Gan-sis, aku sedang mencoba menanam pohon kelapa. Namun kali ini mencoba tanaman bonsai seperti yang sedang hits akhir-akhir ini dibicarakan oleh kalangan pencinta tanaman. Selain dikarenakan harganya yang membuat bonsai menjadi booming, namun alasan utamanya adalah menanam pohon kelapa tersebut tidak begitu rumit. Hanya dengan sedikit perhatian untuk pemberian pupuk, membasmi hama dan penyiramannya tanaman kelapa agar tidak kekeringan dan mati.




Selama tujuh bulan ini, aku mencoba menanam dengan berbagai macan bentuk bibit kelapa, dari hasil membeli, meminta kepada saudara, juga yang aku temukan di sebuah penyaringan sampah yang sudah basah dan tentunya sudah sedikit berbau limbah.

Dan akhirnya mencoba menanam bibit bibit pohon kelapa dengan perhatian yang khusus. Khusus jadi uang maksudnya hehehe ...

Percobaan pertama yaitu kelapa dari hasil membeli di pasar. Tidak lama untuk membuatnya memiliki tunas ternyata loh gan-sis! Hanya sekitar dua mingguan saja, kelapa tersebut tumbuh dan pada akhirnya membesar.




Saat ini usianya sudah menginjak sekitar empat bulanan. Kok kecil? Heheh iye kecil soalnya pan dibonsainya tahapan percobaan. Jadi sedikit berproses. Namun pas bertanya kepada para pebonsai. Ternyata tanaman ini sudah lebih besar daripada milik mereka ternyata gan-sis. Bonsai milik kawanku lebih kecil, namun daunnya sudah merumbai indah. Pantas saja tanamannya ditawar dengan harga yang lumayan buat beli modem. Iya dijual dengan seharga modem merk bolt.

Lalu bibit kelapa yang aku petik langsung dari pohon saudara. Milik engkong pastinya. Hehehe



Usianya sama-sama empat bulan. Namun demikian pertumbuhan dari bibit memetik langsung dari pohon lebih lama daripada hasil membeli dipasar. Kalau kalian bertanya kenapa begitu? Suer aku kaga tau. Masih penuh penyelidikan. Hehehehe.

Lalu bagaimana dengan tanaman yang aku temukan di penyaringan sampah? Ternyata pertumbuhan lebih lama lagi loh gan-sis. Padahal usianya sudah empat bulan, tapi akarnya sangat sedikit dan pertumbuhannya kurang bagus. Sebab sering sekali kutemukan banyak kutu-kutu putih di daunnya. Hal ini yang membuatnya tidak sehat. Atau mungkin karena percobaan pertama dan aku sedikit gagal.



Pada tahapan ini aku lupa untuk mengupas serabutnya. Juga mungkin aku lupa membersihkan bibit tersebut dengan pembasmi kotoran. Ya sebab sewaktu aku temukan, bibit kelapa ini memang sudah tidak dalam kondisi baik.

Berbeda dengan bibit kelapa yang sudah kubersihkan dengan penyemprotan kuman. Pertumbuhannya sama dengan yang aku beli pasar.



Bibit kelapanya berwarna hitam, namun sudah steril dan lebih indah ketimbang bibit yang sebelumnya aku tanam. Walaupun bibit tersebut dari tempat yang sama yaitu dari penyaringan sampah.

Kalian tau tidak kenapa pada bagian batang tanaman kelapa tersebut seolah-olah ada plastik yang berisi air? Itu sebenarnya untuk membunuh kuman. Isinya air obat untuk menyuburkan tanah dan menghilangkan kutu-kutu putih dah semut yang ternyata suka sekali berada didekat tanaman kelapa tersebut. Jika kalian bertanya mengapa? Maka jawabannya hanya satu. Aku tidak tau.


Nah gan-sis, inilah hasil tanamanku. Mana tanaman kalian hehehehe ....