baikokeAvatar border
TS
baikoke
Pengrajin Ini Ingin Buat Kampung Halamannya di Korea seperti Cremona Italia



Kim Sin-seok adalah seorang pengrajin yang berspesialisasi dalam membuat dan memperbaiki instrumen senar yang memiliki leher dan kotak suara seperti gitar dan biola. Dia mempelajari teknik kerajinan tersebut di Italia tepatnya di Cremona, bersama seorang maestro kelas dunia. Kembali ke Korea pada akhir 2014, Kim telah membuat alat musik dawai buatan tangan di studionya Shema String, yang terletak di Seocho-dong, Seoul selatan.

Kim masuk perguruan tinggi pada usia 35 tahun. Sebelum memulai studinya, Kim bekerja di berbagai bidang mode hingga desain interior dan bisnis yang berhubungan dengan musik dengan harapan dapat membangun pengalaman yang beragam. Bakat musik Kim berasal dari ayahnya yang seorang tukang kayu yang pandai memainkan janggo (alat musik perkusi Korea). Meskipun mengambil jurusan biola di perguruan tinggi, Kim mendapati dirinya lebih tertarik membuat instrumen, daripada memainkannya.



Awal mula ketertarikannya kepada pembuatan instrumen adalah saat belajar teknik di bengkel alat musik gesek yang terletak di Gwangju. Tugas itulah yang membuatnya memutuskan untuk belajar di luar negeri di Italia, negara asal alat musik gesek. Bagi Kim, perjalanan ke Italia merupakan sebuah tantang dimana dia akan melihat apakah pekerjaan membuat instrumen senar cocok dirinya.

Kim menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar, hanya tidur antara empat dan enam jam setiap hari. Jadwalnya yang padatdia tidak punya waktu untuk melakukan perjalanan di dalam negeri meskipun tinggal di Italia selama lima tahun. Dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang membuatnya jauh dari orang-orang yang dicintainya, istri dan dua anaknya yang masih kecil - yang tetap tinggal di Korea. Upaya tak kenal lelah Kim membuahkan hasil saat ia bertemu dua master yang paling berpengaruh di Cremona. Dua orang itu adalah Daniel Scolari, yang merupakan seorang guru di sekolah tersebut, dan Marco Nolli yang mengelola sebuah studio pembuatan instrumen.


Sumber: koreajoongangdaily  



Kim menyelesaikan semua kursus dan menyerahkan kontrabas sebagai proyek kelulusannya. Dia adalah siswa Asia pertama yang mengerjakan kontrabas dalam sejarah sekolah. Dia kembali ke rumah pada akhir 2014. Setibanya di Korea, Kim membuka studio di Seocho-dong dan telah membuat biola buatan tangan juga membina calon luthier. Dari berbagai proyeknya, Kim paling tertarik untuk memodernisasi alat musik tradisional Korea dan mendirikan desa di Korea yang mirip dengan Cremona.

“Tujuan akhir saya adalah membuat desa yang merupakan jawaban Korea untuk Cremona Italia, di mana seluruh desa berdedikasi untuk membuat instrumen senar,” kata luthier Kim Sin-seok. Sejarah musik klasik di Korea relatif lebih pendek dibandingkan dengan negara lain. Tapi bagi Kim, keterampilan luthiers Korea tidak ada duanya. Para luthier Korea telah meraih penghargaan internasional dalam beberapa tahun terakhir.


Sumber: koreajoongangdaily
UriNamiAvatar border
UriNami memberi reputasi
1
232
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan