Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tityannAvatar border
TS
tityann
Gulai Kambing
Wah! Ngaskus lagi sayanya. Selamat membaca, ya. Semoga suka.

****

[Apa kabar?]

Akhirnya, saya dapat bernapas lega. Setelah kepergian paling tiba-tiba menyumbat dada dengan keping-keping resahnya.

Sudah tiga hari, semenjak sambungan telepon di malam Minggu itu terputus, jejaknya hilang entah ke mana. Padahal hendak saya kabarkan, bahwa bapak dan ibu sudah siap menunggu kedatangannya di rumah. Akan disajikan semangkuk besar gulai kambing, seperiuk nasi, dan antek-anteknya di meja makan.

Gulai Kambing
Sumber: prestisa

"Biar kenyang dan senang ia di sini," kata Ibu saat saya tanya kenapa memasak begitu banyak makanan.

Ternyata, harap Ibu pupus. Hingga esok berganti, batang hidung kekasih saya itu tidak kunjung tampak. Gagallah sajian itu sampai di lambungnya. Tidak dapat lidahnya kecap gurih perpaduan rempah dan santan kelapa.

Maka oleh Ayah, dialihkanlah gulai kambing serta antek-anteknya itu pada usus tetangga.

"Ini bukan rezekinya Khairil."

Ayah tersenyum sambil menyendokkan potongan daging dan kuah ke dalam mangkuk. Tidak ada yang tahu seberapa keras usaha beliau mengupas batok kelapa di halaman belakang.

Selanjutnya saya, mendapat bagian mencuci piring. Di mana satu demi satu ia saya bilas kecewa.

[Baik, kamu?]

[Kenapa tidak jadi datang?]

[Kenapa tiba-tiba menghilang?]

Seperti wanita pada umumnya, saya kesulitan menahan jemari untuk mengetik sedikit pertanyaan. Keingintahuan selalu mendominasi dan sulit diatasi, apalagi ini menyangkut orang yang saya sayangi.

[Saya rindu dan khawatir. Semoga kamu selalu baik-baik saja.]

Memikul rindu tanpa temu mungkin mengesalkan, tetapi lebih mengesalkan lagi ketika harus cemas padahal sedang kecewa-kecewanya. Kita seolah diminta untuk marah dan mendiamkan, tetapi peduli selalu maju paling depan.

Dua centang biru, kemudian saya lihat seseorang yang urung datang itu sedang mengetik. Semoga jawabannya bisa diterima akal, dan semoga ia balas merindukan.

[Saya istrinya, dan sedang baik-baik saja. Meski tadi pagi morning sickness menyerang hebat.]

Saya mendapat riwayat asma, dan asma kali ini lebih sesak dari sebelumnya. Dada saya seperti diimpit jutaan partikel debu. Memenuhi paru-paru, lalu tidak ada yang saya rasa selain dunia tiba-tiba sunyi.

[Semoga kamu baik-baik saja sesampainya pesan ini.]

Hati saya patah, dan setiap yang patah tidak pernah menyisakan kata "baik-baik saja" bagi penderitanya. Khairil bukan saja tidak berezeki gulai kambing, ia juga tidak berjodoh saya. Atau ... belum?

Kursi, 5 Agustus 2020.


Tulisan ini diikutkan dalam "Sarapan Kata 30 hari" dan pernah diposkan di salah satu grup kepenulisan.

Terima kasih sudah mampir. Silakan kritik dan sarannya.
Diubah oleh tityann 12-09-2020 07:25
Richy211Avatar border
embunsuciAvatar border
samkaskusAvatar border
samkaskus dan 3 lainnya memberi reputasi
4
865
5
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan