Kaskus

News

RetnoQr3nAvatar border
TS
RetnoQr3n
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan! Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan! Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan
Pandemi Corona yang masih menyebar di seluruh kawasan Indonesia, membuat sekolah, mau tidak mau juga ikut beradaptasi. Dimulai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam jaringn (daring), bahkan, sampai kegiatan belajar mengajar yang dilakukan luring (luar jaringan).

Pemerintah masih belum mengizinkan untuk beberapa wilayah melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Tentunya, ane juga memahami alasan pemerintah tersebut adalah untuk menjaga kesehatan dan menghentikan pandemi ini. 

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan! Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan

Namun, bagi kami sekolah yang berada di daerah perkampungan dengan tingkat ekonomi yang tidak merata. Di mana ada beberapa siswa yang tidak memiliki akses untuk melaksanakan pembelajaran daring, maka menganggap perlu adanya pembelajaran tatap muka atau luring.

Tentunya, dalam melaksanakan pembelajaran luring, kami di sekolah tidak seperti era new normal. Jika dulu belajar 7 hari seminggu, saat ini paling hanya 2 kali seminggu. Dan harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. Nah, Beginilah gaya hidup kami yang diterapkan pada guru dan peserta didik di sekolah:

1. Cuci Tangan Sebelum dan Setelah Masuk Kelas

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan! Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan

Sebelum sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka atau yang biasa disebut dengan luring, terlebih dahulu sekolah menyiapkan perangkat kebersihan dan sanitasi yang baik untuk anak-anak. Tentunya, hal ini dibuat guna membiasakan dan mengajarkan gaya hidup bersih pada anak-anak.

Pembelajaran tatap muka pun dilaksanakan tidak setiap hari dengan jadwal yang cukup singkat. Misalkan, biasanya siswa belajar dari jam 07.00 sampai jam 12.00, maka pada masa pandemi ini, pembelajaran tatap muka dilaksanakan maksimal hanya 2 jam saja. 

Sebelum peserta didik masuk ke kelas, siswa diminta untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun. Hal ini untuk memastikan agar tangan peserta didik bersih.

2. Jaga Jarak: Melaksanakan Luring dengan Setengah dari Jumlah Peserta Didik di Kelas

Kebiasaan kedua, yaitu menjaga jarak. Pada masa normal, satu kelas biasanya diisi sekitar 24 peserta didik. Namun, saat ini pada masa pandemi, satu kelas hanya terisi 12 orang. Tentunya, jadwal belajarnya digilir antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Jadi, satu bangku hanya diisi oleh 1 peserta didik saja. 

Ini dilakukan dalam rangka menjaga jarak. Menimalisir peserta didik untuk ngobrol dan saling berkomunikasi.

3. Memakai Masker 

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan! Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan

Memakai masker merupakan hal yang wajib dilaksanakan sepanjang waktu belajar. Banyak literatur mengatakan, bahwa dengan memakai masker dapat mengurangi penularan covid-19. (kompas.com, 20/5/20)

4. Membiasakan Salam Tanpa Sentuhan

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan! Pembelajaran Tatap Muka Tetap Dilakukan



Jika dulu, peserta didik memberi salam dan salim dengan mencium tangan saat berpapasan dengan guru. Maka, saat pandemi ini, siswa diajarkan untuk membiasakan salam tanpa sentuhan. Baik pada guru ataupun pada yang lainnya.


Tentunya dengan pembiasaan ini, diharapkan peserta didik dapat belajar dengan tenang. Sekolah kami memilih untuk mengadakan kegiatan tatap muka, hal ini dikarenakan kebutuhan peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang merata. 

Karena, sekolah kami berada di kampung, dan tidak semua diberi kelebihan untuk bisa mengakses media-media daring. Sehingga, dengan bantuan orang tua/wali peserta didik dan semua stek holder sekolah, sekolah kami bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, meskipun belum normal.

Dengan pembelajaran tatap muka, dapat menyentuh anak-anak yang tidak memiliki akses internet karena kemampuan ekonomi. Sekaligus, dalam pembelajaran tatap muka ini pun, guru dapat memberikan tugas selama tidak ada pembelajaran tatap muka. Sehingga, pembelajaran tatap muka bagi ane dirasa perlu untuk memberi rasa keadilan bagi seluruh peserta didik. 

Tentunya, ke depannya, dengan membiasakan protokol kesehatan kepada peserta didik di sekolah, anak-anak diharapkan dapat menjaga kebersihan di mana pun berada. 

Ke depannya juga, pemerintah harus mulai memeratakan fasilitas pendidikan sampai ke perkampungan dan pelosok. Karena, tidak bisa diharapkan pembelajaran daring terlaksana jika siswa tidak memiliki akses ke sana. Jika melihat di lapangan, memang sebagian masyarakat masih belum mampu membeli smartphone atau kuota. 

Salam hangat,
RetnoQr3n

aviepAvatar border
Bgssusanto88Avatar border
Bgssusanto88 dan aviep memberi reputasi
2
257
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan