Hi gan sis, sobat omnivora dimanapun kalian berada. Semoga selalu sehat tanpa cacat, jangan lupa belajar dan bekerja dari rumah. Siapkan energi bila ingin membaca dengan makanan yang bermanfaat yaitu kuaci (asuu... gw ngomong opo sih)

Ya udah, kali ini gw mau rangkum sebuah film yang tenar di tahun 2006, sebuah karya pendek dari Sean Ellis yang dibuat pada tahun 2004. Dengan judulnya cashback, sebuah film tentang seseorang yang imsonia berat hingga mempunyai kekuatan untuk menghentikan waktu.

Ok tak usah banyak bacot, mari agan siapkan cemilan simetriskan posisi, tarik semvak biar aman dan cekicrot.



Kisah ini dimulai dengan sosok Ben, yang mempunyai pacar bernama Suzy. Namun entah karena masalah tidak cocok, atau Suzy bosan dengan Ben yang monoton mereka pun pisah.

Disini Ben merasa gelisah apalagi tak lama Suzy sudah punya pendamping sedangkan Ben masih menyendiri sepi dan terbengkalai. Ia akhirnya menelepon Suzy untuk minta balikkan tapi Suzy bilang sudah mantap-mantap dengan kekasih barunya, hancurlah sudah sawah sepetak digarap orang.



Sejak saat itu Ben susah tidur, hari demi hari Ben tak pernah tidur untuk mengatasi itu Ben mulai ingin mencari kesibukkan. Kini ia bekerja di supermarket Sainsbury atas usul temannya Sean, disini akhirnya Ben mempunyai banyak teman yang beragam bahkan ada yang jahil dengan dirinya tapi Ben tidak marah. Ia terus menjalankan pekerjaannya sehari-hari.

Hingga ia pun mengenal sosok Sharon wanita yang bekerja di Cashier supermarket. Ben juga meminta untuk bekerja di shift malam agar imsonianya tidak menganggu, namun semakin lama ia berimajinasi andai dirinya bisa menghentikan waktu.

Ternyata apa yang dipikirkan menjadi nyata, ia mulai melakukan aksi melukis yang memang menjadi keahliannya. Ia selalu tertarik untuk melukis wanita, dan model yang ia lukis pun wanita random di dalam supermarket dengan pakaian setengah terbuka. Ben terus melakukan hal tersebut hingga bosan, namun tetap imsonianya tak mau hilang.



Lantas bos supermarket Alan Jenkins ingin mengadakan pertandingan futsall, namun kelompok Ben dicukur habis tanpa bisa membalas dengan skor 26-0, Ben merasa lelah dan ia menghentikan waktu kembali. Namun ketika ia sedang minum, dilihatnya ada seseorang misterius yang bergerak terburu-buru. Disitu ia berfikir ada seseorang yang mempunyai kekuatan seperti dirinya.

Kayaknya Ben mikir asik juga nih ada temen ketika semua lain jadi batu bisalah main ucing-ucingan, namun sayang bayangan orang itu malu melihat Ben dan tak diketahui kemana rimbanya ia berlari. Disini gw mikir skor 26 itu ada andil dirinya untuk memberhentikan waktu, tapi ini analisis gw aja sih.



Ok lanjut cuy, setelah itu Bos Alan Jenkins mengadakan pesta, disini Sharon mengajak Ben untuk mendampingi dirinya dan Ben pun setuju. Disini Sharon mencium Ben dan efeknya Ben bisa tertidur, imsonianya hilang dalam sekejap.

Pesta pun dimulai, namun di tempat pesta ia bertemu dengan Suzy mantannya, disinilah konflik terjadi Suzy ingin balik lagi sama Ben. Tentu saja Ben merasa jijik sawah sepetaknya sudah digarap orang lain, mau mantap-mantap juga udah macam pintu koboy nanti lebih baik ia menolak.

Tapi Suzy pun mencium Ben tepat dilihat oleh Sharon, jelas disini ia pun marah dan langsung pergi meninggalkan pesta. Ben kembali menghentikan waktu, ia sadar waktu tak bisa dibeli, waktu tetap harus berjalan, kesalahan masa lalu tak bisa diperbaiki walau waktu berhenti sekalipun.



Buat lo yang jadi pelakor atau pebinor, ingat waktu yang udah lo gunain untuk merusak hubungan orang lain tak bisa diubah. Jangan heran ketika mati busuk pun nama lo akan terus mendapat sumpah serapah dari orang yang tersakiti. Bukannya do'a yang dikirim tapi cacian dan makian cuy.

Ok, (kanjut) Lanjut nih gan Ben pun meminta maaf namun Sharon tidak menerima, ia terlanjur sakit hati dengan yang dilihatnya.

Hari berlalu Sharon mengundurkan diri, kini Ben kembali terpuruk di lembah yang sunyi. Imsonianya semakin parah hingga akhirnya ia teringat janji bertemu dengan bos gallery, padahal itu adalah kenakalan temannya Barry dan Matt yang iseng menelepon Ben sebelumnya dan mengaku sebagai bos gallery yang ingin melihat karyanya.

Setelah ia sampai di kantor bos gallery, terjadi percakapan bahwa ia tak pernah menelepon Ben. Akhirnya Ben sadar ia telah dikerjai, namun si bos ingin lihat hasil karya Ben dan diperlihatkanlah lukisan Sharon si bos pun merasa terkesima maka Ben pun boleh memamerkan karyanya di gallerynya.

Disitu Ben akhirnya mengirimkan tiket pertunjukan Gallery Kepada Sharon, ketika Sharon datang ia terkejut wajahnya ada dimana-mana. Ia pun melihat Ben, disitu ia sadar Ben terobsesi dengan dirinya Ben pun mencium Sharon lalu waktu pun berhenti.



Mereka berdua menikmati salju yang berhenti dengan riang, di tengah waktu yang berhenti. Sungguh ending yang sangat mengecrotkan.

Pesan dari film ini, yang gw tangkep itu adalah hubungan relation yang sudah rusak tak mungkin bisa kembali baik.

Berkata jujur, dan menghargai waktu adalah kesempatan besar untuk meraih impian jangan sampai salah langkah sebab waktu itu kejam ia dapat menghancurkan hidup seseorang, namun ia dapat meninggikan hidup seseorang.



Ok cukup rangkuman gw sampai disini, gw boyo silahkan tunggu rangkuman film gw yang lain.



Sumber 1
Pic google