Dipikir-pikir, udah lama juga ane gak bikin thread. Selain lagi menikmati euforia anak yang mau kuliah, jujur, ane lagi mengalami penurunan mood, nih, GanSis. Bawaannya pingin leyeh-leyeh, nonton film/drama, main game, atau sekadar kumpul-kumpul dengan keluarga.

Tanpa terasa, pandemi corona merebak sudah lebih dari enam bulan. Seiring berjalannya waktu, mau tidak mau kita dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan. Dari mulai menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru di era "New Normal"sampai dengan menciptakan berbagai inovasi demi bisa sekadar mempertahankan hidup.

Tidak ada yang tidak terkena dampak dari pandemi ini. Semua merasakan perubahan yang amat drastis bila dibandingkan dengan masa sebelumnya. Dari menurunnya tingkat pendapatan, terbatasnya ruang gerak, matinya beberapa sektor bisnis, sampai dengan dilema di dunia pendidikan.

Salah satu usaha pemerintah dalam mencegah penularan virus covid 19 adalah dengan membatasi ruang gerak masyarakat. Kalau dulu orang bisa bergaul dengan leluasa, duduk bersama, bicara berdekatan, kongkow-kongkow tanpa batas, kini semua itu dilarang untuk dilakukan. Pemberlakuan work from home dan study from home menjadi pilihan yang wajib diambil. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka, selama pandemi ini, semua dilakukan secara daring. Kita diharuskan untuk menjaga jarak minimal satu meter, lebih banyak tinggal di rumah, dan tidak boleh melakukan kegiatan yang mengundang massa atau yang bakal menimbulkan kerumunan.

Apabila seseorang dengan terpaksa harus keluar rumah pun, ada beberapa protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan. Seperti memakai masker atau face shield, rajin mencuci tangan atau mensterilkan dengan hand sanitizer, tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, dan menghindari kerumunan. Hal ini amat jauh berbeda dengan masa sebelum pandemi yang mana semua boleh melakukan apa saja tanpa batas dan tanpa merisaukan bahaya apapun.

Pagi ini, ane dapat informasi baru. Menurut penuturan seorang teman, kota Depok kini membatasi ruang gerak penduduknya demi mencegahnya penyebaran corona di daerah tersebut. Keputusan ini diambil oleh pemerintah setempat dikarenakan beberapa daerah di propinsi Jawa Barat kini kembali menjadi zona merah penyebaran virus covid 19.

Seperti yang tertulis di beranda Instagram @depok24jam, mulai hari ini (Senin, 31 Agustus 2020) Depok akan memberlakukan jam malam. Gugus tugas percepatan penanganan covid 19 kota Depok mengeluarkan surat edaran seperti terlampir:

Hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan masyarakat seperti cafe, pasar swalayan, mini market dan sebagainya diharuskan tutup pada pukul 18:00. Padahal sebelum ada pandemi, mereka beroperasi sampai larut malam atau mejelang dini hari. Aktivitas warga dibatasi hingga pukul 20:00, sedang sebelumnya, wilayah ini hampir tidak pernah sepi dengan kegiatan. Pengecualian diberikan kepada mereka yang memberikan pelayanan jasa antar, diberikan toleransi sampai dengan pukul 21:00.

K.H. Mohammad Idris selaku walikota Depok berharap, dengan diberlakukannya jam malam ini, warga semakin mengurangi kegiatan di luar rumah. Dan semua ini bisa memperhambat penyebaran virus corona.

Dirilisnya berita ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Komentar beberapa warganet yang ane baca di Instagram @depok24jamsempat menyinggung dampak yang akan terjadi bila kebijakan ini dilaksanakan.


Sumber: instagram depok24jam

Memang, apa yang disampaikan warganet ada benarnya juga. Pedagang yang lapaknya buka di waktu malam-lah yang paling terkena dampaknya. Bila jam malam ini diberlakukan, usaha mereka akan mati dan ini akan berakibat tidak adanya pendapatan. Sementara di sisi lain, kebutuhan hidup harus tetap dibayar.

Lalu, bagaimana dengan orang yang bekerja shift? Bagaimana nasib mereka saat pulang malam? Apakah mereka bisa kembali ke rumah dengan keadaan aman? Sebab biasanya, daerah sepi itu identik dengan tindak kejahatan. Apakah pemerintah kota Depok sudah mempertimbangkan masalah ini juga?

Menurut pendapat ane pribadi, hendaknya pemerintah memikirkan pula hal tersebut. Perlu dipelajari situasi dan kondisinya dan perlu diadakan kajian agar usaha pemutusan mata rantai penyebaran covid bisa terlaksana tanpa ada pihak-pihak yang mungkin dirugikan.

So, GanSis, di mana pun kalian berada, mari saling membahu demi menciptakan lingkungan yang sehat dan damai. Kalian ingin wabah ini cepat berlalu dan bisa segera bebas beraktifitas seperti sedia kala, 'kan? Kalau bukan kita yang melakukan, siapa lagi?

Nah, GanSis, sekian dulu sedikit ulasan dari ane mengenai beberapa adaptasi yang wajib dilakukan selama pandemi. Harapan ane, semoga ada hikmah yang bisa diambil dari secuil informasi yang ane tulis barusan.

Ane enggak pernah bosan mengajak GanSis untuk selalu menjaga kesehatan, berpikir positif, dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Jangan lelah berdoa dan berharap agar pandemi ini segera berlalu.

Jangan lupa berikan cendol, memberikan rate, serta komentar di kolom yang sudah disediakan. Mari kita berdiskusi dengan santun. 😊

Akhir kata, terima kasih untuk kalian yang berkenan membaca. Semoga thread ane ini bisa lolos review. Aamiin.

Belajar Bersama Bisa dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuuh.