

TS
OrangMal4m
Pembelajaran Tahsin Era New Normal, Perubahan dan Dampaknya

Salah satu kegiatan belajar mengajar yang terasa perbedaannya dari awalnya secara konvensional, tatap muka. Dengan sekarang menggunakan internet adalah pelajaran tahsin tahfidz Al Qur’an, yang kebetulan saya ampu sendiri pelajarannya.

Dokpri
Perubahan metode pembelajaran pun sangat terasa, berikut beberapa perbedaan yang saya rasakan dalam pembelajaran daring dan tatap muka:
1. Media Belajar
Jika sebelum pandemic dan sebelum pembelajaran jarak jauh diberlakukan, media belajar yang dibutuhkan adalah Al Qur’an atau Juz ‘amma. Peserta didik hanya perlu memerhatikan Al Qur’an dan menyesuaikan bacaan dengan arahan dari guru. Namun kini, semenjak pembelajaran jarak jauh diberlakukan. Media belajar yang dipakai lebih kepada audio dan video.
2. Metode Belajar
Perubahan metode belajar mengajar pun dilakukan dalam rangka adaptasi terhadap kebutuhan pembelajaran jarak jauh yang ditentukan oleh pemerintah. Saat pandemic seperti ini, pembelajaran tahsin yang biasanya dengan menggunakan metode face to face. Maksudnya, siswa membaca Al Qur’an langsung, kemudian disimak dan dikoreksi oleh guru, kini harus lewat media daring.
Untuk sekarang, saya menggunakan media voice note dalam whatsapp messenger dan sekali-kali dengan video. Cara ini cukup efektif dalam menggantikan tatap muka langsung. Sekaligus, voice note nya bisa diulang-ulang oleh siswa. Sehingga, siswa paham cara membaca dan menghapal surat yang sedang dipelajari.
Quote:
3. Evaluasi Belajar
Evaluasi yang digunakan pada masa pandemic ini dalam pembelajaran tahsin adalah dengan merekam bacaan anak-anak lewat voice recorder atau video dan dikirim via whatsapp. Untuk voice ecoreder digunakan sebagai evaluasi harian, sementara video hafalan untuk sebagai evaluasi setelah selesai materi.

Dokpri
Dampak dari perubahan kegiatan pembelajaran tahsin dari tatap muka langsung kepada digital memang ada dampak positif dan negatifnya.
Dampak negativedari pembelajaran daring ini adalah guru tidak dapat memastikan peserta didik benar-benar memahami ilmu yang diberikan, tidak dapat memantau langsung perkembangan bacaannya. Terkadang, ada saja peserta didik yang tidak mengirimkan tugas dengan berbagai alasan atau ada yang hapalannya dibantu oleh orang tua. Sebenarnya dampak negative tersebut bisa diminimalisir dengan kerjasama orang tua, memastikan anak menyimak materi yang diberikan.
Sementara itu, dampak positif dari adanya pembelajaran daring adalah peserta didik dengan mudah mengulang materi-materi sampai benar-benar paham dan hapa. Dengan bacaan yang direkam, guru dan siswa juga bisa menyimak kesalahan bacaan secara lebih teliti dan memperbaikinya. Diharapkan peserta didik juga bisa menyadari kesalahan bacaan tersebut dengan mendengarkan kembali rekamannya sendiri dan
membandingkan dengan materi dari guru.
Dengan adanya pembelajaran daring tahsin, dampak ke depannya adalah dapat mengembangkan kembali metode belajar siswa aktif. Jadi, peserta didik tidak hanya menunggu ‘disuapi’ ilmu dari gurunya seperti ketika tatap muka. Peserta didik diharapkan lebih sensitif terhadap kesalahan bacaan quran dengan sering mengulang-ulang materi.






aviep dan 2 lainnya memberi reputasi
3
169
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan