Virus Corona mulai heboh saat adanya berita di Wuhan, yang membuat seluruh negara di dunia merasakan rasa dan khawatir luar biasa. Virus yang dapat menular ini menyapu cepat manusia di Wuhan China hingga jatuh korban sebanyak puluhan ribu. Hingga virus ini masuk ke beberapa negara salah satunya negara tercinta kita, Indonesia.


Perubahan kebiasaan dan beradaptasi dengan sebelum dan sesudah adanya virus ini mulai membuat jengah masyarakat. Memakai masker, semprot disenfektan hingga sosial distancing yang sungguh menjadi hal yang sangat tidak disangka. Dikarenakan jenuh, bosan dan bertambahnya pengangguran akibat PHK besar-besaran. Masyarakat satu persatu melawan kebijakan pemerintah. Akan tetapi korban yang berjatuhan menjadi bukti, kalau virus ini memang ada dan terlihat sepele tapi jangan dianggap main-main.


Muda mudi mulai berkurang nongkrong di jalanan, kafe dan tempat keramaian lainnya. Mall, bioskop, hingga pasar tradisional bahkan masjid banyak tutup. Termasuk sekolah dan kampus.


Beberapa bulan lockdown tanpa adanya kegiatan sekolah, siswa dan mahasiswa belajar secara online. Seperti siswa yang melakukan sistem Daring. Belajar di rumah dengan orangtua. Kemudian dikirim ke guru masing-masing hasil dari kegiatan belajar daring.


Kemudian kebijakan berubah lagi, diakibatkan perekonomian yang makin menurun, khususnya masyarakat yang bekerja diharuskan di luar rumah. Mulai merasakan sulitnya kehidupan terlebih masa Pandemik. Masyarakat diizinkan ke luar rumah akan tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan dan beradaptasi sebagai New Normal.


Pendidikan dengan sistem daring, membuat beberapa keluarga kurang mampu mulai protes karena kesulitan, seperti tidak memiliki gadget, kekurangan uang untuk membeli paket kuota. Pemerintah pun akhirnya memberikan jatah kuota untuk guru, siswa dan mahasiswa.


Ternyata masalah tak juga selesai, masalah baru muncul, yakni gangguan signal, hingga naik gunung dan pepohonan, tidak memiliki hape, dan paling sering adalah saat sedang belajar daring, kuota malah habis dan terputus. Sedangkan data kuota dari pemerintah terkadang banyak gangguan saat pengiriman oleh guru.


Akhirnya pemerintah memberlakukan sistem belajar Luring. Belajar dari rumah ke rumah secara bergantian. Dan guru bergantian berkunjung untuk memberi materi pada siswa yang belajar Luring. Dengan adanya sistem Luring, diharapkan siswa lebih intens dan lebih baik.


Di sisi lain, ternyata beberapa masjid menyediakan wifi gratis untuk siswa khususnya siswa Sekolah Dasar. Selain itu beberapa kegiatan bermanfaat didapatkan oleh siswa. Selain guru, pengurus masjid dan beberapa muda mudi ikut membantu mengajar para siswa. Siswa mendapatkan ceramah, pembelajaran juga diberikan makanan seadanya dari sedekah masyarakat sekitar.


Rasa nyaman, tidak bosan dan lebih fokus. Begitulah yang dirasakan siswa saat belajar di masjid dengan wifi gratis dan bantuan penjelasan dari takmir masjid selain guru. Kegiatan ibadah lainnya seperti melaksanakan ibadah shalat dhuha dan shalat wajib. Pastinya sebelumnya siswa mendaftar dan masuk grup wag dan mengikuti aturan sistem belajar Luring di masjid.


Beberapa masjid yang menyediakan wifi gratis sebagai berikut :


Masjid An-Nur Semarang





Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin Banjarmasin





Merupakan masjid yang pernah menjadi masjid terbaik se-Indonesia di tahun 2019. Juga merupakan masjid yang menyediakan wifi gratis.


Masjid Raya Al Falah Sragen





Masjid yang menyediakan relawan sebagai pengajar cadangan saat guru tidak dapat hadir atau ada yang kurang dipahami oleh siswa dari penjelasan guru. Juga melaksanakan kegiatan program bimbel.





Luar biasa ya, Agan dan Sista. Bayangkan kalau ada 8000 masjid yang berbuat serupa, maka sangat membantu sistem belajar selama masa Pandemik Virus Corona.


Dampak negatif dan positif atas musibah virus Corona ini. Salah satu dampak positif adalah tampak solidaritas dan rasa kemanusiaan sesama masyarakat, bangsa dan antar bangsa. Sebuah kerjasama yang saling membantu, saling peduli dan saling mengingatkan satu sama lain demi keselamatan hidup.


Thread sederhana ini saya tutup dengan harapan besar, semoga virus Corona ini segera berakhir dan hilang dari muka bumi ini. Amin.




Sumber :
Di sini
Di sini
Di sini
Di sini