- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health
Membiasakan Diri "Tanpa Senyuman" di Lingkungan Kerja Saat Pandemi Covid-19


TS
anjaultras
Membiasakan Diri "Tanpa Senyuman" di Lingkungan Kerja Saat Pandemi Covid-19

Seorang pekerja sedang tersenyum / Sumber
"..Dengan senyuman manis maka beban berat kerja pun akan menjadi lebih ringan untuk dikerjakan. Dan bagi yang melihatnya akan terbawa suasana yang menyenangkan..."


Hai Agan Sista

Pasti pernah donk melihat orang tersenyum, GanSist juga pasti pernah senyum-senyum sendiri atau tersenyum yang khusus diberikan ke orang lain. Tahu nggak, melihat suatu senyuman dari orang lain bisa memiliki banyak makna yang digambarkan pada pemberi senyuman tersebut. Makna dari senyuman umumnya adalah sebagai ungkapan kegembiraan. Namun senyum juga memiliki makna lain yaitu malu, sedih, bahkan sinis.
Senyuman merupakan gerak tubuh pada wajah tepatnya di area bibir yang timbul secara eksprektif tanpa mengeluarkan suara. Beberapa kepercayaan juga menyebutkan senyum adalah ibadah. Pada manusia, senyum bisa terjadi pada bayi hingga orang yang sudah tua. Beberapa hewan pun juga bisa senyum lho.
Nah pada kesempatan kali ini ane akan membahas bahwa tersenyum merupakan hal yang penting pada dunia kerja. Serta bagaimana peran senyum tersebut dan dampaknya terutama saat pandemi Covid-19 ini. Silahkan Gansist bisa menyimak dengan santuy.


Senyuman Sebelum Pandemi
Pada kehidupan secara normal sebelum pandemi Covid-19 terutama pada dunia kerja penggunaan masker yang menutupi sebagian wajah masih jarang terjadi. Kecuali bagian produksi atau pekerjaan yang pengelolaannya memakai dasar bahan kimia. Lebih spesifik lagi di area perkantoran, para pekerja memang tidak perlu menggunakan masker kecuali kalau memang punya sikap awaresaat sakit flu atau batuk agar tidak menularkan ke rekan kerjanya.
Senyuman khas bagian frontliner saat bertemu tamu / Sumber

Kesuksesan dalam pekerjaan tidak luput dari senyuman / Sumber
Di lingkungan kerja, penggunaan senyuman bisa dikatakan suatu hal yang wajib dan otomatis oleh para pekerja walaupun memang tidak tertulis di Peraturan Perusahaan. Pentingnya senyuman ini sebagai gambaran akan semangat dan antusias dalam aktivitas bekerja. Ada juga senyuman merupakan hal yang sakral bagi pekerja yang aktivitasnya berhadapan dengan publik seperti contoh: Customer Servicedi Bank, Frontliner di hotel, Marketing saat bertemu klien, dan sebagainya yang sejenis. Begitu juga saat pekerja sedang melakukan presentasi pasti tidak akan lepas dari senyumannya. Bahkan bisa terjadi pada suatu rapat yang diawali dengan senyuman dan begitu juga saat rapat akan berakhir.
Semua itu menjadikan senyuman merupakan hal yang penting agar tercipta suasana yang menyenangkan dan lebih akrab. Beberapa orang pun meyakini bekerja dengan senyuman bisa meningkatkan produktivitas kerja. Jelas orang akan memilih bekerja dengan suasana yang menyenangkan daripada bekerja dengan suasana yang sebaliknya.
Senyuman Saat Pandemi
Melihat senyuman dari orang lain saat ini sudah jarang terjadi. Salah satu bentuk protokol kesehatan yang harus ditaati oleh masyarakat adalah penggunaan masker guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Tentu saja bagian tubuh yang tertutup masker adalah mulut, pipi, dan hidung. Hal ini pun terjadi pada perkerja yang biasanya tidak menggunakan masker jadi harus memakainya. Padahal beberapa profesi pekerjaan akan lebih nyaman dan baik apabila tidak memakai masker seperti Customer Service, Teller, Pramugari, Marketing dan sebagainya.

Pemakaian masker dan field shield pada pekerja Customer Service / Sumber

Pemakaian masker saat rapat berlangsung di suatu instansi pemerintahan / Sumber
Profesi yang sebenarnya tidak perlu memakai masker tetapi mau tidak mau harus memakai masker karena mereka sebagai garda terdepan sangat rentan tertular virus Covid-19. Di sisi lain berbagai macam profesi pekerjaan tersebut menjadikan kehilangan salah satu ciri khas yang biasanya mereka lakukan yaitu senyuman tulus yang indah kepada pelanggan.
***
Bentuk Adaptasi yang Bisa Dilakukan
Memang penggunaan masker dalam bekerja ini perlu adaptasi yang harus dilakukan oleh para pekerja. Seakan dipaksa dan tanpa persiapan, terlebih bagi pekerja yang tidak terbiasa dengan menggunakan masker. Begitu juga dengan pekerja yang berhadapan langsung dengan pelanggan atau klien, penggunaan masker bisa dikatakan menjadi kendala besar. Mereka tidak bisa memperlihatkan senyuman khas yang menjadi senjata andalan dalam hal melayani dan mempromosikan suatu produk kepada pelanggan.

Senyum Salam Sapa / Sumber
Beberapa perusahaan dan instansi juga menerapkan budaya S3 (Senyum, Salam, Sapa) yang menjadi program andalan dalam memberikan pelayanan. Dari budaya S3 tersebut hanya “Senyum” yang akan sulit dilakukan oleh pekerja karena tertutup dengan masker. Berbagai cara untuk tetap melaksanakan budaya S3 mendorong untuk dilakukan inovasi. Cara yang paling tepat dan perlu dibiasakan oleh pekerja yaitu dengan memaksimalkan Sapa dan Salam.
Menyapa dengan orang lain bisa mengeluarkan suara yang lebih halus dan sopan daripada yang biasanya dilakukan, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kontak mata yang lebih intens kepada pelanggan. Sedangkan Salam yang biasanya dilakukan dengan mengucapkan kalimat selamat pagi atau selamat siang atau sejenisnya bisa ditambahkan dengan gerakan tangan yang memiliki arti kiasan “welcome”. Pada Salam ini juga bisa ditambahkan gerakan badan dengan sedikit menganggukkan kepala. Bahkan beberapa perusahaan yang masih mengandalkan senyuman di posisi frontlinersampai mengubah bentuk masker sehingga senyuman masih bisa diperlihatkan kepada pelanggan, cara ini harus wajib menggunakan field shield.
Menyapa dengan orang lain bisa mengeluarkan suara yang lebih halus dan sopan daripada yang biasanya dilakukan, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kontak mata yang lebih intens kepada pelanggan. Sedangkan Salam yang biasanya dilakukan dengan mengucapkan kalimat selamat pagi atau selamat siang atau sejenisnya bisa ditambahkan dengan gerakan tangan yang memiliki arti kiasan “welcome”. Pada Salam ini juga bisa ditambahkan gerakan badan dengan sedikit menganggukkan kepala. Bahkan beberapa perusahaan yang masih mengandalkan senyuman di posisi frontlinersampai mengubah bentuk masker sehingga senyuman masih bisa diperlihatkan kepada pelanggan, cara ini harus wajib menggunakan field shield.

Inovasi penggunaan masker dan field shield / Sumber
Perubahan bentuk pelayanan seperti di atas menjadikan suatu pembelajaran baru dan adaptasi yang harus dilakukan oleh pekerja. Walaupun memang perusahaan atau instansi pernah mengadakan pelatihan tentang pelayanan yang baik kepada pelanggan tetapi akan sulit diterapkan pada pekerja yang belum terbiasa melakukannya. Begitu juga dengan pekerja di sektor selain melayani pelanggan, dalam hubungannya dengan rekan kerja juga perlu dilakukan bentuk perubahan cara komunikasi yang seolah-olah sebagai pengganti gerakan senyuman.
***
Ada Dampak yang Terjadi
Seperti yang sudah ane singgung sebelumnya, arti senyum pada saat bekerja ini mempunyai peran penting dalam aktivitas pekerjaan terutama dalam hal berkomunikasi. Walaupun terkesan sepele, senyum merupakan cara interaksi yang paling sederhana guna menarik hati dan perhatian. Dengan senyum pekerja juga akan terlepas dari suasana tertekan dan stres. Bagi yang berhadapan dengan pelanggan, senyuman bisa menjadi daya tarik dan pelanggan kemungkinan akan bersikap loyal. Tak jarang para ahli yang berpengalaman mengemukakan dengan senyuman akan membawa produktivitas bekerja lebih baik lagi. Hal ini sama seperti pada kutipan media lain di bawah ini.
Quote:
Berbanding terbalik apabila senyuman akan terlihat jarang diperlihatkan saat bekerja juga mempunyai dampak yang signifikan. Bagi pekerja yang memiliki masa kerja yang sudah lama dalam berinteraksi mungkin akan terbiasa dengan body languagepada rekan kerjanya, tetapi akan berbeda pada pekerja yang masih baru bekerja di perusahaan tersebut. Saat rapat juga akan terasa kaku dan menjadi tertekan. Bagi pekerja yang berhadapan langsung dengan pelanggan juga akan menjadi rasa kekhawatiran tersendiri karena merasa kurang melayani secara maksimal kepada pelanggan atau klien. Seorang HRD di bagian rekruitmen juga akan tampak kesulitan mengenali lebih dalam kepada pelamarnya yang tampak sebagian wajahnya ditutupi oleh masker. Dampak lain juga pada lingkungan kerja akan terasa membosankan, kurang harmonis, dan yang paling parah bisa menurunkan produktivitas kerja.

Demikian thread ane yang sederhana ini. Senyum memang penting dalam bekerja, akan tetapi tidak bisa dipaksakan apabila itu sampai membuka masker di lingkungan kerja. Kesehatan adalah hal yang paling utama di saat ini. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga kita bisa bebas tersenyum dan melihat senyuman indah dimanapun kita berada.
Terima kasih sudah membaca.

"...Tersenyumlah sebelum senyum itu dilarang..."



09 September 2020
Berdasarkan opini pribadi & sumber pendukung lainnya

Diubah oleh anjaultras 10-11-2020 14:40






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.7K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan