Mall di Balikpapan merupakan salah satu tujuan utama hiburan warga di kota Balikpapan.
Biasanya saat tanggal merah atau sabtu minggu mall-mall di Balikpapan sangat ramai di kunjungi oleh warga Balikpapan.
Bahkan warga di luar kota Balikpapan pun berduyun-duyun datang menggunakan bis antar kota pun sering terlihat mengunjungi Mall yang ada di Balikpapan.

Namun seiring wabah covid19.
Pemandangan tersebut kini sirna dalam beberapa bulan di awal pandemi covid19.
Pihak mall pun hanya mengizinkan toko-toko tertentu yang bisa beroperasi.
Para toko yang beroperasi hanya membuka khusus layanan take away saja.


Beberapa toko yang pernah ane datangi sering mengeluh betapa omzet mereka turun drastis.
Padahal sebelum pandemi,omzet mereka sangat tinggi terlebih di saat hari libur.
Omzet dari penjualan take away tidaklah sebanyak kondisi normal.
Dimana pengunjung bisa makan di tempat atau bisa memilih barang langsung.

Pihak mall pun membatasi jam operasi.
Yang biasanya buka dari pagi hingga malam hari.
Karena pandemi ini pihak mall hanya beroperasi setengah hari saja.
Itupun protokol kesehatan macam masker dan jaga jarak harus di lakukan.
Setiap pengunjung yg datang wajib di periksa suhu tubuhnya dan mencuci tangannya dengan hand sanitizer sebelum masuk ke dalam mall.

Bagi ane dan mungkin sebagian warga Balikpapan yang biasa menghibur diri dengan refreshing ke mall sedikit merasa ada yang hilang dari rutinitas yang sudah jadi tradisi warga Balikpapan.


Harus di akui memang di kota Balikpapan.
Mall adalah tempat paling terfavorit warga tuk menghibur diri karena mudah dan terjangkau jaraknya terlebih tuk di nikmati kala malam hari.
Menikmati kuliner atau bersantai bersama keluarga di setiap akhir pekan merupakan rutinitas hampir seluruh warga kota ane.
Maklum hiburan bagi warga Balikpapan biasanya orientasinya kuliner dan kuliner.

Dahulu sebelum pandemi covid19.
Kita tak perlu heran melihat restoran dan kedai minuman di mall sangat penuh oleh pengunjung setiap akhir pekannya.
Tak jarang bisa mengantri hingga setengah jam hanya menunggu makanan yang telah kita pesan.
Kondisi tersebut akan semakin ramai dan lama mengantri,apabila di tambah dengan pengunjung dari luar kota yang berkunjung di akhir pekan.
Entah itu dari Samarinda,Tenggarong dan Penajam.


Namun saat pandemi covid19.
Semuanya berubah drastis.
Tak ada lagi pemandangan jejeran bis luar kota terparkir di halaman parkir mall.
Tak ada lagi pemandangan membludaknya mobil-mobil warga di setiap halaman parkir mall.

Bahkan setelah Pemkot Balikpapan di akhir bulan juli memberi kelonggaran aktifitas di mall-mall tidak berdampak signifikan.
Mungkin ada kenaikan jumlah pengunjung,tentu dengan penerapan protokol kesehatan covid19.
Kalaupun makan di tempat maka hanya boleh maksimal empat orang per mejanya.
Isi restoran hanya maksimal limapuluh persen dari yang biasanya.

Karena terbatasi itulah maka berimbas pada tingkat penjualan toko dan restoran di mall-mall belum kembali normal seperti sedia kala.
Masyarakat masih belum terlalu antusias tuk ke mall.
Mungkin ada rasa khawatir terlebih kota Balikpapan dalam dua bulan ini mengalami lonjakan positip covid19.
Namun apabila ke depannya,vaksin covid19 di terapkan dan di suntikkan secara massal.
Balikpapan akan kembali menggeliat perekonomiannya terutama mall-mall di Balikpapan akan kembali ramai ke depannya.
Karena Mall akan selalu menjadi sarana hiburan bagi warga Balikpapan dan wilayah sekitarnya.
Mall adalah bagian gaya hidup masyarakat Balikpapan sedari ane kecil hingga sedewasa sekarang.
Kali ini ane dan banyak warga Balikpapan menahan diri dan patuh dengan segala protokol kesehatan covid19.
Hingga badai covid19 ini berlalu.