Kaskus

News

ElviHusnaAvatar border
TS
ElviHusna
Before After Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah ke Bawah Selama Pandemi
Before After Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah ke Bawah Selama Pandemi

Pandemi corona yang terjadi tahun 2020 mungkin akan dicatat sebagai sejarah kelam yang tak terlupakan oleh dunia. Di Indonesia sendiri, corona telah mampu melumpuhkan sebagian kenormalan yang kita jalani sehari-hari. Anak-anak yang bisanya sekolah, kini terpaksa harus belajar daring dengan segala efek dan keterhambatannya, seperti boros kuota dan susah jaringan. 

Ane lihat di sosial media banyak sekali para orang tua yang mengeluh tentang ini. Ada juga emak-emak yang berubah jadi garang yak, capek ngajarin anak di rumah. Untuk masalah ini ada sisi positifnya sih menurut ane, ya biar para orang tua yang sering remehin guru atau yang malah dikit-dikit lapor polisi, menjadi mengerti gimana capeknya mengajar.

Selain itu corona juga berhasil melumpuhkan kondisi ekonomi keseluruhan, khususnya masyarakat menengah ke bawah, yang mata pencahariannya sehari untuk dimakan sehari. Contohnya orang tua ane.

Orang-orang dari kalangan bawah pasti ngerti banget gimana sulitnya di masa pandemi ini. Ya, Mak ane kerjanya jualan di kantin sebuah sekolah SMA. Dikarenakan sekarang enggak sekolah, jadi udah lama banget emak ane gak jualan. Terasa banget perekonomian menurun drastis.

Before After Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah ke Bawah Selama Pandemi
sumber gambar

Sedih rasanya, tapi apalah daya. Semoga corona cepat pergi, enyahlah karena ane rindu kehidupan dengan suasana normal.

Ane mengerti semua orang juga merasakan ini, terasa sekali bagaimana perekonomian menurun. Berikut ane mengulas sedikit kondisi perekonomian keluarga ane sebelum dan sesudah adanya corona.

Before

Sebelum adanya pandemi corona ini, kondisi ekonomi stabil. Maksud kestabilan ekonomi seseorang itu tergantung kebutuhan, pendapatan dan mata pencahariannya. Sebagai pekerja biasa, yang sehari-hari hanya berjualan di kantin sekolah, sebelum corona mewabah ekonomi kami baik-baik saja dengan standard 'kami bukan orang kaya.'

Before After Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah ke Bawah Selama Pandemi
sumber gambar

Dengan penghasilan sehari-hari itu, Mak ane bisa melengkapi kebutuhan keluarga mulai dari makan sehari-hari, jajan anak-anak juga kiriman untuk adik ane yang di pesantren. Terasa mudah saja, istilahnya ada usaha ada harapan.

Before After Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah ke Bawah Selama Pandemi
sumber gambar

After

Ekonomi berkurang, karena kami bukan dari keluarga yang punya tabungan yang bisa nanggung hidup sampai bulanan atau tahunan. Meskipun mendapatkan bantuan Bansos, itu tidak serta merta bisa mencukupi kebutuhan untuk sebulan. Lebih enak nyari duit sendiri, belum lagi tanggungan orang tua ane ada lima orang, salah satunya masih mengenyam pendidikan di pesantren.

Syukurnya, karena kami orang kampung, jadi untuk beras ada persiapan meskipun udah menipis juga. Itu karena kami berladang di sawah, jadi tidak perlu membeli beras. Ane jadi membayangkan bagaimana nasib mereka yang bahkan harus membeli beras dari hari ke hari. 

Kami tidak bisa merasakan suasana seperti dulu, dimana biasanya akan menyaksikan anak-anak sekolah. Juga tidak bisa menemani emak ke kantin lagi. Selain itu, tidak ada camilan atau jajanan seperti sebelumnya. Biasanya selalu ada gorengan dan kue lainnya yang menemani hari. Memang sih, bisa dibikin sendiri di rumah. Tapi, kondisi uang yang pas-pasan membuat kami berpikir 'mending ini untuk besok.'

Before After Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah ke Bawah Selama Pandemi
sumber gambar

Namun, meskipun ekonomi negara juga melemah, pemerintah tetap berusaha untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Hal itu patut disyukuri sebagai sebagian dari dampak positif dari corona.

1. Mendapat dana Bansos sebanyak enam ratus ribu rupiah per bulan, 

2. Listrik gratis

3. Bisa istirahat santai di rumah


Selain itu ane rasa enggak ada dampak positifnya. Jangan salah, lho, lebih enak punya penghasilan sendiri.

Tapi ya begitulah, semua orang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kondisi sekarang, entah dari segi ekonomi yang menurun, atau sosial komunikasi yang harus menjaga jarak. Semoga semua ini cepat berlalu, Aamiiin.

Selain itu, untuk mengatasi perekonomian keluarga yang sedang memburuk, ane terkadang membantu dengan hasil jahitan baju. Itu juga tergantung pelanggan sih, karena rata-rata memang ekonomi masyarakat kampungku menurun, jadi mana ada mereka lebih memikirkan menjahit baju. Tentu mereka lebih mementingkan kebutuhan pokok. Jadi, kami jalani aja dengan sebaik dan semestinya.

Bagaimana kondisi perekonomian Agan dan Sista, apakah sama? Atau baik-baik saja. Hmmm, boleh share di kolom komentar.

See you babay. Tetap semangat nulis!

Sumber : Opini pribadi, Referensi

Diubah oleh ElviHusna 03-09-2020 11:48
BaarishAvatar border
Baarish memberi reputasi
1
404
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan