Apa kabar, Agan dan Sista yang budiman ...

Sejak virus corona serasa menguasai panggung dunia, roda perekonomian cukup terasa mengalami ketersendatan.

Kerasa, kan, ya, kalau selama pandemi berlangsung ini ngaruh banget ke perekonomian?


Gambar: xdana.com

Tidak sedikit pekerja yang di-PHK akibat perusahaan yang tidak mampu menggaji, hingga usaha-usaha mengalami gulung tikar karena bangkrut.

Ane mau cerita sedikit tentang kisah nyata yang ane dengar sendiri dari beberapa orang teman yang pernah belajar bisnis online bareng ane.

Kebetulan ane marketer produk dan jasa digital seperti e-Course dan sejenisnya.

Nah, beberapa waktu lalu, teman-teman ane yang dulunya jualan offline (rata-rata UMKM), tuh, mengeluh. Mereka sudah gak jualan lagi karena harus di rumah saja. Jika pun jualan, tidak seramai dulu karena kondisi banyak orang yang memilih tidak keluar rumah kecuali jika benar-benar penting atau mendesak.


Sumber gambar: kominfo.go.id

Yang mereka jual ada ikan lele, empon-empon, roti, pakaian, dan lain-lain.

Kasihan juga ane, karena kalau mereka gak jualan, otomatis gak punya penghasilan sementara sumber pendapatan utama mereka hanya dari berjualan.

Sebelum ada pandemi (before), diakui oleh mereka jika jualan lancar. Karena mereka juga rata-rata jualan di pasar tradisional. Namanya pasar, tempat bertemunya penjual dan pembeli, jadi ya emang seringnya jualan laku, bahkan laris. Selalu didatangi pembeli.

Namun, sejak pandemi (after), mereka benar-benar kesulitan untuk jualan (offline) dan akibatnya pendapatan cukup seret, hingga kemudian mencoba ikut-ikut mempromosikan dagangan mereka yang gak laku secara online, entah melalui sosmed, marketplace, maupun web, demi mempertahankan usaha mereka.

Karena mereka pemain baru di dunia perbisnisan online, agar bisa segera beradaptasi dengan cara yang baru akhirnya mereka ikut berbagai macam program belajar cara jualan online yang menghasilkan. Cara bagaimana dagangan mereka laku keras melalui online.

Pandemi ini memang sedikit banyak telah mengubah gaya hidup maupun kebiasaan masyarakat.


Sumber gambar: finance.detik.com

Coba perhatikan, sejak pandemi belakangan, tidak sedikit pelaku usaha yang dulunya menggunakan cara konvensional, dengan seolah 'dipaksa' oleh keadaan, kini jadi melek digital, beralih turut menjadi pelaku usaha online.

Bukan hanya yang sebelumnya telah memiliki usaha, yang di-PHK pun akhirnya mulai banyak yang melirik usaha online dengan berbagai macam jenis tersebut.

Jadi, meski pandemi memang membawa dampak negatif bagi perekonomian, tetapi menurut ane ada sisi positifnya juga.

Melalui online, perekonomian Indonesia ke depannya diharapkan semakin menggeliat, terlebih orang-orang yang sebelumnya awam/gaptek, kini jadi semakin melek digital.

Gara-gara pandemi, kini banyak orang jadi semakin mengamini, jika dunia maya bukan cuma bisa dijadikan wadah narsis, tetapi juga bisa dijadikan lahan gurih untuk meniti serta membesarkan bisnis.

Gara-gara pandemi, kini jadi banyak pelaku usaha konvensional yang sadar, jika melalui online, pasar mereka luas dan tak terbatas.

Dampaknya di masa depan, tentu ane rasa perekonomian justru makin maju bila pelaku usaha mau terus meng-up grade diri serta mengikuti tren jaman dalam menjalankan roda bisnis serta perekonomian. Kita semua akan turut menjadi bagian dari warga dunia yang sadar bisnis, sekaligus melek teknologi, menyongsong serta mampu beradaptasi dalam revolusi industri 4.0


Hikmah di balik corona


Opini pribadi 💯