Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

baikokeAvatar border
TS
baikoke
Pulau Jeju Memang Indah, tapi Menyimpan Misteri, Ada yang Tahu?



Pulau Jeju dikenal dengan keindahannya dan tempat romnatis juga menarik untuk dikinjungi. Bahkan ada yang bilang, Pulai Jeju adalah Hawai-nya Asia. Pulau ini juga layakmya negara di dalam negara. Kok bisa? Korea Selatan memiliki sembilan provinsi dengan Jeju salah satunya. Jeju yang mana merupakan pulai terbesar di Korea ini, memiliki sistem pemetinytahan sendiri. Bahkan sepengetahuan ane, untuk ke pulau Jeju, Gan/Sis nggak perlu Visa loh. Tapi harus langsung melakukan penerbangan Indonesia - Jeju ya. Gan/Sis bisa tinggal di sana selama satu bulan tanpa Visa! Tak heran jika pulau ini mampu memikat banyak wisatawan untuk berkunjung. Tapi, apakah Gan/Sis tahu, jika Pulau Jeju juga menyimpan misteri dan kisah kelam? Di sini Ane ingin cerita sedikit beberapa misteri yang ada di Pulau Jeju. Penasaran?

1. Pembantaian

Pembantaian menjadi sejarah paling kejam di Jeju. Sebelum Perang Korea (1950) pecah, di tahun 2948 dan 1949 Pemerintah Korea menumpas pemberontakan komunis di Pulau Jeju. Pemberontakan itu terjadi pada  3 April 1948. Sebelas kantor polisi diserang, dimutilasi dan pusat-pusat pemungutan suara dibakar. Untuk mengatasi pemberontakan itu, pasukan dikirim sehingga muncul konflik di antara dua kubu. Akibat dari konflik ini banyak korban berguguran termasuk wanita dan anak-anak. Konflik tersebut disertai pembataian massal penduduk Jeju. Desa-desa dibakar, kaum kiri disiksa untuk mendapatkan informasi.

2. Pulau Kriminal atau Buangan

Pualu Jeju pernah disebut sebagai Pulau Kriminal. Ini karena Jeju sempat dijadikan sebagai tempat pembuangan narapida di Dinasti Joseon (tahun 1392-1910). Jeju dianggap sebagai tempat terpencil yang cocok dijadikan tempat pengasingan. Kebijakan tersebut berlangsung hingga abad ke-19. Akibat dari kebijakan ini,  orang daratan Korea melakukan diskriminasi terhadap penduduk Pulau Jeju. Pada jaman dulu, penduduk Jeju yang miskin biasanya berlayar ke Jepang untuk mencari nafkah. Mereka netap di Negeri Sakura setelah menjadi pendatang gelap. Usai pembantaian Jeju, banyak masyarakat yang juga melarikan diri ke Jepang. Mereka yang kemudian menjadi penduduk tetap disebut dengan Zainichi Korea.

3. Mul Gwishin

Ada satu kepercayaan tentang roh atau hantu di Pulau Jeju. Mul Gwishin dikenal sebagai hantu air. Dikisahkan hantu ini merupakan roh dari seseorang yang tenggelam karena kesialan atau bunuh diri. Mul Gwishin dikenali dengan kulit pucat dan selalu basah. Biasanya mereka berada di dalam air dan menyeret orang yang tidak waspada. Di Jeju, Mul Gwishin bisa ditemukan di mana saja. Ini sebabnya ada yang bilang jangan terlalu delat dengan laut saat malam hari di Pulau Jeju.

4. Jeju Chilmeoridang Yeongdeunggut

Jeju Chilmeoridang Yeongdeunggut merupakan sebuah perayaan yang digelar setiap awal tahun baru. Masyarakat Jeju khususnya di daerah Gwideok, Geumnyeong, dan Aewol akan memasang  tonggak sebanyak 12 buah dengan bentuk kepala kuda dan kain sutra berwarna-warni untuk menghibur dewi Yeongdeung. Upacara ini dipimpin oleh seorang dukun. Sayangnya, perayaan ini sudah jarang karena dukun yang memimpin sulit ditemukan.


Sumber: 1,2,3
pilotugal2an541Avatar border
pilotugal2an541 memberi reputasi
1
1.8K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan