Kaskus

News

industry.co.idAvatar border
TS
industry.co.id
Asa Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Mendekati 0%
Asa Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Mendekati 0%

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa kuartal III-2020 sebagai titik balik dari kegiatan ekonomi. Hal tersebut tercermin dari kegiatan ekonomi di bulan Juli yang sudah mulai menunjukan tren positif. 

Untuk itu, menurutnya menjaga momentum tren tersebut sangatlah penting dengan berbagai instrumen kebijakan pemerintah pada saat ini.

“Kita melihat pembalikan arah ekonomi menuju positif masih sangat dini dan masih sangat kaku. Walaupun kegiatan mobilitas masyarakat mulai meningkat dibandingkan bulan April dan Mei, namun mobilitas itu tidak langsung diterjemahkan ke dalam konsumsi maupun investasi," ujar Menkeu dilansir redaksi Industry.co.id dari laman Kemenkeu Sabtu (29/8).

Dirinya tetap berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 mendekati 0%. Meskipun indikator recovery pada bulan Juli masih dini dan rapuh, namun dirinya yakin akselerasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Agustus dapat menopang konsumsi dan investasi.

“Kalau seandainya kontraksi investasi bisa lebih diturunkan, lebih kecil dalam hal ini mendekati 0 dan konsumsi juga bisa mendekati zona netral yaitu 0, maka kita bisa berharap kuartal ketiga mendekati ke 0%," katanya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN 2020 banyak dialokasikan untuk mendorong baik sisi demand, yakni konsumsi dan investasi maupun sisi supply untuk meningkatkan daya tahan ekonomi Indonesia.

Semua instrumen, sebutnya, telah dikerahkan pemerintah, mulai dari insentif pajak hingga penempatan dana di perbankan.

“Kita dengan langkah-langkah itu berharap daya tahan ekonomi Indonesia cukup tetap terjaga walaupun tekanannya berlangsung terus karena Covidnya belum hilang. Kombinasi berbagai stimulus kita coba untuk bisa memberikan daya tahan," jelas Menkeu.

Selain itu, dari sisi strategi pembiayaan dalam menutup defisit APBN yang melebar, salah satunya yang dilakukan adalah melalui burden sharing dengan Bank Indonesia. 

Menurutnya, selain menjadi menjadi standby buyer dalam pasar keuangan, Bank Indonesia (BI) juga melakukan private placement langsung kepada pemerintah dengan suku bunga ditanggung BI.

“Ini adalah mekanisme yang kita sebut extraordinary dan kita sudah sampaikan ini hanya dilakukan di tahun 2020. Kami ingin juga mengatakan bahwa seluruh upaya ini tidak mengorbankan disiplin fiskal dan moneter," jelasnya.

Sementara itu, Ia juga mengakui bahwa tantangan dalam pemberian stimulus adalah database penerima. 

Menurutnya, desain kebijakan pemerintah kemudian dibuat fleksibel. Sebagai contoh adalah bantuan Presiden produktif langsung sebagai solusi subsidi bunga dan penangguhan kredit bagi UMKM yang dianggap tidak langsung dirasakan dampaknya.

“Berbagai langkah dibuat secara fleksibel dengan melihat dari sisi kesiapan databasenya dan sistemnya apakah program tersebut bisa dieksekusi. Inilah yang kita harapkan pada kuartal III dan IV akselerasi dan fleksibilitas ini bisa mendorong perekonomian kita kepada arah pembalikan yang lebih baik," pungkasnya.

Baca Selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/7308...ii-mendekati-0
petani.syusyuAvatar border
yakuzhaAvatar border
yakuzha dan petani.syusyu memberi reputasi
2
731
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan