Virus corona tidak hanya memporak-porandakan kehidupan manusia, tapi juga merubah tatanan-tatanan yang selama ini sudah ada sejak dulu kala.

Salah satu tatanan yang akan berubah adalah salam saat seseorang berjumpa atau akan berpamitan.

Selama ini, paling umum dan netral dilakukan adalah dengan cara berjabat tangan. Berjabat tangan sendiri bermacam-macam jenisnya.

Bagi yang teman lama yang sudah lama tak bersua, biasanya salamannya akan erat dan berayun-ayun. Kadang diiringi dengan pertanyaan salah satunya: 'Kemana saja selama ini???'

Dan basa-basi pun akan berlanjut saat satu lagi menyahut, 'Ada kok...'

Bagi kaum hawa seperti saya, saat ketemu temen dekat kita akan cipika-cipika. Gak cukup sekedar salaman. Yakni cium pipi kiri kanan.

Tapi sepertinya culture ini akan tinggal menjadi kenangan. Semua disebabkan karena pandemi corona. Jangankan untuk cipika-cipiki, sekedar salaman saja ngeri!

Solusi sebagai pengganti salaman dan cipika-cipiki adalah salaman tanpa sentuhan. Salah satunya adalah namaste.



Bagi penggemar film Bollywood, pasti tak asing dengan namaste. Memang benar, namaste berasal dari negara India sana.

Namaste adalah salam Hindu yang umum diucapkan di wilayah India. Salam ini umum dilakukan saat berjumpa atau saat berpamitan untuk berpisah. Di India sana, memang salam lebih ditekankan tanpa kontak fisik.

Dalam bahasa Sansekerta, namaste sendiri berarti 'membungkukkan badan', 'hormat', 'salam takzim'. Dan dalam kehidupan sehari-hari, namaste bermakna 'salam sejahtera' atau 'salam hormat'.

Saya pribadi familiar namaste pada emojinya yang epic. Walaupun ada yang bilang emoji itu bukan salam namaste, tapi justru toast atau high-fi. Tapi who cares, lah. Kalau forum Kaskus mirip dengan emot ini:



Salah satu artis kenamaan asal India, Priyanka Chopra, termasuk selebriti yang merekomendasikan salam namaste sebagai pengganti jabat tangan. Di akun sosial medianya, ia sering mengkampanyekan ini.



Dari sekian banyak salam tanpa jabat tangan, menurut saya namaste akan menduduki top salaman ke depannya. Karena selain memiliki sejarah penuh perdamaian, salam namaste ini juga nampak paling elegan.

Sebenarnya bagi kaum hawa khususnya yang berhijab, sudah sering melakukan gerakan salam yang mirip dengan namaste saat berjabat tangan dengan pria yang bukan muhrim. Bedanya gerakannya tidak sama persis. Ada yang memang mirip namaste, ada yang salamannya seperti PHP. Udah nyodorin tangan, pas prianya balas mengulurkan tangan mau salaman, eh si wanita buru-buru menarik tangannya. Entah baru ingat kalau bukan muhrim atau memang wanitanya suka bercanda. Kalau melihat kejadian ini kadang saya suka senyum-senyum sendiri. Karena jadi awkward bagi keduanya.

Ke depan saat tatanan sudah berubah, dan saat salaman jabat tangan sudah musnah, awkward ini tak akan terjadi lagi.

Plusnya sih, perasaan aman dan nyaman karena tak bersentuhan. Apalagi di masa pandemi seperti ini.

Tapi tetap ada minusnya, kalau ketemu temen lama jadi kurang all out kangen-kangenannya. Kaum hawa seperti saya tanpa cipika-cipiki, ketemu teman dekat yang lama tak bersua jadi terasa hambar.

Yah, segala sesuatu memang akan selalu ada plus dan minusnya bukan? Saya pribadi untuk saat ini dan ke depannya akan lebih memilih salam namaste daripada jabat tangan apalagi cipika-cipiki. Tapi jika pandemi sudah berakhir mungkin ya gak masalah jabat tangan. Hanya pasti akan canggung lagi. Karena sudah lama tak berjabat tangan.

Namaste...