Hi, Gansis. Selamat pagi. Senang rasanya bisa nge-thread lagi. Dalam kesempatan event tanaman ini, ane mau berbagi sedikit pengalaman. Pengalaman menanam tanaman leunca yang buahnya sangat serasi apabila bersanding dengan sambal terasi, nasi dan ikan peda di atas meja makan.

Di tanah sunda, leunca merupakan salah satu lalapan yang banyak diminati. Apabila gansis mampir ke rumah makan bernuansa sunda, biasanya menu berbahan dasar leunca masuk dalam daftar menu.

Menurut ane, menanam leunca itu tidak terlalu sulit. Maksudnya di sini, tidak dibutuhkan pupuk seperti tanaman lainnya gitu.

Ini pengalaman ane pertama kali nanam leunca. Bermodalkan tanah sekitaran rumah yang kurang subur, ane pun mencoba menanamnya. Coba-coba siapa tahu beruntung gitu.

Hal pertama yang harus dilakukan saat gansis ingin menanam leunca adalah, memilih bibitnya. Dengan cara memilih buah leunca yang sudah berwarna ungu tua. Ingat ya, yang warnanya sudah ungu banget.

Jika sudah, masuk ke langkah kedua, yaitu persiapkan lahannya. Misalkan minim lahan atau pekarangannya berupa paving blok doang, ya, tinggal nyari pot atau ploybeg berisikan tanah.

Ketiga, Buah leunca yang sudah masak dan berwarna ungu tua tadi dipencet-pencet hingga bijinya keluar. Terakhir, tinggal tebar-tebar deh bijinya itu.

Di awal tadi ane sudah jelaskan kualitas tanah di sekitar rumah ane. Untuk itu, ane campur deh dengan tanah hasil beli di mamang tukang kembang. Alhasil ya tumbuhlah seperti yang terlihat dalam foto. Ane tidak memberinya pupuk. Hanya disiram tiap pagi dan sore. Lalu jika ada daun yang rusak, yang ada putih-putih kecil semacam serangga di balik daunnya, ane gunting deh itu daun. Ane sengaja memakai gunting, karena kalo cuma dipotek pake tangan suka kecerabut kulit tangkainya. Dalam foto tampak daunnya kecil-kecil dan jarang bukan? Itu karena daunnya yang bermasalah beberapa saat lalu selesai ane gunting.

Ini hasil ane nanam sekitar empat bulan lalu. Sudah ada beberapa titik yang mulai berbuah. Dan sudah ada yang bisa dipetik, tapi ane sengaja biarkan sampai ungu tua. Niatnya sih ingin menambah pohonnya. Biar kalo panen kerasa capek saat metiknya, wkwkk

Ane menanam leunca di sini bisa dikatakan minim modal.
Bibit leunca ane dapat dari saudara. Alias gratis.
Tanah sekantong, 6ribu. Itu pun tidak terpakai semuanya. Ane hanya pakai seperempat kantong saja. Sudah hanya itu saja.

Bersyukurlah jika di tempat gansis tanahnya subur-subur. Tanaman apa saja biasanya mudah tumbuh. Mungkin si leunca pun juga akan tumbuh dengan gemuk dan lebih lebat lagi buahnya. Seperti halnya tanam menanam di kampung ane. Tanaman-tanaman itu akan dengan mudahnya tumbuh subur.

Ane cukupkan sekian berbagi pengalaman pertama ane menanam dan merawat leunca di tanah yang kurang subur. Semoga ada manfaatnya.



See u next time.:siapgan