- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
Tips Bertahan Hidup Di Tengah Pandemi!
TS
ummusaliha
Tips Bertahan Hidup Di Tengah Pandemi!
Berdampingan dengan covid di kampung
Sektor kehidupan semakin tidak jelas rasanya sejak covid datang ke tanah air. Selain dunia medis yang terguncang dengan banyaknya pasien covid, dunia pendidikan tak kalah terkena imbasnya. Ekonomi yang notabene penopang hidup rakyat, ikut terseret juga dalam kemerosotan. Banyak perusahaan melakukan PHK pada karyawannya, hal tersebut tentu saja menciptakan jumlah pengangguran yang tidak sedikit.
Seperti dikutip dari Kompas.com :
Jika sebelum datangnya covid usaha online menjadi trendy bagi masyarakat, di saat seperti sekarang mereka pun terkena dampak sepinya pembeli. Setelah tidak memiliki pekerjaan, pastinya kalian bingung mau melakukan apa, mau tidak mau secepatnya kalian harus segera beradaptasi dengan keadaan. Bagaimana caranya untuk tetap bisa bertahan hidup sampai memiliki pekerjaan kembali
Lalu, apakah kita harus diam dan berpangku tangan, sampai pemerintah bisa memberikan lapangan kerja kembali? Bagaimanakah supaya kita bertahan ditengah ketidak pastian kondisi sekarang? Berikut beberapa hal yang mungkin bisa kalian lakukan untuk bertahan hidup ditengah pandemi :
Menerima pekerjaan apapun
Ikhlas menerima pekerjaan apapun ketika sulit adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Turunkan gengsi demi bertahan hidup, apalagi untuk yang sudah berkeluarga. Jika kalian masih bertahan di kota, cari pekerjaan lain untuk tambahan misalnya ngojek. Jika sudah tidak mampu bertahan, pulanglah ke kampung. Karena sesusah-susahnya di kampung, jika dekat keluarga kalian akan merasa tenang. Selain itu di kampung juga kalian bisa bekerja di kebun ataupun sawah. Apalagi jika sebentar lagi memasuki musim panen, kalian bisa mengambil pekerjaan tambahan menjadi kuli panggul padi.
Berkebun
Jika kalian hidup di kampung dan mempunyai lahan yang cukup, walaupun sedikit manfaatkan saja untuk menanam apapun yang bisa ditanam. Setidaknya jika tidak bisa dijual, maka bisa untuk dijadikan bahan makanan. Di kampung, kebutuhan sayuran masih cukup tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, sayuran murah berkualitas masih bisa kalian dapatkan di warung. Atau tidak akan ada yang berkeliling menjajakan dagangannya.
Pisang masih cukup populer eksistensinya ditengah covid. Mereka yang punya pohon pisang bisa dibilang cukup beruntung, terjual seharga 4.000/kg saja jika di kalikan 10kg. Sudah lumayan untuk makan sekeluarga.
Membuat kolam ikan
Keberuntungan hidup di kampung, apalagi yang punya lahan dan cocok dengan sumber air. Kalian bisa membuat kolam kecil, cari ikan apa yang paling cocok di daerah kalian yang pertumbuhannya cukup cepat dalam 2-3 bulan untuk siap konsumsi. Kalau di daerah ane sih, ikan mujair ya dalam 3 bulan saja sudah cukup untuk dipanen. Seperti ane katakan diatas, walau tidak bisa dijadikan bisnis setidaknya bisa untuk lauk pauk bersantap.
Berjualan minim modal
Ilustrasi SukabumiUpdate
Jika tidak punya lahan untuk bercocok tanam dan memiliki kolam. Kalian bisa memanfaatkan uang yang ada di saku untuk berjualan dengan modal yang minim, berjualan cilok misalnya. Karena tidak perlu modal yang banyak untuk mengolah tepung kanji menjadi sebulat cilok lezat beserta bumbunya.
Di sini selama covid ane lihat banyak sekali orang yang mendadak jualan, seperti cilok, seblak, banyak lagi deh. Kebetulan rumah ane di depan jalan raya, jika sebelum covid tukang cilok hanya ada 2-3 gerobak yang lewat. Setelah covid sehari bisa ada 10-15 gerobak cilok yang ikut nongkrong.
Lakukan apapun selagi bisa selama itu dengan cara yang baik dan halal. Walau tidak semua berhasil kita coba hadapi dan lakukan, setidaknya kita sudah berusaha. Jangan lupa tetap bersyukur dengan keadaan apapun selama covid ini, bisa jadi diluar sana banyak orang yang lebih tidak beruntung dari kita.
Yah dampak covid-19 ini memang cukup membuat kehidupan morat marit. Banyaknya kasus perceraian yang meningkat seperti yang terjadi di Ciamis Jawa Barat, sebanyak 4000 gugatan cerai telah masuk ke PA Ciamis Selengkapnya Baca Disini. Cukup membuat miris semua pihak, entah alasan dampak ekonomi yang merosot atau apapun itu. Seharusnya di saat seperti ini kita semua bersatu, bukan hanya pasangan yang saling mendukung. Namun, sesama manusia juga harusnya saling merangkul, bersatu melawan musuh yang tak terlihat.
Belum lagi grafik ibu hamil juga tak kalah naik selama PSBB. Kehidupan baru harus siap disambut dengan suka cita ditengah duka cita yang dirasakan hampir semua orang saat ini. Tetap jaga kesehatan dan kewarasan, jangan sampai sistem imunitas tubuh kita memberi celah untuk virus masuk. Kuncinya tetap bersyukur, jangan setress, bawa santai saja apapun yang sedang dipikirkan. Semoga semua kembali normal seperti sediakala.
Sektor kehidupan semakin tidak jelas rasanya sejak covid datang ke tanah air. Selain dunia medis yang terguncang dengan banyaknya pasien covid, dunia pendidikan tak kalah terkena imbasnya. Ekonomi yang notabene penopang hidup rakyat, ikut terseret juga dalam kemerosotan. Banyak perusahaan melakukan PHK pada karyawannya, hal tersebut tentu saja menciptakan jumlah pengangguran yang tidak sedikit.
Seperti dikutip dari Kompas.com :
Quote:
Jika sebelum datangnya covid usaha online menjadi trendy bagi masyarakat, di saat seperti sekarang mereka pun terkena dampak sepinya pembeli. Setelah tidak memiliki pekerjaan, pastinya kalian bingung mau melakukan apa, mau tidak mau secepatnya kalian harus segera beradaptasi dengan keadaan. Bagaimana caranya untuk tetap bisa bertahan hidup sampai memiliki pekerjaan kembali
Lalu, apakah kita harus diam dan berpangku tangan, sampai pemerintah bisa memberikan lapangan kerja kembali? Bagaimanakah supaya kita bertahan ditengah ketidak pastian kondisi sekarang? Berikut beberapa hal yang mungkin bisa kalian lakukan untuk bertahan hidup ditengah pandemi :
Menerima pekerjaan apapun
Ikhlas menerima pekerjaan apapun ketika sulit adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Turunkan gengsi demi bertahan hidup, apalagi untuk yang sudah berkeluarga. Jika kalian masih bertahan di kota, cari pekerjaan lain untuk tambahan misalnya ngojek. Jika sudah tidak mampu bertahan, pulanglah ke kampung. Karena sesusah-susahnya di kampung, jika dekat keluarga kalian akan merasa tenang. Selain itu di kampung juga kalian bisa bekerja di kebun ataupun sawah. Apalagi jika sebentar lagi memasuki musim panen, kalian bisa mengambil pekerjaan tambahan menjadi kuli panggul padi.
Berkebun
Jika kalian hidup di kampung dan mempunyai lahan yang cukup, walaupun sedikit manfaatkan saja untuk menanam apapun yang bisa ditanam. Setidaknya jika tidak bisa dijual, maka bisa untuk dijadikan bahan makanan. Di kampung, kebutuhan sayuran masih cukup tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, sayuran murah berkualitas masih bisa kalian dapatkan di warung. Atau tidak akan ada yang berkeliling menjajakan dagangannya.
Pisang masih cukup populer eksistensinya ditengah covid. Mereka yang punya pohon pisang bisa dibilang cukup beruntung, terjual seharga 4.000/kg saja jika di kalikan 10kg. Sudah lumayan untuk makan sekeluarga.
Membuat kolam ikan
Keberuntungan hidup di kampung, apalagi yang punya lahan dan cocok dengan sumber air. Kalian bisa membuat kolam kecil, cari ikan apa yang paling cocok di daerah kalian yang pertumbuhannya cukup cepat dalam 2-3 bulan untuk siap konsumsi. Kalau di daerah ane sih, ikan mujair ya dalam 3 bulan saja sudah cukup untuk dipanen. Seperti ane katakan diatas, walau tidak bisa dijadikan bisnis setidaknya bisa untuk lauk pauk bersantap.
Berjualan minim modal
Ilustrasi SukabumiUpdate
Jika tidak punya lahan untuk bercocok tanam dan memiliki kolam. Kalian bisa memanfaatkan uang yang ada di saku untuk berjualan dengan modal yang minim, berjualan cilok misalnya. Karena tidak perlu modal yang banyak untuk mengolah tepung kanji menjadi sebulat cilok lezat beserta bumbunya.
Di sini selama covid ane lihat banyak sekali orang yang mendadak jualan, seperti cilok, seblak, banyak lagi deh. Kebetulan rumah ane di depan jalan raya, jika sebelum covid tukang cilok hanya ada 2-3 gerobak yang lewat. Setelah covid sehari bisa ada 10-15 gerobak cilok yang ikut nongkrong.
Lakukan apapun selagi bisa selama itu dengan cara yang baik dan halal. Walau tidak semua berhasil kita coba hadapi dan lakukan, setidaknya kita sudah berusaha. Jangan lupa tetap bersyukur dengan keadaan apapun selama covid ini, bisa jadi diluar sana banyak orang yang lebih tidak beruntung dari kita.
Yah dampak covid-19 ini memang cukup membuat kehidupan morat marit. Banyaknya kasus perceraian yang meningkat seperti yang terjadi di Ciamis Jawa Barat, sebanyak 4000 gugatan cerai telah masuk ke PA Ciamis Selengkapnya Baca Disini. Cukup membuat miris semua pihak, entah alasan dampak ekonomi yang merosot atau apapun itu. Seharusnya di saat seperti ini kita semua bersatu, bukan hanya pasangan yang saling mendukung. Namun, sesama manusia juga harusnya saling merangkul, bersatu melawan musuh yang tak terlihat.
Belum lagi grafik ibu hamil juga tak kalah naik selama PSBB. Kehidupan baru harus siap disambut dengan suka cita ditengah duka cita yang dirasakan hampir semua orang saat ini. Tetap jaga kesehatan dan kewarasan, jangan sampai sistem imunitas tubuh kita memberi celah untuk virus masuk. Kuncinya tetap bersyukur, jangan setress, bawa santai saja apapun yang sedang dipikirkan. Semoga semua kembali normal seperti sediakala.
inaroses dan 9 lainnya memberi reputasi
10
687
43
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan