- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Percaya Data COVID-19 dari Pemerintah? Simak Analisis 'Juru Wabah'


TS
Aparatkaskus
Percaya Data COVID-19 dari Pemerintah? Simak Analisis 'Juru Wabah'
jpnn.com, JAKARTA - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Dr Pandu Riono menyebut laporan resmi pemerintah tentang kasus COVID-19 bukan gambaran sesungguhnya.
Dosen senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI itu menegaskan, jumlah kasus COVID-19 di tanah air jauh lebih banyak dari yang diumumkan pemerintah.
"Apa yang dilaporkan resmi layanan kesehatan hanya sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya. Yang diungkap itu hanya di permukaan gunung es," kata Pandu dalam kanal Hersubeno di YouTube, Senin (31/8).
Akademisi yang menyebut dirinya sebagai ‘juru wabah’ itu menambahkan, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang mencapai 170 ribu itu hanya yang terdeteksi oleh sistem. Sementara gap antarwilayah dalam hal jumlah tes CCOVID-19 sangat besar.
"Bayangkan saja testing di Indonesia 40 persennya dilakukan di Jakarta. Masa ada provisi yang jauh lebih banyak penduduknya tetapi testing-nya jauh lebih kecil," tuturnya. ?
Oleh karena itu Pandu menegaskan, jika di provinsi besar itu tidak ada penderita baru COVID-19 bukan berarti kasusnya nihil. Sebab, tidak adanya pertambahan itu disebabkan keterbatasan tes.
Pandu menegaskan, pandemi COVID-19 merupakan masalah serius. Oleh karena itu, penanganannya pun harus serius.
"Ini selalu saya sampaikan berkali kali kepada masyarakat bahwa pandemi ini serius," tegas peraih gelar PhD dari University of California, Los Angeles itu.(esy/jpnn)
Komen TS: provinsi besar yg dimaksud pastinya jateng dan jabar. TS khawatir yg disampaikan si juru wabah benar yaitu fenomena gunung es. Ayo mana nih yg katanya calon kuat presiden, bisa ga perbanyak testing. Idep2 latian menangani wabah nasional.
Dosen senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI itu menegaskan, jumlah kasus COVID-19 di tanah air jauh lebih banyak dari yang diumumkan pemerintah.
"Apa yang dilaporkan resmi layanan kesehatan hanya sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya. Yang diungkap itu hanya di permukaan gunung es," kata Pandu dalam kanal Hersubeno di YouTube, Senin (31/8).
Akademisi yang menyebut dirinya sebagai ‘juru wabah’ itu menambahkan, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang mencapai 170 ribu itu hanya yang terdeteksi oleh sistem. Sementara gap antarwilayah dalam hal jumlah tes CCOVID-19 sangat besar.
"Bayangkan saja testing di Indonesia 40 persennya dilakukan di Jakarta. Masa ada provisi yang jauh lebih banyak penduduknya tetapi testing-nya jauh lebih kecil," tuturnya. ?
Oleh karena itu Pandu menegaskan, jika di provinsi besar itu tidak ada penderita baru COVID-19 bukan berarti kasusnya nihil. Sebab, tidak adanya pertambahan itu disebabkan keterbatasan tes.
Pandu menegaskan, pandemi COVID-19 merupakan masalah serius. Oleh karena itu, penanganannya pun harus serius.
"Ini selalu saya sampaikan berkali kali kepada masyarakat bahwa pandemi ini serius," tegas peraih gelar PhD dari University of California, Los Angeles itu.(esy/jpnn)
Komen TS: provinsi besar yg dimaksud pastinya jateng dan jabar. TS khawatir yg disampaikan si juru wabah benar yaitu fenomena gunung es. Ayo mana nih yg katanya calon kuat presiden, bisa ga perbanyak testing. Idep2 latian menangani wabah nasional.
Diubah oleh Aparatkaskus 01-09-2020 09:34
0
1.2K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan