Pandemi covid-19 telah memberikan dampak kepada semua orang, walaupun dampak yang dirasakan setiap orangnya mungkin berbeda-beda, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang siap menghadapi pandemi. Apalagi pandemi jangka panjang seperti pandemi covid-19 ini. Sudah lebih dari 6 bulan kita hidup berdampingan dengan pandemi, bahkan saat ini Indonesia telah masuk ke jajaran 10 besar negara yang paling banyak terinfeksi virus covid-19 se-Asia. sumber disini.

Membahas mengenai dampak pandemi, ane tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa satu pandemi bisa ber efek pada semua bidang usaha seperti sekarang ini. Hampir semua bidang usaha mengalami penurunan omset, termasuk bidang usaha jasa salon kecantikan. Bahkan salon kecantikan tempat ane bekerja tidak hanya mengalami penurunan omset, tapi terpaksa tutup selama masa pandemi karena tidak ada pelanggan yang datang. 

Padahal salon kecantikan tempat ane bekerja yang berada di pusat kota Banjarnegara, merupakan salon yang terkenal dengan kebersihannya. Namun rupanya hal tersebut tidak bisa menjadi jaminan kalau salon kami terbebas dari covid-19. Dulu ane ingat sekali, dalam sehari setidaknya ane bisa melayani jasa potong rambut sampai 10 orang, belum lagi yang datang untuk facial, creambath, atau threatment lainnya. Dalam sehari salon tempat ane bekerja bisa menghasilkan omset sampai 3 juta rupiah. 

Semua berubah pada bulan April 2020, saat Bupati Banjarnegara yaitu bapak Budhi Sarwono untuk pertama kalinya mengumumkan bahwa di Kabupaten Banjarnegara, ada 1 orang yang terkonfirmasi positif virus covid-19. Sejak saat itu omset salon tempat ane bekerja turun drastis, karena kebanyakan warga takut untuk keluar rumah apalagi untuk pergi ke tempat umum dan menggunakan jasa seperti jasa salon. Puncaknya pada bulan Mei 2020, seminggu lebih salon tempat ane bekerja tidak ada pelanggan satupun, pemilik salon akhirnya memilih untuk menutup salon dan merumahkan semua karyawannya termasuk ane.

Kaget? sudah pasti, karena ane kehilangan pekerjaan dalam situasi wabah seperti ini. Sebenarnya setelah ane dirumahkan, ane sudah berusaha mencari pekerjaan ke beberapa tempat tapi karena kondisi ekonomi memang sedang tidak stabil jarang sekali ada perusahaan yang membuka lowongan di masa pandemi seperti ini. Untung saja, walaupun ane dirumahkan ane masih mempunyai tabungan dari hasil yang ane sisihkan selama ane bekerja dulu.  Inilah pentingnya melakukan perencanaan keuangan jauh-jauh hari, karena akan sangat membantu saat sedang berada di situasi kritis seperti ini.

Saat itu ane berpikir keras bagaimana caranya ane bisa mengembangkan uang tabungan ane ini sehingga bisa untuk menopang biaya hidup selama ane masih belum menemukan pekerjaan. Awalnya ane teringat ajakan teman ane untuk trading forex, karena teman ane sudah membuktikan sendiri bisa mendapatkan penghasilan dari trading forex. Cuma karena ane sama sekali masih awam tentang apa itu yang dinamakan trading, ane belajar teori terlebih dahulu, mulai dari kapan waktu yang tepat untuk Open position buyatau sell . Semua hal tentang strategi trading ane pelajari otodidak melalui video Youtu** dan artikel online. Pertengahan Mei 2020 ane mulai mengunduh broker trading (ane memilih Olym* Trade) dan memulai trading melalui akun demo. Setelah kurang lebih 3 minggu ane transaksi menggunakan akun demo, dan ane sudah merasa yakin bisa transaksi di akun nyata atau real. Akhirnya ane membuka akun real dengan deposit awal senilai $20 atau sekitar 292 ribu an.

sumber : dokumentasi pribadi