- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
2 Profesi Anti-mainstream di Era Pandemi


TS
brunofernandes
2 Profesi Anti-mainstream di Era Pandemi

Kita semua mungkin gak ada yang menyangka, akan hidup di era di mana pandemi corona menyerang kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Baca sejarah flu spanyol aja udah ngeri. Ini kurang lebih situasinya mirip-mirip dengan flu yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu.
Flu makin gak bisa dianggap remeh. Dari flu spanyol, flu babi, flu burung, dan kini 'flu' corona. Meski tak ada yang menyebutnya flu corona sih.
Tapi manusia adalah makhluk maha sempurna yang dapat beradaptasi apapun situasi dan kondisinya. Dan gue memprediksi, akan ada profesi anti-mainstream terkait virus corona. Di antaranya adalah:
1. Biro Jasa Bantuan Sosial (Bansos)
/ Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Pemerintah kita tak tinggal diam melihat penderitaan warganya. Beberapa bantuan pun disalurkan. Seperti Kartu Prakerja, Bantuan UMKM, Bantuan untuk Pekerja dengan gaji di bawah 5 juta melalui BPJS Ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.
Gue kutip dari portal okezone.com, pemerintah menganggarkan Rp 70.6 triliun untuk bantuan sosial untuk masyarakat kita. Angka yang cukup besar.

Sumber: liputan6.com
Masalahanya, semua bantuan inipun harus melalui prosedur dan mekanisme masing-masing. Tak semua masyarakat kita paham. Apalagi sudah menjadi rahasia umum, bahwa birokrasi kita ribet dan berbelit-belit. Gue pribadi cuma mau upgrade Link Aja saja luar biasa susahnya. Upload KTP gagal terus. Masa iya gue upload KTP orang lain? Padahal upgrade platform lain (GoPay dan OVO) fine-fine saja.
Nah, saling membutuhkan, gue prediksi nih, akan ada orang yang bersedia membantu. Misal untuk Program Kartu Prakerja, bantu mulai dari mendaftarkan di website Prakerja, termasuk membuatkan email bagi mereka yang email saja gak punya, upload dokumen yang diminta (KTP, Selfie dengan KTP), juga nomor hp yang terkoneksi dengan platform ePayment (Gopay/OVO/Link Aja). Bahkan hingga bantu ikut pelatihan dan ikut webinar. Pokoknya sampai berhasil mendapatkan sertifikat sebagai persyaratan mendapatkan insetif.
Imbalannya apa? Ada yang sukarela, ada yang seikhlasnya yang dibantu terserah mau ngasih berapa. Dan mungkin ada juga yang sudah menerapkan tarif di awal, misal 50:50, atau insentif pertama dari 4 kali insentif jadi bagian si biro jasa ini.
Bagaimanapun, si biro jasa ini kan modal waktu, tenaga dan juga paket data. Tapi di lain sisi, mengambil keuntungan dari mereka yang membutuhkan ya gak etis. Menurut gue sih, membantu sah-sah saja. Tapi dengan sengaja pasang tarif ya janganlah.
2. Penitipan Anak Sekolah
Hingga saat ini, mayoritas sekolah masih tutup dan kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah masing-masing.
Data dari kompas.comsekolah tatap muka hanya diperkenankan untuk yang areanya masuk kategori zona hijau. Untuk zona lain tentu saja masih belajar dengan sistem online jarak jauh.
Masalahnya, sebagian orang tua sudah harus bekerja di luar rumah. Ada yang kedua orangtuanya harus bekerja di luar rumah. Terus, anak sekolah di rumah sama siapa?
Nah, karena kegiatan belajar tatap muka entah kapan akan dilakukan, gue memprediksi akan ada jasa penitipan anak. Yang mana, kalau perlu sekalian menyediakan wifi. Kalau perlu se-hp-nya disediakan. Menyediakan makan siang atau cemilan. Dan ada yang bertugas membantu mendampingi anak-anak ini belajar juga.

Sumber: infopublik.id
Menurut gue ini sah-sah saja dilakukan. Sama-sama membutuhkan. Asal jangan money oriented saja. Prinsipnya azas saling tolong-menolong.
Tapi karena yang dititipin juga modal waktu, tenaga, paket data, makanan, bahkan mungkin hp juga, yang nitipin juga harus tahu diri. Memberi sekedar terimakasih gue rasa tak masalah.
Mungkin itu 2 profesi yang akan hadir di era pandemi ini. Atau diam-diam sudah ada? Wah, boleh lah info gue di kolom komentar.
Semoga thread ini bermanfaat.
Diubah oleh bram_zefano 31-08-2020 21:07
0
302
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan