Dari adanya pandemi ini memberikan pelajaran ke ane untuk bisa beradaptasi dengan keadaan keuangan yang serba tidak pasti. Karena pendapatan kedepan benar-benar tidak bisa di tebak kapan datangnya, jadi untuk pengeluaran di saat sekarang benar-benar ane pikirkan. Dulu misalkan ingin sesuatu langsung sikat, toh bulan depan juga dapat pemasukan lagi. Tapi sekarang tidak bisa sperti itu, ane harus benar-benar melihat mana kebutuhan yang benar-benar penting. Sampai-sampai kepengen beli makanan yang sedang viral dengan harga 20ribu, ane mikir seribu kali. Ane pernah merasa bersalah hanya gara-gara kebeblasan beli jajanan, karena nominalnya bisa buat makan kenyang. Jika di bandingkan dulu, masalah jajan dan makan tidak perlu mikir dua kali. Mau tak mau sekarang harus benar-benar memilah mana yang menjadi kebutuhan, dan mana yang hanya keinginan. Jadi uang ane saat ini terpakai untuk hal-hal yang memang butuh.

Baca Lainnya: Restoran Jepang Ini Menemukan Cara Makan Dengan Tetap Menggunakan Masker


Selama ini ane termasuk orang yang rajin menabung, hanya saja dengan nominal kecil yang tak pasti. Ane nabung cuma dari sisa-sisa uang pendapatan bulanan, pas akhir bulan cek uang sisa berapa sebagian kecilnya baru di tabung. Dan hasilnya tabungan ane tidak seberapa banyak, jika harus hidup sepenuhnya dengan uang tabungan mungkin ane hanya bisa hidup sampai tiga bulan saja, itu pun juga harus irit. Saat ini tabungan lebih di peruntukan sebagai dana tambahan pendapatan, jadi dari pendapatan ane sekarang, ketika dirasa kurang sisanya ambil dari tabungan. Tabungan hanya seperti dompet, yang kita simpan di bank, dompet yang selalu kita isi uang tapi jarang digunakan. Pembalajaran yang ane dapat dari tabungan yang ada ternyata tidak bisa di andalkan, membuat ane membuka mata dan mempelajari ini:

Baca Lainnya: Pengalaman Pertama jadi Banci, di Perayaan 17 Agustus


Dari tabungan yang tidak bisa di andalkan, ane membuka mata untuk memulai berinvestasi. Agan-agan pasti sudah gumoh, akhirnya kok ke investasi. Tapi ane sendiri mengalami, tentang betapa bermanfaatnya investasi. Lucunya ane berinvestasi tapi tidak merasakan kalau ane sudah melakukan investasi, karena ane investasi hanya sekedar beli. Jadi ane punya investasi emas, yang satu gram pun tidak ada. Ane belinya dari poin, ataupun uang sisa dari belanja online. Iya ane investasi emas di e-commerce, aneh sekali kan, sangat tidak niat.

Dari investasi tidak di sengaja ini, ane tersadar betapa pentingnya berinvestasi, saat harga emas tembus 1 juta per gram. Ane coba cek berapa kira-kira emas yang ane miliki, ternyata naik 20%. Mata ane benar-benar terbuka, dari pada uang recehan ane di tabung doank, yang akhirnya cuma berkurang di potong biaya admin. Bukannya lebih baik di tabung dalam bentuk investasi, dengan kemungkinan uang ane bisa bertambah dalam waktu tertentu.

Ane sendiri berkeinginan saat keadaan mulai kembali normal, ingin mulai investasi lewat reksadana, atau kalau berani main saham. Kata orang yang pro investasi emas kurang bagus, naiknya lama. Tapi ane tersadar jadi ingin berinvestasi karena emas.