- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
Harus Super Hati-hati Kala Restart Sektor Pariwisata Kita


TS
ioutbound
Harus Super Hati-hati Kala Restart Sektor Pariwisata Kita

Quote:
Seorang Pedagang Kaki Lima di Malioboro Meninggal dan Positif Terkena Covid-19!
Spoiler for Ilustrasi Malioboro:
Sebelum virus corona merebak, saya termasuk yang merayakan pergantian tahun 2019 ke 2020 di Jogjakarta. Tentu saja rombongan crew kami sempat berwisata di kawasan Malioboro yang terkenal itu. Ramai, seru! Saya perkirakan ribuan orang wisatawan berada di sana saat pergantian tahun. Saya benar-benar tak menyangka jika kurang lebih 2 bulan kemudian virus Corona masuk ke Indonesia. Apa jadinya ya kalau saat itu virus corona sudah merebak? Saya tak berani membayangkannya.
Tanggal 4 September 2020 kemarin, ada seorang pedagang kaki lima yang biasa berjualan tas dan dompet di zona 3 (Halte Transjogja 2 - Suryatmajan) meninggal dunia dan terkonfirmasi terkena virus Covid-19.
Ia seorang wanita berusia 68 tahun warga Suratmajan, Danurejan. Usia yang memang rentang terkena virus ini. Sudah sejak tanggal 27 Agustus tidak berjualan karena sakit demam dan batuk. Menjalani rapid test pada 1 September. Karena hasilnya reaktif dilanjutkan swab test. Tanggal 4 September hasil swab test keluar dan positif Covid-19. Sore harinya meninggal dunia dan dimakamkan malam hari itu juga.
Hingga saya menulis thread ini, belum dapat dipastikan dari siapa wanita pedagang PKL ini tertular. Tapi jelas menurut saya ini semacam red alert bahwa banyak PR yang harus dibenahi dengan restart-nya pariwisata kita.
Sudah sejak bulan Juni 2020 sejumlah lokasi wisata kita restart. Seperti di Aceh (Conservation Respons Unit/CRU Sampoiniet), Jawa Barat (Pantai Pangandaran), Kabupaten Bandung (Wisata Caringin Tilu), Banten (Wisata Reliji Kesultanan Banten di Kasemen) dan lokasi lainnya.
Tentu protokol kesehatan mutlak wajib dijalankan, seperti masker, face shield, sarung tangan, dan juga physical distancing. Dan sangat perlu kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, penyedia lokasi wisata, wisatawan hingga para pedagang baik yang di kios-kios maupun pedagang kaki lima.
Untuk benar-benar steril 100% dari penularan virus Covid-19 tentu sebuah hal yang sangat sulit. Setidaknya ditekan serendah mungkin. Karena bagaimanapun juga, roda perekonomian kita harus tetap berputar.
Minggu depan, saya ada undangan meeting ke sebuah perusahaan yang minta rekomendasi lokasi meeting di luar kota. Tentu saya akan sangat berhati-hati merekomendasikan hotel kepada mereka. Karena, hotel tentu saja menjadi tempat yang sangat beresiko menjadi tempat penyebaran virus Covid-19. Salah satu buktinya adalah saat ditemukannya 4 karyawan hotel ternama di Obyek Wisata Cipanas Garut, Jawa Barat, yang terkonfirmasi positif tertular virus Covid-19. Hasil dari test swab massal di kalangan pegawai hotel pada tanggal 27 Agustus 2020.
Dengan restartnya sektor pariwisata kita, saya memprediksikan akan terus ditemukan kasus terkonfirmasi mereka yang terpapar virus ini. Baik dari kalangan manapun. Saya hanya berharap angkanya sekecil mungkin dan semoga saja tidak ada korban yang meninggal. Jika ada terpapar pun semoga bisa sembuh seperti sedia kala. Aamiin.
Spoiler for Referensi:
Diubah oleh ioutbound 07-09-2020 05:12
0
342
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan