Dari banyaknya masalah ketika sekolah memberlakukan belajar daring, akhirnya pemerintah mulai fokus membenahi masalah ini yang utama adalah mensubsidi kuota internet untuk anak-anak ketika mereka harus belajar di rumah.

Walau hanya 4 bulan subsidi tapi apa yang dilakukan pemerintah patut di apresiasi, terbukti celoteh kami orang tua murid di dengar bukan hanya dianggap angin lalu. Walau sangat terlambat, tapi tetap ini adalah sebuah kemauan yang hebat dari langkah pemerintah untuk pendidikan negeri ini.



Jadi buat ente yang pernah debat dengan ane, kalau rakyat tidak bersuara mana mungkin bisa terdengar. Kalau semua bungkam akankah dana 9 triliun yang digelontorkan untuk subsidi kuota siswa sebesar 35 GB/bulan, guru dengan kuota 42 GB/bulan, serta mahasiswa dan dosen mendapatkan kuota 50 GB/bulan, akan keluar?

Tentu saya rasa tidak mas gan, kalau pemerintah berjalan sendirian dan berada di koridor yang benar tidak akan mungkin ada tragedi 1965 dan 1998. Untuk itu perlunya suara sumbang dari rakyat yang melihat pasal 31 dimana pendidikan itu adalah hak semua anak bangsa, dan pendidikan dasar tidak dikenakan biaya bisa secara gratis.



Banyak yang belum tahu apa itu Pasal 31 UUD 1945, berikut saya kutip



Melihat hal ini pemerintah lewat departemen pendidikan nasional, telah berusaha mewujudkan pendidikan anaj bangsa yang ditanggung negara. Sebuah langkah cerdas dan cermat, jadi baik kuota maupun ponsel ketika dipakai dalam dunia pendidikan menjadi tanggungan negara ketika melihat pasal 31 tersebut.



Terkadang ada orang yang berkata kuota itu tanggungan masing-masing individu sama halnya kebutuhan popok pada anak, mbok ya jangan disamakan kuota sama pembelian popok untuk bayi dalam rumah tangga, emang popok bagian dari pendidikan anak dimasa pandemi? Kalau ada yang berkata begitu nampaknya orang tersebut belum dewasa, ingin terlihat pintar tapi salah sasaran jadinya ya Jaka Sembung bawa golok alias ga nyambung.... blok.

Oke, sekarang kita perhatikan lagi mengenai belajar online dari rumah ini. Bila pemerintah bisa mengakomodasi sistem pendidikan dengan baik, sedangkan pandemi masih menjadi petaka terlebih dengan adanya orang tanpa gejala yang meninggal tiba-tiba karena kekurangan oksigen, yang disebut happy hypoxia syndrome.



Melihat fenomena ini bukan tak mungkin belajar online akan terus di perpanjang, bahkan ada wacana permanent maka pemerintah bisa saja mendirikan sekolah online untuk seluruh siswa dengan jalur satu pintu.

Baik itu untuk SD, SMP, SMU dan SMK kemungkinan ini adalah sistem sekolah masa depan, tidak membutuhkan gedung, tidak membutuhkan seragam, dan bisa diakses secara gratis.

Ketika sekolah online ini bisa diakses gratis, maka imbasnya sekolah swasta akan menjadi bimbingan belajar saja. Memang akan ada banyak yang dikorbankan terutama para guru yang mengajar, mirip dengan pelayanan ketika masuk tol ketika AI yang bekerja maka akan memyingkirkan beberapa karyawannya yang bekerja.



Begitu juga dengan sekolah online, akan lebih mudah lagi bila ilmu tematik diterapkan dengan bantuan visual, tidak hanya audio atau secara literasi. Atau ingin kombinasi dengan hybrid tatap muka, untuk pembelajaran sebelum masuk menjadi benar-benar sekolah secara online bila terjadi lagi pandemi.

Percepatan teknologi memang akan menggiring manusia ke dalam sistem modern, bila ini sudah terjadi maka dunia pendidikan berevolusi menjadi sesuatu yang baru.

Anak dipaksa untuk kreatif, inovatif dan mandiri sesuai dengan undang-undang tahun 2002. Berikut kutipannya,





Maka hal selanjutnya yang akan terjadi, kemungkinan besar mereka yang kuliah pun akan sambil bekerja. Tidak membatasi diri dengan teori dan dipaksa membayar, namun sebaliknya kuliah bisa sambil bekerja tentu mendapatkan fee dari hasil kerja.

Hal yang bersifat teori masih terus mengganjal dunia pendidikan di Indonesia, ini yang dipertanyakan oleh Menteri Nadiem Makarim. Bagaimana lulusan sarjana ingin bersaing kalau hanya teori yang selalu dicekoki, maka nantinya kuliah sambil kerja inilah yang ingin dibangun Nadiem, kampus merdeka.

Caranya saya kutip dari penjelasan Nadiem,





Jadi bagaimana pendapatmu, apakah hal ini masih jauh panggang dari api? Saya, c4punk see u next thread.




"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google