Selama ini hambatan orang dalam istirahat adalah susahnya mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Namun hal itu belum seberapa dibandingkan dengan mereka yang bertugas di luar bumi. Kita masih bisa mengucapkan selamat malam, dan mengharapkan matahari terbenam, kemudian muncul lagi saat matahari terbit. Sekarang pertimbangkan untuk berbaring ketika tidak ada gravitasi. Itulah realitas keseharian astronot yang tinggal dan tidur di luar angkasa. Tapi mereka masih bisa menutup mata!

Mereka Mendapatkan Primed untuk Lepas Landas. Dimulai tiga hingga tujuh hari sebelum lepas landas, para astronot dihadapkan pada "cahaya terang" pada waktu-waktu tertentu sepanjang hari untuk memanipulasi jam biologis mereka agar tetap terjaga pada saat peluncuran.

Mereka memproduksi 24 Jam sehari. Yang benar adalah tanpa matahari terbit dan terbenam untuk memberi tahu Anda jam berapa sekarang. Itulah mengapa saat mereka berada di orbit, mengitari Bumi setiap 90 menit, para astronot sangat bergantung pada cahaya fluorescent yang terang untuk mengatur dan menyetel ulang jam biologis mereka.


Mereka Berolahraga dengan intens. Tidak banyak waktu luang di luar angkasa. Tetapi aktivitas fisik adalah bagian dari rencana perjalanan untuk mengatasi kehilangan tulang dan otot yang timbul karena tinggal di luar angkasa. Di Stasiun Luar Angkasa Internasional, jadwal astronot biasanya mencakup sekitar dua jam latihan sehari.

Mereka Terkadang Tidur Berdiri. Kemungkinannya mereka menerima begitu saja bahwa ketika berbaring, mereka merasakan sesuatu di bawahnya. Untuk pelancong luar angkasa, tidak ada kemewahan seperti itu, jadi mereka sering tidur sambil berdiri.

Mereka Mengikat Apa Saja yang Tidak Ingin Diapungkan. Untuk meniru perasaan tidur di Bumi, banyak astronot tidur di kantong tidur yang ditambatkan ke lantai atau dinding. Mereka juga mungkin tidur dengan terikat di kursi. Tapi ingat bahkan lengan yang bebas perlu diikat supaya tangan tidak melayang-layang saat penjelajah luar angkasa sedang tidur.

Mereka menghalangi cahaya, masker tidur adalah suatu keharusan untuk menghalangi cahaya ketika fajar terjadi setiap satu setengah jam di orbit. Mereka juga menutupi jendela dan menghindari kokpit yang terang dan panas.


Mereka terus belajar, jika mengantuk mengoperasikan pesawat luar angkasa itu berbahaya, maka Anda hanya bisa membayangkan betapa pentingnya astronot untuk beristirahat dengan baik. Namun, rata-rata astronot tidur dua jam lebih sedikit daripada yang mereka lakukan di rumah, dan lebih dari 75 persen astronot melaporkan menggunakan obat tidur. Itulah mengapa NASA terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas tidur mereka, seperti meminta astronot di rumah dan di luar angkasa memakai jam tangan yang melacak pola tidur mereka.


Cara Astronot Tidur di Luar Angkasa