Padahal baru setengah tahun saya menikmati fasilitas sebagai seorang karyawan tetap di salah satu perusahaan konstruksi jalan di Banjarnegara, setelah sebelumnya hanya menjadi karyawan kontrak selama 4 tahun. Saya kira setelah dipromosikan menjadi karyawan tetap penghasilan saya akan semakin stabil dan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anak dan istri saya, namun kondisinya justru terbalik. Semua ini akibat dari pandemi covid-19 yang datang tanpa diduga, pandemi ini benar-benar memberikan dampak luar biasa bagi saya dan perusahaan tempat saya bekerja. Saya dan semua teman-teman proyek di rumahkan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Perusahaan tempat saya bekerja adalah perusahaan konstruksi jalan yang bekerja sama dengan bendaharawan pemerintah untuk mengerjakan proyek pelebaran atau pembuatan jalan menggunakan dana ABPN/APBD. Bekerja sama dengan bendaharawan pemerintah yang saya maksud disini adalah melalui proses lelang. 

Tidak hanya pemerintahan pusat saja yang mengalihkan anggarannya, pemerintah provinsi, pemerintah daerah bahkan kepala desa saja mengalokasikan anggarannya untuk membantu mereka yang terkena dampak covid--19. Tujuan pemerintah memang baik yaitu untuk menyetabilkan kondisi ekonomi rakyat Indonesia. Dan saya juga berterimakasih kepada pemerintah karena telah memperdulikan kondisi ekonomi rakyat kecil seperti saya.

Namun disisi lain, saya juga ingin kembali bekerja seperti dulu lagi, pemerintah kembali menganggarkan dana APBN atau APBD untuk pembangunan infrastruktur jalan dan saya bisa kembali bekerja menangani proyek pembangunan jalan. Di tahun ini perusahaan tempat saya bekerja tidak mendapatkan proyek satupun, tapi semoga saja di tahun depan pemerintah kembali membuka lelang, dan perusahaan saya bisa kembali aktif mengerjakan proyek konstruksi jalan lagi.

sumber : dokumentasi pribadi

Satu pandemi dengan sejuta adaptasi memang benar adanya, jika ditanya perubahan apa yang saya alami sebagai dampak dari pandemi ini yang pertama saya jawab adalah perubahaan pada pekerjaan saya, dulu saya sudah berstatus sebagai karyawan tetap setelah melalui 4 tahun perjuangan sebagai karyawan kontrak. Namun gara-gara pandemi ini saya harus kehilangan pekerjaan tetap yang baru saya nikmati selama setengah tahun dan sekarang saya menjadi pekerja serabutan di pasar dengan penghasilan Rp 30.000 per hari. 

Pandemi ini benar-benar mengajarkan satu hal kepada saya, di dunia ini tidak ada yang abadi. Kita tidak pernah bisa memprediksi kapan wabah akan datang, kapan kita akan kehilangan pekerjaan. Saat ini kita masih beruntung karena ditengah wabah seperti ini, pemerintah masih mampu menyokong rakyatnya. Tapi kita tidak tahu kedepannya jika ada wabah seperti ini lagi, apakah pemerintah masih bisa melakukan hal yang sama. Oleh karena itu persiapkanlah, kita belajar dari pandemi covid-19 saat ini, kita belajar bagaimana caranya melakukan perencanaan keuangan untuk kondisi darurat seperti ini. Saya pun mengambil hikmah yang sama. Semoga kita bisa tumbuh menjadi bangsa yang selalu mengambil hikmah dibalik musibah untuk dijadikan pelajaran berharga kedepannya.

sumber : opini dan pengalaman pribadi