Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JurnalisBatmanAvatar border
TS
JurnalisBatman
Beberapa Jurus Jitu Tekan Angka Kekerasan Perempuan & Anak

Dinamika kehidupan pasti ada tindakan kekerasan. Apa lagi dalam rumah tangga. Yang paling sering adalah perempuan dan anak.


Kasus ini memang sering kita dengar. Dan kita harap jangan ada lagi kasus tersebut. Tapi bagaimana pun tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak akan terus terjadi di belahan dunia mana pun.

Tapi alangkah indahnya tindakan ini perlu ada pencegahan. Dari kita untuk kita dan keluarga kita.

Penulis mengutip data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A dan Komnas Perempuan ada peningkatan kekerasan terhadap perempuan sebesar 75 persen sejak pandemi Covid19.

Kekerasan berbasis gender dapat terjadi di wilayah pribadi, seperti di dalam rumah tangga, dan di wilayah publik, seperti di tempat kerja atau di tempat umum.

Pencegahan harus kita lakukan. Terutama dari diri kita sebagai manusia.

Kekerasan terhadap perempuan dan anak timbul karena dampak sosial. Mengingat pandemi Covid19 menambah kasus tersebut.

Tentu wabah ini dampaknya luar biasa. Terutama perekonomian dan kesehatan. So, imbasnya ke  rumah tangga warga masyarakat dan timbulnya kekerasan.

Tapi menurut penulis ini bisa diredam. Terutama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Sisi lain pemerintah sudah melakukan pencegahan.

Dari keterangan Menko PMK Muhadjir Effendy pencegahan kekerasan perempuan dan anak terutama dalam rumah tangga dimulai dari proses perkimpoian.

Ia mengatakan,  proses perkimpoian dari pasangan miskin dapat melahirkan rumah tangga miskin baru, apabila dilakukan tanpa adanya intervensi pemerintah.

"Mungkin sempat mendengar ada kontroversi pernyataan saya, bahwa sebetulnya yang harus kita perhatikan adalah munculnya kemiskinan itu adalah justru dari kalangan muda yang bersumber dari proses perkimpoian dari rumah tangga miskin, yang itu bisa melahirkan rumah tangga miskin baru," kata Muhadjir.

Pernyataan Pak Menko PMK memang ada benarnya. Soalnya pemerintah pun sudah melakukan intervensi terhadap calon pengantin baik pria dan wanita.

Ini salah satu bentuk pencegahan. Bukan penekanan warga miskin tidak boleh menikah dengan warga miskin dan menghasilkan keturunan miskin baru.

Perlu diketahui bahwa intervensi pertama yang dilakukan pemerintah adalah memberikan bantuan di bidang pendidikan. Bantuan tersebut berupa KIP dan KIP Kuliah.
Menurut Pak Menko PMK, bantuan itu adalah salah satu keseriusan pemerintah guna memotong rantai kemiskinan. Khususnya, rantai kemiskinan yang dimulai dari keluarga rumah tangga miskin.

Kemudian intervensinya apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk anak muda ini, terutama di kalangan miskin? Yaitu, pertama memberikan melalui jalur pendidikan. Jalur itu, antara lain dibukanya misalnya program KIP.

Tapi itu untuk menunjukkan kesungguhan pemerintah untuk memotong mata rantai kemiskinan yang dimulai dari keluarga rumah tangga miskin itu.

Apa lagi, Pemerintah sekarang ini mematangkan program pembekalan pra-nikah terhadap para calon pengantin supaya bisa memberikan pengetahuan dan pelatihan banyak hal.

Dengan pembekalan pra-nikah ini mampu mengurangi permasalahan kependudukan di Indonesia salah satunya mengurangi angka kemiskinan. Dengan demikian, kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa berkurang.
Diubah oleh JurnalisBatman 09-09-2020 15:25
0
154
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan