- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Titik Keseriusan Hubungan Berpacaran


TS
jorghymub61
Titik Keseriusan Hubungan Berpacaran
Dimanakah titik keseriusan berpacaran? Dikasih jatah? Mungkin ya mungkin tidak, tapi utk kali ini ane gak mau bahas ke sana-sana.
Percintaan, biasanya berawal dari perkenalan, pendekatan, lalu mulai menjalin hubungan yang dinamakan pacaran.
Walau sekarang ada banyak banget istilahnya, ada yang hubungan seperti TTM, hubungan tanpa status, dll lah, tapi sekali lagi, ane juga kali ini gak mau bahas tentang kerumitan nama/istilahnya.
Kembali lagi ke topik, sampai dimanakah titik keseriusan hubungan dalam berpacaran itu?
Ini menjadi sangat penting, terutama untuk para wanita agar bisa menetapkan hatinya. Mengetahui bahwa Ia telah dipilih oleh pasangannya sebagai calon pendamping dan masa depannya.
Walau ini juga berlaku bagi pria, namun rata-rata yang menentukan atau memegang kendalo (nahkoda) adalah si prianya.
1. Ketika pasangan mengajak untuk berbicara tentang masa depan
Masa depan yang dimaksud di sini adalah bukan mengenai kapan akan diajak menikah. Semua orang pasti akan dengan sangat mudahnya berbicara tentang hal ini.
Namun obrolan yang dimaksud di sini adalah tentang bagaimana Ia berbicara tentang kondisinya saat ini dan kemudian mempunyai acuan terhadap masa depannya.
Misalnya bagaimana?
Untuk contoh saja, ketika sang pria masih bekerja dengan jabatan yang biasa. Oleh karena memikirkan tentang masa depan, Ia kemudian mengumpulkan tabungan. Entah untuk apa saja, namun yang terpenting adalah Ia menabung untuk modal masa depan.
Nah, persyaratan utama dari keseriusan itu adalah ketika Ia mengajak atau memberitahukan rencananya itu kepada kamu, sebagai pasangannya. Kalau Ia merencanakan sesuatu untuk masa depannya, tapi tidak memberitahukan ke kamu, ya itu sama aja kayak dia cuma mikirin masa depannya doang, mengenai pasangan, bisa aja dia berpikir bisa dengan siapa saja, apakah sama kamu atau wanita lain yang akan datang di kemudian hari.
Untuk yang wanita, mungkin bisa seperti ini contohnya.
Memberikan perhatian yang lebih dan cenderung terlihat seperti seorang calon istri. Mungkin yang paling mudah, ya memasak. Kalau tidak bisa memasak, ya minimal membelikan makanan untuk pasangan.
Bukan sekedar mengingatkan sudah makan atau belum ya. Tapi, lebih ke memahami apakah kekasihnya sudah makan atau belum dengan memberikan makanan secara langsung kepadanya. Jika tak memungkinkan, ya menuntut untuk video call agar bisa melihat sang kekasih makan. (Bukan posesif ya, tapi lebih ke perhatian ekstra)
Selain itu, Ia juga akan memberikan kasih sayang kepada kekasihnya dengan lebih perhatian. Misalnya, mulai memperhatikan secara detail mengenai kebutuhan sang kekasih. Mengingatkannya akan hal-hal yg mungkin Ia lupakan. Dengan kata lain, Ia akan memiliki dua orang yang harus dipikirkan, yaitu dirinya dan sang kekasih.
Dia akan terlihat seperti mempelajari bagaimana nantinya Ia di masa depan menjadi seorang istri atau pendamping bagi kekasihnya.
2. Diajak bertemu orangtua
Orangtua merupakan sosok yang memang menjadi salah satu poin utama dalam sebuah hubungan.
Memang sih ada sejumlah orang yang punya karakter, kalau punya teman dekat, bahkan sebelum pacaran, sudah mengenalkannya ke orangtua.
Namun rasanya hanya sedikit yang seperti ini. Kebanyakkan dari mereka hanya akan berhubungan dengan sendiri dulu tanpa melibatkan orangtua.
Setelah hubungannya dirasa 'Oke', maka langsung deh dikenalkan ke orangtua sebagai 'Calon'.
3. Mewujudkan Keinginan Pasangan
Tak harus dalam bentuk materi, namun, rasanya kebanyakkan memang berwujud materi sih ya, hehe.
Misalnya membelikan hadiah, barang yang disukai, mengajaknya ke tempat yang diidamkan, dan lain hal.
Ini bisa menjadi sebagai pertanda bahwa pasangan kita sudah serius.
4. Meminta pendapat sebelum mengambil keputusan
Bila terdapat sebuah pilihan, pasangan akan meminta pendapat kita terlebih dahulu juga bisa menjadi salah satu indikator bahwa hubungan itu dianggap serius.
Misalnya seperti kalian yang masih berstatus sebagai calon mahasiswa. Misalnya sang pria diterima dua universitas dengan jurusan yang sama. Kemudian, sang pria bertanya kepada pasangannya harus pilih yang mana. Ini juga bisa dikategorikan sebagai pertanda bahwa hubungan ini dianggap serius.
Ini hanya contoh saja ya, mungkin kalian bisa mencari hal lain yang lebih kompleks dan real.
5. Basa Basi dalam Hubungan Berkurang
Rasa jaim, malu-malu, atau sekedar basa-basi yang biasanya dilakukan saat pertama-tama menjalani hubungan sudah mulai berkurang.
Kebanyakkan ya kalau mau bicara atau ngapa-ngapain, langsung to the point aja. Ini bukan sesuatu yang buruk bagi hubungan, melainkan sebuah pertanda bahwa pasangan kita sudah saling percaya, keterikatan satu sama lainnya sudah kuat, jadi gak butuh lagi intermezzo lagi.
Kalau menurut agan gimana?
Percintaan, biasanya berawal dari perkenalan, pendekatan, lalu mulai menjalin hubungan yang dinamakan pacaran.
Walau sekarang ada banyak banget istilahnya, ada yang hubungan seperti TTM, hubungan tanpa status, dll lah, tapi sekali lagi, ane juga kali ini gak mau bahas tentang kerumitan nama/istilahnya.
Kembali lagi ke topik, sampai dimanakah titik keseriusan hubungan dalam berpacaran itu?
Ini menjadi sangat penting, terutama untuk para wanita agar bisa menetapkan hatinya. Mengetahui bahwa Ia telah dipilih oleh pasangannya sebagai calon pendamping dan masa depannya.
Walau ini juga berlaku bagi pria, namun rata-rata yang menentukan atau memegang kendalo (nahkoda) adalah si prianya.
1. Ketika pasangan mengajak untuk berbicara tentang masa depan
Masa depan yang dimaksud di sini adalah bukan mengenai kapan akan diajak menikah. Semua orang pasti akan dengan sangat mudahnya berbicara tentang hal ini.
Namun obrolan yang dimaksud di sini adalah tentang bagaimana Ia berbicara tentang kondisinya saat ini dan kemudian mempunyai acuan terhadap masa depannya.
Misalnya bagaimana?
Untuk contoh saja, ketika sang pria masih bekerja dengan jabatan yang biasa. Oleh karena memikirkan tentang masa depan, Ia kemudian mengumpulkan tabungan. Entah untuk apa saja, namun yang terpenting adalah Ia menabung untuk modal masa depan.
Nah, persyaratan utama dari keseriusan itu adalah ketika Ia mengajak atau memberitahukan rencananya itu kepada kamu, sebagai pasangannya. Kalau Ia merencanakan sesuatu untuk masa depannya, tapi tidak memberitahukan ke kamu, ya itu sama aja kayak dia cuma mikirin masa depannya doang, mengenai pasangan, bisa aja dia berpikir bisa dengan siapa saja, apakah sama kamu atau wanita lain yang akan datang di kemudian hari.
Untuk yang wanita, mungkin bisa seperti ini contohnya.
Memberikan perhatian yang lebih dan cenderung terlihat seperti seorang calon istri. Mungkin yang paling mudah, ya memasak. Kalau tidak bisa memasak, ya minimal membelikan makanan untuk pasangan.
Bukan sekedar mengingatkan sudah makan atau belum ya. Tapi, lebih ke memahami apakah kekasihnya sudah makan atau belum dengan memberikan makanan secara langsung kepadanya. Jika tak memungkinkan, ya menuntut untuk video call agar bisa melihat sang kekasih makan. (Bukan posesif ya, tapi lebih ke perhatian ekstra)
Selain itu, Ia juga akan memberikan kasih sayang kepada kekasihnya dengan lebih perhatian. Misalnya, mulai memperhatikan secara detail mengenai kebutuhan sang kekasih. Mengingatkannya akan hal-hal yg mungkin Ia lupakan. Dengan kata lain, Ia akan memiliki dua orang yang harus dipikirkan, yaitu dirinya dan sang kekasih.
Dia akan terlihat seperti mempelajari bagaimana nantinya Ia di masa depan menjadi seorang istri atau pendamping bagi kekasihnya.
2. Diajak bertemu orangtua
Orangtua merupakan sosok yang memang menjadi salah satu poin utama dalam sebuah hubungan.
Memang sih ada sejumlah orang yang punya karakter, kalau punya teman dekat, bahkan sebelum pacaran, sudah mengenalkannya ke orangtua.
Namun rasanya hanya sedikit yang seperti ini. Kebanyakkan dari mereka hanya akan berhubungan dengan sendiri dulu tanpa melibatkan orangtua.
Setelah hubungannya dirasa 'Oke', maka langsung deh dikenalkan ke orangtua sebagai 'Calon'.
3. Mewujudkan Keinginan Pasangan
Tak harus dalam bentuk materi, namun, rasanya kebanyakkan memang berwujud materi sih ya, hehe.
Misalnya membelikan hadiah, barang yang disukai, mengajaknya ke tempat yang diidamkan, dan lain hal.
Ini bisa menjadi sebagai pertanda bahwa pasangan kita sudah serius.
4. Meminta pendapat sebelum mengambil keputusan
Bila terdapat sebuah pilihan, pasangan akan meminta pendapat kita terlebih dahulu juga bisa menjadi salah satu indikator bahwa hubungan itu dianggap serius.
Misalnya seperti kalian yang masih berstatus sebagai calon mahasiswa. Misalnya sang pria diterima dua universitas dengan jurusan yang sama. Kemudian, sang pria bertanya kepada pasangannya harus pilih yang mana. Ini juga bisa dikategorikan sebagai pertanda bahwa hubungan ini dianggap serius.
Ini hanya contoh saja ya, mungkin kalian bisa mencari hal lain yang lebih kompleks dan real.
5. Basa Basi dalam Hubungan Berkurang
Rasa jaim, malu-malu, atau sekedar basa-basi yang biasanya dilakukan saat pertama-tama menjalani hubungan sudah mulai berkurang.
Kebanyakkan ya kalau mau bicara atau ngapa-ngapain, langsung to the point aja. Ini bukan sesuatu yang buruk bagi hubungan, melainkan sebuah pertanda bahwa pasangan kita sudah saling percaya, keterikatan satu sama lainnya sudah kuat, jadi gak butuh lagi intermezzo lagi.
Kalau menurut agan gimana?
0
247
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan