- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
Dampak Langsung Pandemi Corona pada Usaha Kecil-kecilan Macam Ane


TS
basahbanget
Dampak Langsung Pandemi Corona pada Usaha Kecil-kecilan Macam Ane

Sebelumnya, ane turut berempati untuk Gansis semua yang harus kehilangan pekerjaan atau usahanya gulung tikar karena pandemi covid-19. Usaha warung kecil-kecilan ane juga kena dampaknya. Bukan sepi dari pembeli. Pembelinya sih banyak. Tapi yang melonjak adalah jumlah mereka yang ngutang. Ane percaya, mereka ngutang karena kepepet. Dari yang suaminya di-phk, bangkrut, dan lain sebagainya.
Dampak langsung dari kondisi ini adalah, ane stop dulu jualan pulsa. Karena ane emang membedakan belanja untuk dagangan sehari-hari macam sembako, dan dagangan pulsa. Nah, pulsa ini yang melonjak jumlah transaksinya. Masalahnya adalah lonjakan transaksi pulsa tidak dibarengi dengan lonjakan omset. Walhasil modal ane mandek karena gak ada perputaran.
Permintaan melonjaknya pulsa dikarenakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dilaksanakan secara daring. Bersyukur sekarang pemerintah memberikan bantuan pulsa/paket data. Jadi, meski ane lagi gak jualan pulsa, pelanggan warung ane tetep bisa 'mensekolahkan' anak-anaknya. Ada rasa bersalah juga kalau ada yang nanya pulsa untuk belajar daring anaknya dan ane lagi gak ada saldo.
Saat karantina wilayah diberlakukan, saat perkantoran dan sekolah-sekolah tutup, usaha kecil-kecilan seperti ane lah yang gak tutup. Meski ane juga susah untuk belanja ke pasar yang mayoritas tutup. Karena gak semua buka, harga-harga pun jadi ikutan naik. Akibatnya ane pun dengan berat hati menaikkan harga. Kadang ane gak tega juga. Tapi demi keberlangsungan usaha ane. Ane juga kan punya keluarga yang harus dinafkahi.
Sebelum pandemi datang, usaha kecil-kecilan seperti ane hadir di tengah modernisasi minimarket. Dengan manajemen sederhana, kami memberikan fleksibilitas dalam pembayaran. Ada tetangga ane yang bayarnya bulanan. Bahkan pernah 2 bulan baru bayar!
Saat pandemi datang, kami tetap berusaha bertahan, memenuhi kebutuhan lingkungan kiri kanan. Meski dengan keterbatasan dan perputaran yang seret karena banyak yang ngutang hehe.
Di masa mendatang pun, meski minimarket merebak seperti tidak berjarak, UMKM tetap ada dengan segmen tersendiri. Bahkan antara UMKM dan toko/retail modern ada sinergi satu sama lain. Seperti warung kelontong perumahan yang belanja untuk warung di minimarket, atau para karyawan minimarket yang makan di warung tenda pinggir jalan.
Ke depan, mau tak mau UMKM seperti kami harus memanfaatkan teknologi agar bisa bertahan. Dari yang paling sederhana yakni WhatsApp. Hal ini pun sudah ane terapkan. Untuk membeli kebutuhan pokok, ane terima order via aplikasi percakapan WhatsApp. Ane akan anter langsung ke rumah pemesan dengan catatan masih terjangkau areanya. Dan memang yang memesan tak jauh-jauh dari lingkungan ane sendiri.
Dan ane yakin juga banyak usaha kecil seperti ane yang kelak akan terdigitalisasi. Seperti menjual barang di marketplace ataupun sosial media.
Karena, jika tidak seperti itu, kami akan tergilas oleh jaman dan juga corona. Kami tak bisa terus menerus mengandalkan penjualan offline seperti selama ini.
Mari berdoa bersama, semoga badai pagebluk ini segera berlalu. Aamiin.
Referensi:
Dari sini| Dan dari sini
Diubah oleh basahbanget 07-09-2020 02:36
0
747
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan