Video Legislator PSI Jelaskan Alasan Walk Out saat Sidang DPRD DKI Jakarta Viral di Media Sosial
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video penjelasan Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anthony Winza Probowo, viral di media sosial.
Video berdurasi 2.13 detik itu beredar sejak Rabu (9/9/2020).
Dalam video, Anthony menjelaskan alasan PSI melakukan penolakan terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2019 dan juga walk out dari Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta pada Senin 7 September 2020.
“Pertama, kami sudah bersurat sejak April 2020 ke BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) Pemprov DKI Jakarta, kami minta data dalam format excel, data tentang realisasi dari APBD 2019. Kami mau periksa. Lalu sampai detik ini kami tidak menerima, bahkan kami sudah follow up di Komisi C. Saya di dalam rapat bertemu dengan BPKD menanyakan hal tersebut, namun jawabannya adalah masih dalam koordinasi,” kata Anthony dalam video tersebut.
dalam video tersebut.
Menurutnya, saat data tidak kunjung diberikan, digelar sidang paripurna DPRD DKI Jakarta.
Salah satu agendanya adalah meminta persetujuan lisan dari DPRD terhadap pertanggungjawaban Gubernur atas APBD 2019.
“Apa yang bisa PSI setujui kalau kami tidak punya data? PSI tidak bisa melakukan formalitas belaka dalam persetujuan, kami anti dengan formalitas belaka. Ini fungsi pengawasan kami dan jangan dikerdilkan,” kata master ilmu hukum dari Georgetown University ini.
“Persetujuan lisan bagaimana yang dimaksud kalau mikrofon saja tidak ada? Mau pakai lisan seperti apa? Pakai tulisan saja yang kami minta, tidak diberikan. Mau pakai lisan, mikrofon juga tidak diberikan," katanya.
Pada sidang tersebut, hanya mikrofon Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang berfungsi.
Mikrofon di meja anggota dewan tidak bisa digunakan.
“Apakah jangan-jangan kami hanya disuruh menjadi saksi bisu di dalam gedung DPRD? Hanya melihat saja, bahwa DPRD secara formalitas menyetujui pelaksanaan APBD 2019? Kami tidak mau, makanya kami walk out,” kata legislator dari Dapil 2 Jakarta Utara tersebut.
SUMBER
licik banget ya
di minta data, ga pernah di kasih
saat sidang mikrofon anggota dewan "kompak" rusak bareng
mau anggota dewan jadi SAKSI BISU seakan2 setuju dengan APBD
gini nih calon presiden pilihan PENGKHIANAT NEGARA
dengan hancurnya negara
maka bisa munculkan slogan "KHILAFAH SOLUSINYA"