

TS
yuki26
PJJ Jadi Dilema Orang Tua dari Bocah Siswa SD

Selamat Datang GANSIS!
----------+++++++++---------


Spoiler for cek konten:

sumber gambar nusantara.rmol
Hai semuanya, kalian di rumah punya saudara atau anak yang masih sekolah gak? Atau bahkan kalian sendiri yang masih sekolah? Pada situasi beberapa bulan kebelakangan ini, semua aktivitas belajar dilakukan di rumah masing-masing. Caranya gimana? Caranya ya belajar sendiri dan minta diajarin sama keluarga di rumah. Terus gurunya ngapain? Gurunya memantau dan memberikan tugas kepada semua muridnya secara rutin. Tugas melulu dan gak ada penjelasan, kira-kira begitu. Hal ini yang gua liat dari pengalaman adek kandung gua yang masih SD kelas 5.

sumber gambar dokumentasi yuki26
Biar lebih enak gua jelasin dulu tempatnya dimana. Kami tinggal di salah satu Kabupaten dalam provinsi Jawa Timur. Kalo buat lebih spesifiknya ada di dalam Karesidenan Madiun. Cukup sederhana dan masih belom keliatan kota, karena di sini mallaja belom ada. Banyak hutannya dan masih ndeso lah bisa dibilang. Daerah tempat tinggal kami pun agak pinggiran dari pusat kotanya, jadi masih naik gitu ke gunung. Sinyal susah, cuma ada 2 layanan yang bisa ketangkep sinyal 4G yaitu merah dan biru. Jarak pusat kota dan rumah itu jauh sekali, perlu menempuh jarak sekitar 30 KM. Jadi udah kebayang ya keadaan lingkungan tempat tinggal kami di sini.
Setelah datangnya pandemi atau pagebluk Covid-19 semua protokol dan anjuran pemerintah diterapkan juga di sini. Salah satunya yang mau gua soroti adalah belajar dari rumah. Keren banget sih ngeliat anak-anak sekolah di luar sana, luar negeri dan di kota besar semua belajar dari rumah menggunakan bantuan teknologi. Nah, gimana jadinya kalo keadaan lingkungannya kayak hutan? Maksudnya bukan yang melek teknologi banget. Mungkin yang dialami adek gua gak begitu menjadi suatu masalah yang besar, karena ada gua yang cukup paham dengan teknologi serta ada lah fasilitas yang mencukupi. Gimana dengan teman-teman adek gua yang lain? Atau mereka yang masih SD dan berada di lingkungan seperti gua? Bakalan sulit dan susah mau mendapatkan pelajaran dan pemahaman dari guru yang seharusnya didapatkan dalam kegiatan belajar mengajar.

sumber gambar kalsel.prokal
Sekolah yang seharusnya menjadi tempat dipercayakan oleh orang tua buat anaknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, sekarang cuma belajar dari rumah. Sekarang malah disebut Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Ya gua menghormati keputusan petinggi kita, toh emang ini menjadi solusi terbaik buat menurunkan angka penyebaran Covid-19 "Katanya". Cuma aja sampe kapan sih kira-kira siswa SD diminta buat belajar mandiri di rumah? SD loh bukan SMP atau SMA, lu kira orang rumah gak punya kesibukan lain bos? Bocah SD harus dipantau dalam belajarnya, apalagi pembelajaran yang memakai teknologi macam smartphone. Sistem pembelajaran yang udah dibuat sebelomnya jadi amburadul sekarang. Emang sih ada lah upaya yang dilakukan juga buat membantu efektivitas belajar dari rumah. Contohnya ada program tv yang menayangkan materi-materi belajar buat siswa. Terus peran guru apa nih sekarang? Keahlian guru yang harus mendekati dan memahami setiap karakteristik individu siswanya gimana nih? Kemampuan yang harus dimiliki guru buat mengatasi situasi pembelajaran sekarang kayak apa coba?

sumber gambar bbc.com
Solusi yang muncul saat ini adalah bantuan akses internet untuk aplikasi edukasi dan konferensi. Ya saat ini kedua jenis aplikasi tersebut sangat rame banget dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Walaupun menurut gua kurang asik sih, gak bisa berinteraksi secara langsung dan guru juga gak bisa menertibkan siswanya. Semisal siswanya pura-pura "Lost connection" saat kegiatan belajar mengajar, karena lebih milih main Mobile Legends gimana? Guru emang bisa tau itu? Lalu kalo orang tua yang diminta buat memantau, kan mereka sibuk sama kerjaannya masing-masing untuk mencari nafkah. Guru kan menjadi orang tua kedua yang bertanggung jawab atas siswanya di sekolah, berhubung sekolahnya gak boleh didatengin ya jadi saat kegiatan PJJ lah siswa menjadi tanggung jawab guru. Nah loh, hal begini emang berasa paradoks yang susah buat dijawab.

sumber gambar inforepublik
Semua sebenernya bisa diatasi oleh masing-masing keluarga dengan caranya sendiri. Gua juga sebagai kakak dari adek gua yang SD, pengennya dia memahami pelajaran yang mesti dipelajari. Pelan-pelan aja yang penting adek gua bisa paham. Gak peduli sama yang lain mau jadi apa, karena itu tanggung jawab pihak mereka sendiri. Mungkin untuk sementara ini gua bisa lah bantuin ngajarin adek, walaupun gak bisa seperti gurunya dia. Masih mending banget begitu daripada gak dapet penjelasan sama sekali. Kalo untuk seterusnya begini, kayaknya harus ada cara lain dari pemerintah. Gak bisa begini terus, ngaco dan berantakan banget deh. Kasian banget siswa jadi korban dari program yang belom mateng gini. Kenapa gak belajar aja di sekolah tapi dengan protokol kesehatan? Soalnya gua liat di pasar, bioskop, mall, kafe, atau tempat umum lainnya juga udah beroperasi kan. Kalo terus berlanjut belajar dari rumah yang gak jelas gini, nantinya orang tua bakalan dilema. Harus memilih antara mengajarkan materi pembelajaran dari sekolah ke anaknya atau tetep bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Soalnya kalo orang tua ngebiarin anaknya, akan kurang mendapatkan penjelasan dan pemahaman. Jatohnya ya percuma, lagian anak SD gimana caranya belajar sendirian.
Quote:

| Ditulis oleh: Y u k i 2 6 |
Sumber: detik, cnbc, nusantara.rmol
Sumber: detik, cnbc, nusantara.rmol
----------+++++++++---------

SAMPAI JUMPA
Diubah oleh yuki26 09-09-2020 22:11




jokopengkor dan adesuryart memberi reputasi
0
167
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan