Kaskus

News

pmmummkolomayanAvatar border
TS
pmmummkolomayan
Peduli Kesenian di masa Pandemi, Mahasiswa UMM Sasar Paguyuban Andalan Desa Kolomayan

     

Ditengah pandemi virus COVID-19, tidak menghalangi Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) untuk melakukan kegiatannya guna mensukseskan programnya desa yang bebas akan Covid-19. Kamis, 13 Agustus 2020 tepatnya di desa Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar kami melakukan kunjungan ke Paguyuban andalan desa ini , yakni Paguyuban Kesenian Kuda Kepang,  Kesenian kuda kepang atau biasa disebut sebagai jaranan merupakankesenian yang berasal dari Jawa. Kesenian jaranan mulai muncul sejak abad ke
10 Hijriah. Tepatnya pada tahun 1041 atau bersamaan dengan kerajaan

Kahuripan dibagi menjadi 2 yaitu bagian timur Kerajaan Jenggala dengan ibu

kota Kahuripan dan sebelah Barat Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan Ibu kota

Dhahapura.

Awal mula terbentuknya paguyuban Satrio Putro Gendali Mudo ini

awalnya bermula dari ajang festival desa yang diadakan di desa kolomayan

sendiri, terfikir karena banyaknya antusias dari muda mudi desa Sugeng

Chrisdyantoro selaku pimpinan dari paguyuban kesenian jaranan ini

mengusulkan untuk dibentuknya sebuah paguyuban dengan berbekal antusias

dan bermula dari adanya festifal desa maka terbentuklah paguyuban atau

sanggar seni jaranan di desa kolomayan ini sendiri.

Pak Sugeng menambahkan bahwasanya paguyuban ini bukan hanya mewadahi

muda mudi dari kalangan desa kolomayan sendiri, namun beliau

mengungkapkan bahwasanya di paguyuban kesenian jaranan miliknya juga

menerima orang luar baik dari desa lain bahkan luar kota.

Kelompok 03 PMM UMM juga memberikan edukasi tentang adanya kesenian

jaranan ini ke masyarakat luas dengan harapan menjaga kesenian tersebut

tetap ada dan masih dapat dinikmati secara berkala.

Zaqina Erin selaku koordinator pada kegiatan peduli kesenian desa ini

mengungkapkan pihaknya ingin mengenalkan kesenian jaranan ini dan

menyebarkan informasi tentang adanya paguyuban seni jaranan di desa

kolomayan untuk menjaga dan melestarikan kesenian daerah. Karena, sudah seharusnya kita sebagai generasi muda berperan sebagai penerus bangsa yang harus melestarikan budaya yang ada dan ikut berpartisipasi untuk senantiasa menjaganya. 


Pihaknya juga memberikan sedikit bantuan berupa paket new normal yang berisi masker, handsanitizer, dan brosur untuk

penunjang performa dari pementasan kesenian jaranan ini agar kiranya dalam

persiapan dan pementasanya dapat menerapkan standart protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dalam aktivitas sehari-hari sebagai upaya perlindungan diri dari Covid-19. 

Sementara itu, Beti Istanti Suwandayani M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) PMM UMM Bhaktimu Negeri sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa bimbingannya atas program kerja terbarunya. Diharapkan dari kunjungan tersebut dapat melestarikan dan membangkitkan kembali agar generasi muda tidak melupakan peninggalan nenek moyang . Beliau selalu memberikan arahan dan himbauan untuk selalu memperhatikan protocol kesehatan untuk beraktivitas kembali serta dapat menyesuaikan kehidupan dengan adanya covid-19 agar dapat membantu memutus penyebaran virus covid-19.

0
142
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan