- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bagaimana Situasi Terkini RS di Indonesia?


TS
Joko.Lee
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bagaimana Situasi Terkini RS di Indonesia?
Quote:

Kasus virus corona di Indonesia masih terus menunjukkan peningkatan. Hingga Jumat (4/9/2020), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tercatat 187.537 orang, dengan tambahan kasus harian 3.269.
Dari angka itu, 134.181 orang sembuh, dan 7.832 orang meninggal dunia.
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kali tambahan kasus harian di Indonesia mencapai lebih dari 3.000 kasus.
Dengan penambahan jumlah pasien, bagaimana kondisi terkini di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia?
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia ( Persi) Lia Partakusuma mengatakan, saat ini rumah sakit terbagi menjadi beberapa jenis terkait dengan kemampuannya menangani Covid-19.
Ia menyebutkan, ada rumah sakit yang secara khusus menangani Covid-19, rumah sakit yang bisa menangani Covid-19 dan non Covid-19, serta rumah sakit yang Non Covid-19.
“Tapi sekarang kita enggak tau lagi mana (pasien) yang Covid-19, mana yang bukan. Kalau kita lihat di masyarakat, kadang kala tidak jelas sumber dari mana, tapi begitu melakukan pemeriksaan masif atau mandiri trnyata positif,” kata Lia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).
Untuk rumah sakit-rumah sakit yang memang menerima pasien Covid-19, berdasarkan laporan yang ada, menurut dia, memang menunjukkan peningkatan terutama pada ruang-ruang yang membutuhkan perawatan khusus seperti ICU yang diperuntukkan untuk pasien berat dan kritis.
Peningkatan ini, kata Lia, terjadi di provinsi-proinsi yang angka kasus Covid-19 mengalami peningkatan.
Menurut Lia, hal yang sama juga terjadi pada rumah sakit yang menerima pasien non Covid-19.
Ia mengatakan, hal itu karena selama berbulan-bulan banyak pasien yang takut ke rumah sakit akibat adanya pandemi.
Sekarang, mereka telah mulai datang kembali ke rumah sakit sehingga rumah sakit terlihat dalam kondisi penuh.
Lia menjelaskan, saat ini ada sekitar 839 rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia. Total tempat tidur isolasi di di rumah sakit ada sekitar 23.500.
Saat ditanya apakah saat ini daya tampung rumah sakit mulai "kewalahan", Lia menyebutkan, hal itu tergantung dari rumah sakitnya.
“Artinya kita lihat saja, kalau pasien-pasien yang harus dirawat itu kan harusnya kriteria berat dan sedang. Kalau kriteria Covid-nya banyak berat dan sedang atau kritis, maka memang kewalahan. Datanya memang macam-macam, sehingga enggak sama,” ujar dia.
Ia mengatakan, di Jakarta, informasi yang didapatkannya hampir 78 persen kapasitas rumah sakit telah terisi.
Sementara, menurut WHO, seharusnya kapasitas rumah sakit tidak lebih dari 60 persen yang terisi agar ada spare untuk perputaran pasien.
Upaya rumah sakit
Lia menjelaskan, saat ini rumah sakit-rumah sakit telah banyak melakukan sejumlah upaya pencegahan.
Upaya itu tak hanya soal Alat Perlindungan Diri (APD) yang kini cukup terpenuhi, tetapi juga mempertimbangkan tata ruang gedung.
“Belakangan kita makin tahu di sebuah gedung banyak yang harus kita penuhi kaidah-kaidah untuk mencegah infeksi. Misalnya ventilasi,” ujar Lia.
Ventilasi, menurut dia, memiliki peran penting untuk mencegah penularan terutama bagi gedung yang sangat tertutup.
“Banyak perubahan tata udara. Termasuk perubahan fisik, sepeti alur. Ini pasien lewat mana. Pasien Covid-19 enggak boleh campur non Covid-19,” kata dia.
Banyak pula rumah sakit yang telah memilah wilayah pemakaian APD berdasarkan zonasi yakni zona risiko rendah, tinggi, dan tinggi sekali.
Upaya lainnya, pembuatan sekat-sekat agar pasien tak berinteraksi secara langsung dengan dokter maupun perawat, dan pembatasan jumlah antrean.
Lia mengatakan, untuk pemasangan plasma filter beberapa rumah sakit besar dan swasta telah menggunakannya untuk ruang-ruang isolasi negatif.
Sedangkan untuk yang lain setidaknya telah menggunakan ruangan bertekanan negatif yang dilengkapi dengan penyaring udara.
“Jadi walau nggak sempurna semua, kita dari Persi sendiri sudah menganjurkan adanya perubahan fisik. Jadi menyesuaikan apa yang kita tahu teorinya untuk mencegah infeksi,” lanjutnya.
Dari angka itu, 134.181 orang sembuh, dan 7.832 orang meninggal dunia.
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kali tambahan kasus harian di Indonesia mencapai lebih dari 3.000 kasus.
Dengan penambahan jumlah pasien, bagaimana kondisi terkini di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia?
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia ( Persi) Lia Partakusuma mengatakan, saat ini rumah sakit terbagi menjadi beberapa jenis terkait dengan kemampuannya menangani Covid-19.
Ia menyebutkan, ada rumah sakit yang secara khusus menangani Covid-19, rumah sakit yang bisa menangani Covid-19 dan non Covid-19, serta rumah sakit yang Non Covid-19.
“Tapi sekarang kita enggak tau lagi mana (pasien) yang Covid-19, mana yang bukan. Kalau kita lihat di masyarakat, kadang kala tidak jelas sumber dari mana, tapi begitu melakukan pemeriksaan masif atau mandiri trnyata positif,” kata Lia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).
Untuk rumah sakit-rumah sakit yang memang menerima pasien Covid-19, berdasarkan laporan yang ada, menurut dia, memang menunjukkan peningkatan terutama pada ruang-ruang yang membutuhkan perawatan khusus seperti ICU yang diperuntukkan untuk pasien berat dan kritis.
Peningkatan ini, kata Lia, terjadi di provinsi-proinsi yang angka kasus Covid-19 mengalami peningkatan.
Menurut Lia, hal yang sama juga terjadi pada rumah sakit yang menerima pasien non Covid-19.
Ia mengatakan, hal itu karena selama berbulan-bulan banyak pasien yang takut ke rumah sakit akibat adanya pandemi.
Sekarang, mereka telah mulai datang kembali ke rumah sakit sehingga rumah sakit terlihat dalam kondisi penuh.
Lia menjelaskan, saat ini ada sekitar 839 rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia. Total tempat tidur isolasi di di rumah sakit ada sekitar 23.500.
Saat ditanya apakah saat ini daya tampung rumah sakit mulai "kewalahan", Lia menyebutkan, hal itu tergantung dari rumah sakitnya.
“Artinya kita lihat saja, kalau pasien-pasien yang harus dirawat itu kan harusnya kriteria berat dan sedang. Kalau kriteria Covid-nya banyak berat dan sedang atau kritis, maka memang kewalahan. Datanya memang macam-macam, sehingga enggak sama,” ujar dia.
Ia mengatakan, di Jakarta, informasi yang didapatkannya hampir 78 persen kapasitas rumah sakit telah terisi.
Sementara, menurut WHO, seharusnya kapasitas rumah sakit tidak lebih dari 60 persen yang terisi agar ada spare untuk perputaran pasien.
Upaya rumah sakit
Lia menjelaskan, saat ini rumah sakit-rumah sakit telah banyak melakukan sejumlah upaya pencegahan.
Upaya itu tak hanya soal Alat Perlindungan Diri (APD) yang kini cukup terpenuhi, tetapi juga mempertimbangkan tata ruang gedung.
“Belakangan kita makin tahu di sebuah gedung banyak yang harus kita penuhi kaidah-kaidah untuk mencegah infeksi. Misalnya ventilasi,” ujar Lia.
Ventilasi, menurut dia, memiliki peran penting untuk mencegah penularan terutama bagi gedung yang sangat tertutup.
“Banyak perubahan tata udara. Termasuk perubahan fisik, sepeti alur. Ini pasien lewat mana. Pasien Covid-19 enggak boleh campur non Covid-19,” kata dia.
Banyak pula rumah sakit yang telah memilah wilayah pemakaian APD berdasarkan zonasi yakni zona risiko rendah, tinggi, dan tinggi sekali.
Upaya lainnya, pembuatan sekat-sekat agar pasien tak berinteraksi secara langsung dengan dokter maupun perawat, dan pembatasan jumlah antrean.
Lia mengatakan, untuk pemasangan plasma filter beberapa rumah sakit besar dan swasta telah menggunakannya untuk ruang-ruang isolasi negatif.
Sedangkan untuk yang lain setidaknya telah menggunakan ruangan bertekanan negatif yang dilengkapi dengan penyaring udara.
“Jadi walau nggak sempurna semua, kita dari Persi sendiri sudah menganjurkan adanya perubahan fisik. Jadi menyesuaikan apa yang kita tahu teorinya untuk mencegah infeksi,” lanjutnya.
SUMBER
COVID-19 MAKIN MENGERIKAN BRAY









tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
550
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan