Tentu tak terbayangkan sebelumnya, kalau kita akan berada dalam situasi seperti saat ini. Saat bangsa kita dan bangsa lain harus hidup dalam kondisi pandemi covid 19. Dan saat new normal ini, kita harus hidup berdampingan dengan covid 19.

Salah satu contoh akibat pandemi covid 19 ini adalah berubahnya cara anak-anak kita mendapat pendidikan. Dulu sebelum ada pandemi covid 19 anak-anak kita belajar di sekolah, sekarang harus belajar dirumah dengan istilah pembelajaran jarak jauh.

Tentu saja hal ini menimbulkan beberapa perubahan dalam hal belajar mengajar anak - anak kita. Anak-anak harus lebih kreatif dan mandiri agar bisa mengikuti proses pembelajaran di dirumah. Harus lebih rajin dan teliti dalam mempelajari buku-buku mereka agar bisa menyerap semua materi tanpa penjelasan dari guru sekolah mereka seperti biasanya.

Tentu saja peran orang tua sangat diperlukan agar proses pembelajaran jarak jauh ini berlangsung sesuai harapan. Dalam hal ini aku ingin mengedepankan peran si Emak ya daripada Bapak, dengan asumsi bapak sibuk kerja atau WFH.


Home visiting anak secara berkelompok bergiliran seminggu sekali, tetap jaga jarak aman.

Kalau dulu ketika anak-anak masih masuk sekolah, emak hanya sebagai pendamping anak dalam proses belajar mereka, maka saai ini emak harus menjadi guru dadakan bagi anak mereka. Mau gak mau. Siap maupun tidak.

Kalau dulu emak hanya sekedar mendampingi anak-anak ketika mereka sedang mengerjakan PR, maka sekarang harus bisa menerangkan dan mengajari anak tentang materi pelajaran mereka.


Tari saman sebagai tugas video tari dari sekolah





Tentu saja situasi ini menimbulkan beberapa perubahan. Misalnya, seperti yang saya alami, saya harus mempelajari materi pelajaran anak saya. Supaya kalau anak bertanya, saya punya gambaran yang bisa dijadikan pedoman dalam membantu anak belajar, tidak asal menjawab bila ada pertanyaan dari anak. Apalagi anak jaman now terkenal kritis karena melek informasi. Lebih-lebih bagi Aura anak saya yang alhamdulilah selalu juara 1, paling apes juara 2.

Saya berusaha membaca dan mempelajari semua materi pelajaran anak, pokoknya serasa saya kembali sekolah lagi. Bedanya kalau dulu masih imut sekarang sudah keriput. 😂

Demi suksesnya proses pembelajaran jarak jauh, sekarang emak harus menjadi guru dadakan bagi anak-anaknya. Agar bisa menjadi guru dadakan yang kompeten, saya harus banyak membaca, menonton program pendidikan di televisi (bukan hanya nonton drakor ya 🤣), mencari informasi di internet, dan sebagainya. Dampak positifnya, saya sekarang tidak gaptek lagi karena jadi bisa search google dan lainnya.Hore.


Ig Aura go_culinary47 karena dia hobi wisata kuliner dan suka membuat kue


Salah satu contoh kreasi Aura roti isi coklat keju dengan resep di youtube

Perubahan juga terjadi pada jadwal mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pekerjaan rutin sebagai emak rumah tangga seperti mencuci, memasak, bersih-bersih rumah dan lainnya., dikerjakan sebelum atau sesudah menjadi guru dadakan.

Kalau dulu ketika anak masih masuk sekolah, pekerjaan rumah tangga bisa dikerjakan pada saat anak masih disekolah. Jadi tugasnya jadi makin berat ya emak? Tetap semangat deh, semua demi keluarga. Ganbatte!

Menjadi guru dadakan tidak menjadi masalah buat saya karena anak saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Pelajaran masih standar bagi saya yang sudah pernah mengenyam pendidikan D3. Masih bisalah saya membantu anak belajar. Tetapi entah nanti kalau sudah duduk di bangku sekolah lanjutan. Pelajaran pasti semakin sulit harus lebih giat belajar nih emak.😣

Harapan saya tentu saja pandemi covid 19 segera hilang dari negeri Indonesia, minimal ya cepat ditemukan vaksinnya. Supaya saya sudah pensiun jadi guru dadakan kala anak saya duduk di bangku sekolah lanjutan.😍


Ig Aura lainnya go_travelling47 walau tidak bisa jalan-jalan sementara ini

Oiya flashback nih, sesungguhnya pendidikan utama anak pun dimulai dari rumah kan? Terlebih oleh emak yang melahirkannya. Bahkan sejak mereka dalam kandungan, kita mendidiknya dengan membacakan Al Qur'an, menyanyikan puji-pujian, kita juga bacakan dongeng tentang moral dan lain sebagainya.

Ketika mereka beranjak balita, emak pun mengajarkan lagu-lagu anak, berjalan, cium tangan, sayang adik kakak dan sebagainya. Bukankah itu juga pendidikan? Bahkan bisa dibilang ini paling penting karena anak masih seperti kertas putih yang bebas kita gambari dengan warna kasih sayang orang tua.

Jadi pembelajaran jarak jauh sekarang adalah perpanjangan pendidikan anak oleh kita yang seyogyanya kita sambut dengan bahagia dan semangat. Kita bisa juga loh berkreasi menciptakan pengajaran menyenangkan bagi anak, sesuai bidang yang kita kuasai. Misal kita hobi membuat kue, masa sekarang bisa untuk mengajarkannya pada mereka. Itu yang aku lakukan. Emak hobi membaca menulis? Nah ajak anak menuju kesana juga bisa. Misalnya belajar menulis cerita sederhana jika anak suka melakukannya. Banyak jalan menuju Roma, begitu kata pepatah. Banyak keahlian bisa kita ajarkan ke anak, selagi menunggu corona pergi.

Pokoknya kreatifitas ilmu sebagai guru dadakan yang sebenarnya sangat kompeten ini (terbukti bisa mendidik dari anak masih di kandungan) bisa dimodifikasi ya. Kita emak milennial wajib berbesar hati. Jangan malah stress dan jadi mudah marah.😊 Namanya juga anak-anak. Yeah, semangat ya emak! Jawab tantangan jaman dengan tetap update pengetahuan cantik dan makin sabar. 😊

Dampak dari makin dalamnya emak terlibat dalam pendidikan anak adalah makin dekatnya hubungan orang tua dan anak, makin bertambah kepandaian emak juga, karena membagi ilmu itu berkah dan menguatkan pemahaman ilmu itu sendiri, serta makin tinggi rasa saling sayang dan mengerti juga dampak baik lainnya. Meskipun begitu, makin banyak tanggungjawab berarti juga makin padat jadwal harian emak. Semua bisa dirundingkan dan diatasi kok. Misalnya melibatkan anak dan suami untuk membantu pekerjaan rumah. Semangat!

Jadi bisa dikatakan pandemi ini adalah sebuah titik balikpendidikan.

Simak kutipan keren dari sumber kompas.com berikut :


 

🍔🍔🍔