani buah tropis.


Buah jambu mete termasuk salah satu buah yang pembuahannya hanya di saat musim kemarau. Kebetulan di sekeliling rumahku ditanami buah jambu mete dan perkiraan umurnya sudah seumuran denganku.

Sebenarnya mudah saja untuk membudidayakan tanaman ini, tapi kali ini aku bukan mau berbagi tentang cara membudidayakannya. Namun, aku akan berbagi pengalaman tentang bagaimana cara agar tanaman jambu mete ini tetap sehat meskipun sudah berumur puluhan tahun.


Saat memutuskan untuk menanam sesuatu baik itu tanaman bunga, sayur atau buah, jadi selain mengetahui cara membudidayakannya kita juga harus mengenal hama atau penyakit yang mengincar tanaman tersebut.




Pohon jambu mete ini pada dasarnya akan tumbuh subur di musim hujan, tetapi tidak dengan pembuahannya. Waktu yang paling baik untuk pembuahannya adalah saat musim kemarau.



Untuk menghasilkan buah yang lebat dan berkualitas tentunya dibutuhkan pohon yang sehat. Dan inilah beberapa cara yang biasa aku pakai dalam merawat buah mete di rumahku.


~ Membersihkan rumput atau sampah yang ada di bawah atau sekitar pohon


Kebersihan pada sekitar daerah pohon mete ternyata juga berpengaruh pada pembuahan pohon tersebut. Jika di sekitar atau di bawah pohon itu banyak ditumbuhi rumput atau tumbuhan liar lainnya maka harus segera dibersihkan. Daun-daun kering yang jatuh pun baiknya segera dibersihkan jangan dibiarkan menumpuk di bawahnya. Paling tidak seminggu atau dua Minggu sekali dibersihkan. Aku biasanya seminggu atau kalau banyak waktu luang, ya dua hari sekali disapu.


~ Memotong bagian pohon yang terkena hama atau penyakit.


—> Salah satu penyakit yang sering menyerang pohon mete ini adalah Diplodia.

Diplodia adalah penyakit yang menyerang batang, dahan juga ranting pohon. Penyakit ini bisa ditandai dengan munculnya pecah-pecah di batang pohon yang mengeluarkan cairan getah. bisa karena adanya goresan di pohon atau bekas luka bacok atau juga karena ada kumbang yang menghuni pohon tersebut dengan membuat lubang




Pecahan atau lubang itu jika dibiarkan maka akan semakin melebar dan kulit-kulit pohon akan semakin mengelupas. Akibatnya pohon mete akan semakin kering tidak hanya mengganggu pembuahan tapi juga bisa membuat pohon itu mati jika tidak segera ditangani.


Untuk menangani penyakit ini adalah jika yang diserang itu cabang maka cabang tersebut baiknya dipotong dan bekas potongannya itu dibakar, jika yang diserang itu batang maka kupas batangnya dan beri kapur.  Bisa juga dengan menyemprotkan bubuk bordeaux pada pohon, tapi aku pribadi tidak pernah memakainya karena aku lebih memilih memotongnya saja.


—> Satu lagi penyakit yang juga sering menyerang pohon mete yaitu munculnya benalu.


Benaluadalah tumbuhan gulma hidup di batang atau cabang pohon. Benalu menyerap aliran nutrisi makanan, sehingga cabang atau batang yang ditumbuhi benalu ini akan kekurangan nutrisi sehingga bisa layu atau mati.


Jadi, jika ada bagian di antara pohon jambu mete yang ditumbuhi benalu ini, baik di ranting atau di batang maka yang harus dilakukan adalah membersihkan benalu. Bila benalu itu masih sedikit (hanya tumbuh menempel di batang) maka cukup dibersihkan bagian benalunya saja, tapi jika sudah tumbuh subur dan bercabang maka baiknya bagian dahan tersebut dipotong. Memotongnya harus hati-hati jangan sampai kayunya retak, karena bila ada retak maka bisa jadi retaknya itu akan mengeluarkan cairan getah (timbul penyakit diplodia).




[B]—> Selain memotong bagian yang terkena penyakit, kita juga harus membersihkan ranting-ranting pohon yang sudah kering.



Caranya dengan dipotong sampai bagian pangkal ranting, nantinya dari pangkal tersebut akan muncul tunas-tunas baru.



—> Membuat jarak

Pohon yang terlalu rapat jaraknya juga tidak baik untuk pertumbuhannya, jadi kita harus membuat jarak yang cukup pada awal menanamnya, agar tidak terlalu rimbun, karena terlalu rimbun juga tidak bagus pada pembuahannya. Dan juga bila jaraknya lumayan jauh antara pohon satu dan lainnya maka tidak akan mudah tertular penyakit.


Oke, itulah beberapa cara merawat pohon mete yang biasa aku lakukan. Cara ini aku pelajari dari almarhumah nenekku, dulu beliau hanya sering nyuruh aku menyapu daun-daun di bawah pohonnya, lalu aku sering ikut membersihkan rantingnya yang kering dan sering melihat beliau memotong bagian-bagian pohon yang ada benalunya.

Setelah dewasa aku baru mengerti bahwa itu adalah cara agar pohon tersebut bisa tetap tumbuh sehat.




Pada dasarnya untuk mendapatkan pohon mete yang sehat itu kita harus menanamnya di daerah memiliki musim kering lebih dari tiga bulan. Memang pohon mete ini akan tumbuh subur di daerah yang sering hujan, tapi tidak baik untuk pembuahannya. Bila berbunga pun bunganya akan menghitam dan gugur jadi, tingkat pembuahannya sangat rendah. Selain itu bila pohon mete tumbuh di daerah yang sering hujan maka pohon tersebut akan mudah terserang penyakit.

Baiklah, cukup sampai di sini dulu, semoga bermanfaat.

Terima kasih :terimakasih

Referensi: Pengalaman pribadi