- Beranda
- Komunitas
- News
- Education
SUKA > DUKA BELAJAR ONLINE (TIPS SEMANGAT BELAJAR ONLINE BIAR GAK JENUH)


TS
hares123
SUKA > DUKA BELAJAR ONLINE (TIPS SEMANGAT BELAJAR ONLINE BIAR GAK JENUH)
بسم الله الرحمن الرحيم
[SUKA & DUKA BELAJAR ONLINE]
-Dulu waktu saya masih SMK sistem pembelajaran dikelas menggunakan proyektor, masih ingat sekali waktu itu pelajaran : bahasa inggris, guru saya pernah mengatakan "Semakin hari teknologi semakin canggih, mungkin dimasa depan kita belajar hanya dari rumah menggunakan komputer". Lantas kami sekelas berfikir waktu itu "WAH ENAK PASTI, KAGAK USAH CAPE-CAPE BERANGKAT SEKOLAH BLA BLA BLA..."
Sampai akhirnya teknologi benar-benar berkembang, kemudian datanglah wabah COVID-19 , Semua pembelajaran menjadi ONLINE. Terwujudlah apa yang saya fikirkan waktu itu, saya kira model pembelajaran seperti ini efektif , ternyata sangat jauh dari kata efektif , MENGANTUK, GANGGUAN SINYAL, BUTA TEKNOLOGI, Dan lainya.
Akhirnya semua-nya sadar bahwa metode paling efektif dalam belajar ya FACE TO FACE , dari zaman para nabi sampai sekarang metode efektif dalam belajar ya MURID MENDATANGI GURU.
Namun berhubung kondisi yang tidak memungkinkan karena wabah covid-19 , ya sudahlah mau tak mau kita ikuti sistem pembelajaran yang ada.
Mei 2020 - masa belajar saya dari pondok telah selesai dan saya belum menentukan tempat belajar selanjutnya. Akhirnya saya cari-cari ilmu melalui kelas-kelas online yang tak berbayar, awalnya saya ikut kelas privat bersama guru saya dulu dipondok, kebetulan setelah isya beliau kosong. Jadi langsung saja saya katakan "Ustadz afwan, tolong ajarkan ana bahasa arab , kurang lebih 1-2 pekan saya belajar b.arab dengan beliau. Qadarullah beliau mulai dipenuhi kesibukan, dan terputuslah kelas online saya.
Tak berhenti disitu , saya masih bersikeras ingin belajar, toh daripada hanya rebahan dikamar, otak saya juga butuh asupan ilmu supaya gak berkarat. Akhirnya saya menemukan brosur belajar NAHWU SHOROF online , pembimbingnya adalah mahasiswa dari sudan. Beliau menjajikan setelah belajar dijamin bisa bahasa arab. Tak ambil pusing karena GRATIS , maka saya langsung daftar. Satu pekan pembelajaran , tiba-tiba beliau menutup/mengakhiri grup , dengan alasan "Bagi yang mau lanjut silahkan membayar 300 K (Sudah termasuk buku) Supaya bisa fokus". Jelas saya sangat kecewa, kenapa tidak dari awal mengatakan tersebut? Karena saya BOKEK SEJAK PANDEMI, yasudah mau apa? Saya sudahi saja. Saya menyerah? OH TIDAK !
Tak berhenti disitu (2x), saya ikut seleksi : karantina tahfidz 300 hari , testnya cukup mudah, yakni :
1-Test tajwid bacaan
2-Test menghafal dalam 1 jam , berapa banyak yang saya mampu.
*Alhamdulillah waktu itu saya mampu menghafal 1 halaman surat An-Nur.
3-Test menghafal 1 juz acak dalam waktu 10 hari. (langsung datang ke lokasi).
Karena test ke-3 ini harus datang ketempat, maka karena beberapa hal saya tak bisa melakukannya , akhirnya saya cari solusi "Ustadz boleh ndak kalau saya setoranya (setoran hafalan) online saja?" Alhamdulillah dengan izin Allah sang ustadz menghendaki apa yang ana minta. Akhirnya saya punya kesibukan menyetorkan hafalan qur'an setiap ba'da ashar. CUKUP? BELUM!
Saya merasa banyak waktu luang saya yang masih lowong, akhirnya saya mencoba mencari kelas online kembali. Alhamdulillah , saya dapat kelas online , menghafal MUTUN THALIBUL ILMI :

Dan saya menyetorkanya setiap ba'da maghrib / isya. (maksimal sehari 1 halaman) walaupun mampu 1 lembar tapi sang ustadz meminta demikian. Setiap berhasil menghafal satu matan maka akan ada ujian dengan sang ustadz via telfon WA, kemudian setiap berhasil satu mustawa (satu buku seperti digambar) , maka akan ada ujian dengan masyaikh (Syekh dimadinah) melalui vidio call.
Betapa bahagianya saya, karena sejak lama saya ingin menimba ilmu dikota nabi . Dan alhamdulillah dengan izin Allah pandemi ini membawa musibah tetapi juga membawa manfaat, diantaranya saya bisa belajar langsung dengan ulama dimadinah, walaupun saya ada diindonesia. Inilah salah saru suka-duka belajar online.
Tapi disisi lain, saat saya berusaha mengisi waktu-waktu saya yang kosong untuk belajar (meski online). Banyak anak-anak sekolah yang bermalas-malasan dalam belajar, mungkin kalau saya ada diposisi mereka juga akan merasakan hal yang sama : BOSAN. Kenapa? Bukannya saya semangat belajar meski online?
Yup benar, saya semangat belajar karena sadar bahwa SAYA BUTUH ILMU. Sayangnya , anak-anak sekolah tidak pernah diberi tahu alasan mereka mempelajari suatu mata pelajaran dan apa manfaatnya, terkadang kita mempelajari belasan mata pelajaran selama 3 tahun , tapi hanya sedikit pengaplikasian kedunia luar. Mungkin jika setiap guru mampu membuat mindset siswa "SAYA BUTUH ILMU BUKAN IJAZAH" tak ada anak sekolah yang bosan belajar meskipun online.
Sebelum saya menghafal qur'an maka saya cari alasan dan tujuan saya KENAPA SAYA MENGHAFAL QUR'AN?
Sehingga saya butuh menghafal qur'an. Harusnya setiap mata pelajaran sekolah , diterapkan KENAPA KALIAN BELAJAR MATEMATIKA, B.INDONESIA, B.INGGRIS? Pastilah para siswa akan semangat belajar.
Satu hal yang saya sesali dulu saat sekolah adalah :
1-BELAJAR UNTUK NILAI BUKAN ILMU
2-Tidak serius mengikuti mapel b.inggris
*Rata-rata kita akan senang dengan b.indonesia (Karena mudah) padahal saat lulus nanti B.inggris penting banget , terutama yang kuliah. Gak usah jauh-jauh deh, saat kalian dengerin selebritis ngomong pake inggris, pasti kalian bingung kan. Padahal kalian belajar 3 TAHUN !!! Padahal kalau ikut kursus 6 bulan juga sudah mahir betul.
3- Tidak ikut ekstrakulikuler bahasa arab
*Sekarang saat saya lulus dan terjun kedunia ISLAMI, saya sadar bahasa arab lebih penting dari beberapa cabang ilmu lain. Bahasa arab adalah dasar memahami agama ini.
4- Tidak ikut ektrakulikuler IT (komputer)
* jujur aja kalau kalian pada mahir IT dan Jago bahasa inggris, peluang kerja, luar biasa banyaknya. Gak peduli jurusan elektronik, otomotif , kimia dll.
Jurusan gak mempengaruhi kerja kalian akan sesuai setelah lulus. Bahkan teman saya yang jurusan elektro saat lulus malah kerja diotomotif dan mahir memperbaiki mesin bis.
Yasudahlah karena sudah terlanjur, wajib menerima apa yang terjadi dan berfikir kedepan.
Semoga thread ini bisa bermanfaat buat kalian, yang merasa JENUH dengan belajar online.
Tips dari saya adalah CARI TUJUAN/ALASAN KENAPA KALIAN HARUS BELAJAR MAPEL TERSEBUT? Kalian gak harus nguasain semua mapel , yang penting apa yang bermanfaat buat kalian dimasa depan tekuni dengan sungguh-sungguh.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
[SUKA & DUKA BELAJAR ONLINE]
-Dulu waktu saya masih SMK sistem pembelajaran dikelas menggunakan proyektor, masih ingat sekali waktu itu pelajaran : bahasa inggris, guru saya pernah mengatakan "Semakin hari teknologi semakin canggih, mungkin dimasa depan kita belajar hanya dari rumah menggunakan komputer". Lantas kami sekelas berfikir waktu itu "WAH ENAK PASTI, KAGAK USAH CAPE-CAPE BERANGKAT SEKOLAH BLA BLA BLA..."
Sampai akhirnya teknologi benar-benar berkembang, kemudian datanglah wabah COVID-19 , Semua pembelajaran menjadi ONLINE. Terwujudlah apa yang saya fikirkan waktu itu, saya kira model pembelajaran seperti ini efektif , ternyata sangat jauh dari kata efektif , MENGANTUK, GANGGUAN SINYAL, BUTA TEKNOLOGI, Dan lainya.
Akhirnya semua-nya sadar bahwa metode paling efektif dalam belajar ya FACE TO FACE , dari zaman para nabi sampai sekarang metode efektif dalam belajar ya MURID MENDATANGI GURU.
Namun berhubung kondisi yang tidak memungkinkan karena wabah covid-19 , ya sudahlah mau tak mau kita ikuti sistem pembelajaran yang ada.
Mei 2020 - masa belajar saya dari pondok telah selesai dan saya belum menentukan tempat belajar selanjutnya. Akhirnya saya cari-cari ilmu melalui kelas-kelas online yang tak berbayar, awalnya saya ikut kelas privat bersama guru saya dulu dipondok, kebetulan setelah isya beliau kosong. Jadi langsung saja saya katakan "Ustadz afwan, tolong ajarkan ana bahasa arab , kurang lebih 1-2 pekan saya belajar b.arab dengan beliau. Qadarullah beliau mulai dipenuhi kesibukan, dan terputuslah kelas online saya.
Tak berhenti disitu , saya masih bersikeras ingin belajar, toh daripada hanya rebahan dikamar, otak saya juga butuh asupan ilmu supaya gak berkarat. Akhirnya saya menemukan brosur belajar NAHWU SHOROF online , pembimbingnya adalah mahasiswa dari sudan. Beliau menjajikan setelah belajar dijamin bisa bahasa arab. Tak ambil pusing karena GRATIS , maka saya langsung daftar. Satu pekan pembelajaran , tiba-tiba beliau menutup/mengakhiri grup , dengan alasan "Bagi yang mau lanjut silahkan membayar 300 K (Sudah termasuk buku) Supaya bisa fokus". Jelas saya sangat kecewa, kenapa tidak dari awal mengatakan tersebut? Karena saya BOKEK SEJAK PANDEMI, yasudah mau apa? Saya sudahi saja. Saya menyerah? OH TIDAK !
Tak berhenti disitu (2x), saya ikut seleksi : karantina tahfidz 300 hari , testnya cukup mudah, yakni :
1-Test tajwid bacaan
2-Test menghafal dalam 1 jam , berapa banyak yang saya mampu.
*Alhamdulillah waktu itu saya mampu menghafal 1 halaman surat An-Nur.
3-Test menghafal 1 juz acak dalam waktu 10 hari. (langsung datang ke lokasi).
Karena test ke-3 ini harus datang ketempat, maka karena beberapa hal saya tak bisa melakukannya , akhirnya saya cari solusi "Ustadz boleh ndak kalau saya setoranya (setoran hafalan) online saja?" Alhamdulillah dengan izin Allah sang ustadz menghendaki apa yang ana minta. Akhirnya saya punya kesibukan menyetorkan hafalan qur'an setiap ba'da ashar. CUKUP? BELUM!
Saya merasa banyak waktu luang saya yang masih lowong, akhirnya saya mencoba mencari kelas online kembali. Alhamdulillah , saya dapat kelas online , menghafal MUTUN THALIBUL ILMI :

Dan saya menyetorkanya setiap ba'da maghrib / isya. (maksimal sehari 1 halaman) walaupun mampu 1 lembar tapi sang ustadz meminta demikian. Setiap berhasil menghafal satu matan maka akan ada ujian dengan sang ustadz via telfon WA, kemudian setiap berhasil satu mustawa (satu buku seperti digambar) , maka akan ada ujian dengan masyaikh (Syekh dimadinah) melalui vidio call.
Betapa bahagianya saya, karena sejak lama saya ingin menimba ilmu dikota nabi . Dan alhamdulillah dengan izin Allah pandemi ini membawa musibah tetapi juga membawa manfaat, diantaranya saya bisa belajar langsung dengan ulama dimadinah, walaupun saya ada diindonesia. Inilah salah saru suka-duka belajar online.
Tapi disisi lain, saat saya berusaha mengisi waktu-waktu saya yang kosong untuk belajar (meski online). Banyak anak-anak sekolah yang bermalas-malasan dalam belajar, mungkin kalau saya ada diposisi mereka juga akan merasakan hal yang sama : BOSAN. Kenapa? Bukannya saya semangat belajar meski online?
Yup benar, saya semangat belajar karena sadar bahwa SAYA BUTUH ILMU. Sayangnya , anak-anak sekolah tidak pernah diberi tahu alasan mereka mempelajari suatu mata pelajaran dan apa manfaatnya, terkadang kita mempelajari belasan mata pelajaran selama 3 tahun , tapi hanya sedikit pengaplikasian kedunia luar. Mungkin jika setiap guru mampu membuat mindset siswa "SAYA BUTUH ILMU BUKAN IJAZAH" tak ada anak sekolah yang bosan belajar meskipun online.
Sebelum saya menghafal qur'an maka saya cari alasan dan tujuan saya KENAPA SAYA MENGHAFAL QUR'AN?
Sehingga saya butuh menghafal qur'an. Harusnya setiap mata pelajaran sekolah , diterapkan KENAPA KALIAN BELAJAR MATEMATIKA, B.INDONESIA, B.INGGRIS? Pastilah para siswa akan semangat belajar.
Satu hal yang saya sesali dulu saat sekolah adalah :
1-BELAJAR UNTUK NILAI BUKAN ILMU
2-Tidak serius mengikuti mapel b.inggris
*Rata-rata kita akan senang dengan b.indonesia (Karena mudah) padahal saat lulus nanti B.inggris penting banget , terutama yang kuliah. Gak usah jauh-jauh deh, saat kalian dengerin selebritis ngomong pake inggris, pasti kalian bingung kan. Padahal kalian belajar 3 TAHUN !!! Padahal kalau ikut kursus 6 bulan juga sudah mahir betul.
3- Tidak ikut ekstrakulikuler bahasa arab
*Sekarang saat saya lulus dan terjun kedunia ISLAMI, saya sadar bahasa arab lebih penting dari beberapa cabang ilmu lain. Bahasa arab adalah dasar memahami agama ini.
4- Tidak ikut ektrakulikuler IT (komputer)
* jujur aja kalau kalian pada mahir IT dan Jago bahasa inggris, peluang kerja, luar biasa banyaknya. Gak peduli jurusan elektronik, otomotif , kimia dll.
Jurusan gak mempengaruhi kerja kalian akan sesuai setelah lulus. Bahkan teman saya yang jurusan elektro saat lulus malah kerja diotomotif dan mahir memperbaiki mesin bis.
Yasudahlah karena sudah terlanjur, wajib menerima apa yang terjadi dan berfikir kedepan.
Semoga thread ini bisa bermanfaat buat kalian, yang merasa JENUH dengan belajar online.
Tips dari saya adalah CARI TUJUAN/ALASAN KENAPA KALIAN HARUS BELAJAR MAPEL TERSEBUT? Kalian gak harus nguasain semua mapel , yang penting apa yang bermanfaat buat kalian dimasa depan tekuni dengan sungguh-sungguh.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Diubah oleh hares123 06-09-2020 22:17
0
331
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan